Tantangan Umat Islam: Menyatukan Keimanan Dan Ilmu Pengetahuan

Bagi setiap hendaknya berkeinginan untuk "membumikan" syariat Islam secara menyeluruh menyerupai pada masa-masa awal Islam. Namun tentunya untuk mewujudkannya tidak akan mudah, sebab selalu ada musuh-musuh yang akan menghalanginya dalam banyak sekali macam bentuk dan tentunya ini semua tidak lain perbuatan Iblis dan pengikutnya.

Mencontoh masa awal Islam, tentunya keimanan setiap pemeluk menjadi modal utama untuk mewujudkannya. Selain itu, jikalau kita melihat sejarahnya, ternyata tidak hanya keimanan saja, namun memerlukan kekuatan yang cukup untuk memenangkannya. Seperti sanggup kita lihat pada sejarah perang khandak (parit). Dengan Ilmu pengetahuan perang yang dimiliki Sahabat Rasul yang berasal dari persia, jadinya terciptalah parit taktik perang memakai parit.

Hal ini juga terlihat pada perang-perang lainnya ketika masa penaklukan wilayah pada masa Khulafaurrasyidin, dimana taktik perang yang matang dibarengi keimanan yang sangat berpengaruh menjadi penentu kemenangan.

Pada masa yang disebut 'Dark Age' atau kurun kegelapan di dunia Eropa, justru sebaliknya di dunia Islam merupakan 'Light Age' (kalau boleh disebut demikian) atau kurun kejayaan Ilmu pengetahuan di dunia Islam. Ilmu pengetahuan di dunia Islam berkembang pesat pada masa itu. Ini tidak lain berkat anjura-anjuran untuk berpikir dan melihat dunia seisinya yang terdapat dalam banyak ayat AlQuran.

Perang penaklukan wilayah oleh kerajaan-kerajaan Islam sampailah mengusik dunia Eropa yang jadinya terjadi Perang Salib. Dari perang salib terjadilah persinggungan budaya dan masyarakat. Ilmu pengetahuan pun mengalir ke dunia Eropa.



Kita tidak bisa menyamakan apa yang terjadi pada masa itu dengan kini dimana kita begitu gampang mendapat isu dari banyak sekali penjuru dunia. Aliran ilmu pengetahuan ketika itu ke dunia eropa berjalan dengan cukup lambat. Setidaknya 4 kurun Ilmu berkembang di Eropa pasca perang Salib (abad 12 masehi), jadinya Eropa mencapai kurun pencerahan (Renaisance).

Pasca renaisance Eropa yang terjadi pada Abad 16, Dunia Islam takluk dalam politik kekuasaan dunia Eropa yang jadinya budaya mereka pun perlahan tapi niscaya merembes ke dunia Islam. Masyarakat melihat dunia Eropa yang lebih maju sehingga merekalah yang perlu ditiru dalam segala hal. 

Dari sini, kita akan melihat bahwa kekuatan (ilmu pengetahuan) mempunyai tugas penting dalam menggenggam dunia. Isyarat akan pentingnya Ilmu Pengetahuan bagi sebuah kemenangan terlihat dalam kewajiban menuntut ilmu bagi setiap muslim. Bahkan perintah untuk membaca yaitu wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasulullah saw. Kita tahu bahwa membaca merupakan acara penting dalam menuntut ilmu.

Sementara kita lihat ketika ini, bagaimana nasib Ilmu pengetahuan di dunia Islam, kemudian bandingkan dengan dunia Eropa dan Amerika (Barat) yang notabene ketika ini menggenggam dunia. Dunia Islam takluk dalam dominasi politik dan budaya Barat. Akibatnya Hukum-hukum dunia yang telah ditetapkan Allah swt untuk diterapkan oleh Umat Islampun sangat sulit dilaksanakan. Sementara melawan dominasi tersebut, hanya bisa dilakukan jikalau umat Islam mempunyai kekuatan sebanding yaitu Ilmu Pengetahuan menyerupai mereka.

Kita bisa lihat juga bagaimana dengan Asia Timur menyerupai Cina, Jepang dan Korea Selatan? Mereka bisa membuatkan Ilmu Pengetahuannya namun sayang tidak dibarengi dengan keimanan. Mereka pun jadinya hanya mengikuti tingkah laris dan budaya dari Barat.

Keimanan dan Ilmu pengetahuan harus kita miliki jikalau kita ingin mengakibatkan Islam sebagai pengatur dunia ini. Keimanan yang berpengaruh sanggup dicapai dengan mempelajari dan memahami serta melakukan pemikiran Islam. Ilmu pengetahuan sanggup dimiliki dengan mempelajari dan mengembankannya dalam banyak sekali bidang Teknologi. 

Wallahu a'lam.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel