Kisah Nabi Isa as. dengan Temannya yang Serakah
Monday, January 19, 2015
Edit
Kisah ini menceritakan riwayat Nabi Isa as. dengan dua perampok beserta temannya yang serakah. Ketiga orang serakah tersebut akhirnya mati sia-sia karena keserakahannya. Mari kita simak kisahnya.
Dikisahkan pada suatu waktu Nabi Isa as. berjalan dengan seorang temannya yang baru ia kenal. Mereka berdua menelusuri jalan di tepi sungai dengan membawa tiga potong roti. Roti tersebut mereka bagi, untuk Nabi Isa sepotong, untuk teman barunya sepotong, sehingga masih tersisa satu potong roti lagi. Setelah memakan sepotong roti itu, Nabi Isa pergi menuju ke sungai untuk minum. Sekembalinya dari sungai, Nabi Isa melihat sepotong roti tadi sudah tidak ada. Ketika beliau bertanya kepada temannya, sang teman mengaku tidak tahu. Keduanya pun kembali melanjutkan perjalanan. Sesampai di sebuah hutan, mereka berdua duduk untuk beristirahat. Nabi Isa mengambil tanah dan kerikil, kemudian beliau berkata, “Jadilah emas dengan izin Allah.” Seketika kerikil itu pun berubah menjadi emas. Kemudian Nabi Isa membagi emas yang berasal dari tersebut menjadi tiga bagian. “Untukku sepertiga, dan kamu sepertiga, sedang sepertiga sisanya akan kuberikan untuk orang yang mengambil roti tadi.”
Spontan teman Nabi Isa as. itu menjawab, “Akulah yang mengambil roti itu.” Nabi Isa kemudian berkata kepadanya , “O ya, kalau begitu ambillah dua bagian ini untukmu.” Setelah itu keduanya pun berpisah. teman Nabi Isa itu merasa sangat gembira. Namun dalam perjalanan, dia dihadang oleh dua orang perampok yang akan membunuhnya. teman Nabi Isa menawarkan kepada kedua perampok itu untuk membagi emas yang dibawanya menjadi tiga asalkan ia tidak dibunuh. Kedua orang perampok itupun setuju dengan usul tersebut.
Kemudian salah seorang perampok menyuruh rekannya pergi ke pasar untuk membeli makanan. Ketika sampai di pasar, orang yang pergi berbelanja itu berfikir untuk merebut semua emas yang dibagikan tadi. Ia pun menaburkan racun ke dalam makanan yang dibelinya agar temannya dan nabi Isa mati dan ia pun dapat memiliki seluruh emas tersebut.
Sepeninggalan salah seorang perampok yang membeli makanan, tinggallah teman Nabi Isa bersama seorang perampok lainnya di hutan itu. Namun perampok yang tinggal itu ternyata juga berpikiran sama seperti yang sedang pergi ke pasar. Ia lalu bersekongkol dengan teman Nabi Isa tadi untuk membagi emas itu berdua saja dan membunuh temannya yang berbelanja makanan jika nanti ia datang.
Ketika perampok yang berbelanja itu datang dari pasar, ia pun langsung dibunuh, hartanya lalu dibagi dua. Karena merasa lapar, mereka berdua pun menyantap makanan yang telah diberi racun itu hingga mereka berdua mati.
Saat Nabi Isa as. berjalan melewati hutan tersebut, beliau menemukan emas yang berasal dari kerikil tadi di samping tiga mayat yang terbujur kaku. Beliau kemudian berkata “Inilah contoh orang yang rakus terhadap harta dan dunia, maka berhati-hatilah kamu kepadanya.”
Dikisahkan pada suatu waktu Nabi Isa as. berjalan dengan seorang temannya yang baru ia kenal. Mereka berdua menelusuri jalan di tepi sungai dengan membawa tiga potong roti. Roti tersebut mereka bagi, untuk Nabi Isa sepotong, untuk teman barunya sepotong, sehingga masih tersisa satu potong roti lagi. Setelah memakan sepotong roti itu, Nabi Isa pergi menuju ke sungai untuk minum. Sekembalinya dari sungai, Nabi Isa melihat sepotong roti tadi sudah tidak ada. Ketika beliau bertanya kepada temannya, sang teman mengaku tidak tahu. Keduanya pun kembali melanjutkan perjalanan. Sesampai di sebuah hutan, mereka berdua duduk untuk beristirahat. Nabi Isa mengambil tanah dan kerikil, kemudian beliau berkata, “Jadilah emas dengan izin Allah.” Seketika kerikil itu pun berubah menjadi emas. Kemudian Nabi Isa membagi emas yang berasal dari tersebut menjadi tiga bagian. “Untukku sepertiga, dan kamu sepertiga, sedang sepertiga sisanya akan kuberikan untuk orang yang mengambil roti tadi.”
Spontan teman Nabi Isa as. itu menjawab, “Akulah yang mengambil roti itu.” Nabi Isa kemudian berkata kepadanya , “O ya, kalau begitu ambillah dua bagian ini untukmu.” Setelah itu keduanya pun berpisah. teman Nabi Isa itu merasa sangat gembira. Namun dalam perjalanan, dia dihadang oleh dua orang perampok yang akan membunuhnya. teman Nabi Isa menawarkan kepada kedua perampok itu untuk membagi emas yang dibawanya menjadi tiga asalkan ia tidak dibunuh. Kedua orang perampok itupun setuju dengan usul tersebut.
Kemudian salah seorang perampok menyuruh rekannya pergi ke pasar untuk membeli makanan. Ketika sampai di pasar, orang yang pergi berbelanja itu berfikir untuk merebut semua emas yang dibagikan tadi. Ia pun menaburkan racun ke dalam makanan yang dibelinya agar temannya dan nabi Isa mati dan ia pun dapat memiliki seluruh emas tersebut.
Sepeninggalan salah seorang perampok yang membeli makanan, tinggallah teman Nabi Isa bersama seorang perampok lainnya di hutan itu. Namun perampok yang tinggal itu ternyata juga berpikiran sama seperti yang sedang pergi ke pasar. Ia lalu bersekongkol dengan teman Nabi Isa tadi untuk membagi emas itu berdua saja dan membunuh temannya yang berbelanja makanan jika nanti ia datang.
Ketika perampok yang berbelanja itu datang dari pasar, ia pun langsung dibunuh, hartanya lalu dibagi dua. Karena merasa lapar, mereka berdua pun menyantap makanan yang telah diberi racun itu hingga mereka berdua mati.
Saat Nabi Isa as. berjalan melewati hutan tersebut, beliau menemukan emas yang berasal dari kerikil tadi di samping tiga mayat yang terbujur kaku. Beliau kemudian berkata “Inilah contoh orang yang rakus terhadap harta dan dunia, maka berhati-hatilah kamu kepadanya.”