10 Konsep Islam Dalam Penelitian Sains Modern

Paradigma Dasar ilmuwan muslim:

(1) Tauhid — meyakini hanya ada satu Tuhan, dan kebenaran itu dari-Nya.

(2) Khilafah — kami berada di bumi sebagai wakil Allah — segalanya sesuai keinginan-Nya.

(3) Ibadah (pemujaan) — keseluruhan hidup insan harus selaras dengan ridha Allah, tidak serupa kaum Syu’aib yang memelopori akar sekularisme: “Apa relasi sholat dan berat timbangan (dalam dagang)”.

Sarana:

(4) `Ilm — tidak menghentikan pencarian ilmu untuk hal-hal yang bersifat material, tapi juga metafisme, semisal diuraikan Yusuf Qardhawi dalam “Sunnah dan Ilmu Pengetahuan”.

Penuntun:

(5) Halal (diizinkan).

(6) `Adl (keadilan) — semua sains dapat berpijak pada nilai ini: janganlah kebenciankamu terhadap suatu kaum membuat-mu berlaku tidak adil. (Q.S. Al-Maidah 5)

8). Keadilan yang menebarkan rahmatan lil alamin, termasuk kepada hewan, misalnya: menajamkan pisau sembelihan.

(7) Istishlah (kepentingan umum).

Pembatas:

(8) Haram (dilarang).

(9) Zhulm (melampaui batas).

(10) Dziya’ (pemborosan) — “Janganlah boros, meskipun berwudhu dengan air laut”.

(Seminar ihwal “Pengetahuan dan Nilai-Nilai” di Stocholm, 1981, dengan proteksi International Federation of Institutes of Advance Study (IFIAS),)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel