7 Hadis menuntut ilmu

7 Hadis menuntut ilmu. Hadis bahwa keharusan menuntut ilmu itu didedikasikan bagi setiap orang Islam. Syaikh Az Zarnuji pun menjelaskan, bahwa diwajibkan pula atas seorang Muslim, mempelajari ilmu yang diharapkan dirinya kini ini, dan juga ilmu yang mampu diamalkan kapan saja dan dimana saja.

Hadis menuntut ilmu

 

Hadis nabi tentang menuntut ilmu

Mengapa wajib bagi setiap Muslim untuk menuntut ilmu? Karena ada banyak spesialisasi ilmu. Beberapa spesialisasi ilmu diantaranya adalah:

Ilmu ialah kekhususan, ilmu ialah spesialisasi yang Allah subhanahu wa ta’ala khususkan cuma untuk insan semata. Selain ilmu, insan dan binatang mempunyai kesamaan.

Ilmu mampu mengirimkan seseorang menuju terhadap kebajikan dan ketaqwaan. Dan alasannya ialah ketaqwaan itu, seseorang mampu menerima kemuliaan di segi Allah subhanahu wa ta’ala, dan kebahagiaan abadi.

Keutamaan akan ilmu ini seyogyanya mampu menimbulkan setiap Muslim selalu bergairah dan tekun dalam menuntut ilmu.

Syaikh Az Zarnuji mengatakan, bahwa diantara hal yang penting dalam menuntut ilmu yang mesti diamati ialah fil jiddi (kesungguhan). Jika sesuatu dijalankan dengan kesungguhan, maka Allah subhanhu wa ta’ala akan memperlihatkan kesuksesan di dalamnya.

Selain keseriusan (al jiddu), juga perlu diiringi dengan perilaku keseriusan yang terus menerus (al muwazobah) dan kesepakatan (al muzallimah) dalam menuntut ilmu. Tiga perilaku ini mesti ada dalam diri pelajar (orang yang belajar) dan berlangsung beriringan, tidak mampu cuma salah satu saja.

Hadits menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim

Wajib bagi setiap pelajar, bersungguh-sungguh, terus menerus, dan komitmen, tidak berhenti sampai tujuan dalam menuntut ilmu tercapai. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Maryam: 12 yang artinya, “Wahai Yahya, ambillah kitab (itu) dengan kuat”, dan dalam QS Al Ankabut: 69 yang artinya, “Dan orang-orang berjuang, untuk mencari keridhaan Kami, tentu Kami tunjukkan mereka jalan-jalan menuju Kami”.

Dikatakan oleh Az Zarnuji, barangsiapa yang mencari sesuatu dan dilakukannya dengan sungguh-sungguh, tentu ia akan mendapatkannya. Dan barangsiapa yang mengetuk pintu dengan terus menerus, tentu mampu masuk. Dikatakan pula, bahwa sesuai dengan kesungguhannya, seseorang akan menerima apa yang menjadi harapannya.

Dalam konteks keseriusan ini, Az Zanurji menerangkan bahwa kesusahan yang dihadapi seseorang akan mampu selesai dengan kesungguhan, utamanya kesusahan yang dihadapi dalam proses belajar. Allah akan memperlihatkan derma pada seseorang kalau Allah menghendaki. Kesulitan mampu selesai dengan keseriusan ialah menjadi anugerah Allah subhanahu wa ta’ala dan berada dalam kekuasaan-Nya.

Hadis tentang kewajiban menuntut ilmu

Kesungguhan dalam berguru dan memperdalam ilmu bukan cuma dari pelajar semata tetapi keseriusan ini juga diharapkan keseriusan dari tiga (3) orang, yaitu pelajar (murid), guru, dan orang tua.

Jika murid, guru, dan orang renta sungguh-sungguh, insya Allah itu akan berhasil, kesusahan (dalam menuntut ilmu, dalam belajar) akan mampu terselesaikan, insya Allah.

Manusia ditugaskan Allah untuk berguru dan belajar. Hanya saja memang mutu nalar insan itu berbeda-beda. Nah, keseriusan inilah yang menjadi kunci.

Dengan keseriusan ini, sesuatu yang merepotkan itu insya Allah akan dimudahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Bagaimana ilmu itu mampu diperoleh tanpa lewat kesulitan? Banyak diantara kita ini mempunyai cita-cita, mempunyai keinginan, tetapi kalau tidak diiringi dengan kesungguhan, maka itu ialah kedustaan.

Apapun prospek dan prospek seseorang, kalau diiringi dengan kesungguhan, maka insya Allah akan terwujud.

Jika tidak diiringi dengan kesungguhan, maka itu ialah kegilaan. Kita mesti tekun dalam menuntut ilmu. Tanpa kesungguhan, maka kita ialah orang yang gila.

Orang belum mampu dibilang tekun dalam menuntut ilmu, kalau ia belum menerima kepayahan yang sungguh dalam menuntut ilmu. Allah akan memperlihatkan jalan keluar untuk keseriusan tersebut.

Masya Allah, merujuk pada bahan di atas, maka pentinglah bagi setiap diri kita untuk selalu tekun dalam berguru (menuntut ilmu). Semoga rangkuman bahan ini mampu menjadi refleksi untuk diri kita, apalagi khusus bagi penulis pribadi.

Insya Allah akan kita teruskan pembahasan mengenai keseriusan dalam menuntut ilmu pada potensi  berikutnya. Allahu’alam bish showab.

Referensi:

Materi kajian Kitab Ta’lim Muta’allim Syaikh Az Zanurji oleh Ustadz Muhammad Abdullah Sholihun yang dirangkum oleh penulis pada Ramadhan 1441 H.

Hadits tentang keutamaan menuntut ilmu


7 Hadis menuntut ilmu

Melalui hadits menuntut ilmu, dikenali bahwa tiap muslim baik pria maupun wanita dikenai keharusan akan hal itu. Hal ini mengindikasikan, ilmu dalam persepsi Islam dianggap selaku  suatu keperluan untuk mengenali kebenaran dan diposisikan pada posisi yang tinggi.

Melansir buku Agar Menuntut Ilmu Kaprikornus Praktis karya Abdul Hamid M Djamil, Lc, ilmu berasal dari bahasa Arab, العِلْـمُ yang artinya mengetahui. Kata العِلْـمُ ialah masdar dari kata عَلِمَ - يَعْلَمُ . Orang yang pintar disebut alimun (mengetahui).

Sebab itu, kata alimun menjadi panggilan kehormatan bagi orang-orang yang sungguh pandai. Seorang pakar tata bahasa Arab Imam Sibawaihi pernah menyebutkan bahwa seseorang tidak akan dinamakan ulama bila tidak sungguh-sungguh alim.

Untuk itulah, umat muslim juga mengenal kata ulama yang dirujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) selaku  orang yang jago dalam hal atau dalam wawasan agama. Setelah sekilas mengetahui gosip dasar perihal ilmu dalam bahasa Arab, selanjutnya perlu dikenali bukti-bukti kedudukan tinggi suatu ilmu dalam Islam.

Setidaknya ada 10 hadits yang memastikan perihal pentingnya menuntut ilmu berikut dengan keutamaannya. Berikut daftar 10 hadits menuntut ilmu yang dirangkum detikEdu dari banyak sekali sumber.

7 Hadis Menuntut Ilmu

Berikut ini adalah 7 hadis menutut ilmu

1. تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ ( رَواهُ الطَّبْرَانِيْ)

Artinya: "Belajarlah kau semua, dan mengajarlah kau semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku setuju terhadap orang yang mengajarkanmu." (HR Thabrani).

2. وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Artinya: "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim, no. 2699).

3. مَنْخَرَجَفِىطَلَبُالْعِلْمِفَهُوَفِىسَبِيْلِاللهِحَتَّىيَرْجِعَ

Artinya: "Barangsiapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah sampai ia pulang," (HR Tirmidzi).

4. إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: "Jika seorang insan mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil keuntungannya atau anak shalih yang mendoakannya." (HR Muslim no. 1631).

5 طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ

Artinya: "Mencari ilmu ialah keharusan setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu terhadap yang tidak pantas mirip yang menaruh kalung permata, mutiara, dan emas di sekeliling  leher hewan." (HR Ibnu Majah).

6. العلم قبل القول و العمل

Artinya: "Berilmulah sebelum kau berbicara, beramal, atau beraktivitas." (HR Bukhari).

7. مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ

Artinya: "Barangsiapa yang akan menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan alam baka hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu," (HR Ahmad).

Berdasarkan hadits menuntut ilmu yang sudah dipaparkan di atas, Syekh Al-Zarjuni dalam kitabnya Ta'limul Muta'allim menekankan niat dalam menuntut ilmu itu mesti didasari keikhlasan.

Pasalnya, 7 hadis menuntut ilmu bagi umat muslim tidak cuma untuk menetralisir kebodohan dari diri sendiri dan diri orang ndeso lainnya. Namun, dijalankan semata-mata untuk mencari ridho Allah SWT dan kehidupan akhirat.

Sumber : detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel