Apa yang dimaksud dengan teknologi ramah lingkungan
Apa yang dimaksud dengan teknologi ramah lingkungan. Isu pemanasan global tidak terdengar sekali dua kali. Diskusi tentang perubahan iklim telah memotivasi manusia untuk menciptakan teknologi ramah lingkungan untuk mencegah kerusakan alam. Sudah banyak inovasi dari teknologi ramah lingkungan yang berguna untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Setiap orang membutuhkan lingkungan yang bersih dan bebas dari segala bentuk pencemaran, baik itu pencemaran udara, pencemaran tanah, maupun pencemaran air.
Salah satu faktornya adalah penggunaan sumber energi fosil. Sebab, akan berdampak buruk bagi kelangsungan kehidupan bumi jika terus bergantung pada bahan bakar fosil dan pertambangan yang membawa banyak dampak negatif bagi lingkungan.
Yang dimaksud dengan teknologi ramah lingkungan
Lantas, apa itu teknologi ramah lingkungan dan apa saja contohnya? Berikut penjelasannya.
Pengertian Teknologi Ramah Lingkungan
Teknologi ramah lingkungan adalah metode yang pelaksanaannya mengacu pada wawasan untuk mencapai tujuan dan memperhatikan kaidah lingkungan sekitar.
Definisi ini yang melatarbelakangi lahirnya berbagai teknologi terapan yang aman dan ramah terhadap makhluk hidup dan alam di sekitarnya. Teknologi yang dimaksud telah banyak diterapkan dalam kehidupan manusia, antara lain di bidang elektronika konsumen, energi dan industri, bidang lingkungan, dan bidang transportasi.
Untuk mendapatkan teknologi yang ramah lingkungan, biasanya diperlukan biaya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan membeli peralatan dengan teknologi konvensional. Tentunya kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami khususnya bagi para developer dalam menciptakan green technology namun dengan harga yang terjangkau.
Contoh Teknologi Ramah Lingkungan
Walaupun dari segi biaya penyediaan peralatan lebih mahal dibandingkan dengan teknologi konvensional, namun banyak dampak positif yang diperoleh dari penerapan teknologi ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
1. Kincir Angin
Angin dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil. Energi angin dapat digunakan untuk menggerakkan baling-baling atau kincir angin yang kemudian menghasilkan jenis energi lain, seperti energi listrik untuk berbagai keperluan.
Sistem kincir angin merupakan sumber energi ramah lingkungan yang tidak menimbulkan polusi udara. Tentu saja ini berbeda dengan energi listrik yang dihasilkan oleh bahan bakar tak terbarukan yang memiliki dampak yang diperlukan pada atmosfer.
Contoh negara yang menerapkan teknologi ramah lingkungan untuk roda anfin adalah Belanda. Selain itu, implementasinya di Indonesia telah dilakukan di PLTB Sidrap.
2. Biogas
Siapa sangka kotoran hewan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas yang berguna untuk memenuhi kebutuhan energi manusia. Biogas dihasilkan dari aktivitas fermentasi bahan organik. Sebenarnya tidak hanya kotoran hewan, kotoran manusia dan kotoran rumah tangga juga bisa dimanfaatkan sebagai biogas.
Mengapa kotoran dapat digunakan sebagai sumber energi? Karena adanya karbon dioksida dan metana dalam limbah digunakan sebagai bahan bakar kendaraan dan listrik. Selain hemat biaya, bahan bakar biogas juga lebih ramah lingkungan dan menjadi solusi cerdas dalam pengelolaan sampah.
3.Lampu Seumur Hidup
Ide membuat pelita kehidupan datang dari mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Lampu hemat energi ini merupakan jawaban atas masalah krisis energi yang sedang melanda bumi.
Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang pesat, kebutuhan energi juga berbanding lurus dengan kondisi tersebut. Sementara itu, pasokan energi berbasis fosil semakin hari semakin buruk. Dilansir Tempo.co, sekelompok mahasiswa dari universitas tersebut menggunakan bakteri bioluminescence untuk membuat lampu seumur hidup.
Bakteri dalam tubuh cumi-cumi mampu memancarkan cahaya biru. Semakin banyak bakteri, semakin terang cahayanya.
Selain ramah lingkungan, pertimbangan biaya produksi juga cukup ekonomis karena bisa digunakan seumur hidup. Ini karena bakteri yang mati akan menghasilkan keturunan baru.
4. Kulkas Tanpa Listrik
Kebutuhan akan lemari es sudah menjadi kebutuhan masyarakat di Indonesia. Hal inilah yang menginspirasi terciptanya lemari es atau kulkas tanpa listrik yang dibuat oleh Arya Nardhana dan Sanika Putra, siswa SD Al Azhar 14 Semarang.
Dikutip dari Detik.com, kulkas non-listrik ini terbuat dari styrofoam, pasir, dan air dingin. Kulkas dengan sistem sederhana ini dapat menjaga kesegaran sayuran hingga seminggu.
5. EcoATM
Meski teknologi ini belum diterapkan di Indonesia, diharapkan Indonesia bisa segera mengadopsi teknologi mesin ramah lingkungan ini. EcoATM adalah kios atau platform yang berfungsi untuk membeli kembali HP bekas dan MP3 Player milik pengguna secara otomatis.
Bagi yang kehabisan uang di tengah bulan, ATM ini menjadi penyelamat. Mesin tersebut bekerja untuk menganalisa kondisi barang dan mencari harga tertinggi di pasaran. Jika pengguna setuju dengan apa yang ditawarkan mesin, maka tdia pengguna hanya mengambil uang.
EcoATM kemudian akan menjual ponsel atau pemutar MP3 bekas tersebut kepada pengguna lain atau mendaur ulangnya. Selain memecahkan masalah keuangan, mesin ini juga dapat mencegah kebocoran senyawa berbahaya ke dalam tanah, sehingga berkontribusi untuk melindungi alam.
6. Mobil Listrik
Seperti yang kita ketahui, ketersediaan bahan bakar fosil semakin hari semakin menipis. Selain itu, penggunaan bahan bakar jenis ini dapat menghasilkan emisi yang merusak lingkungan. Oleh karena itu, ada inovasi dalam pembuatan mobil listrik yang lebih ramah lingkungan.
Meski jumlahnya masih jauh tertinggal dari mobil konvensional, namun diharapkan penggunaan mobil jenis ini akan meningkat. Selain ramah lingkungan, perawatannya juga lebih mudah.
7. Peti Mati yang Dapat Diuraikan
Peti mati biodegradable ini disebut Ecoffins. Perusahaan asal Colorado, Amerika Serikat ini menciptakan peti inovatif dengan bahan utama pembuatan berupa pelepah pisang, pandan, bambu, kayu pinus, dan bahan lainnya
Peti mati ini lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan metode kremasi yang menggunakan kayu bakar biasa. Proses kremasi membutuhkan energi dengan intensitas tinggi sehingga dapat menghasilkan emisi ke atmosfer.
8. Taman Atap
Banyak bangunan telah membangun taman di atap rumah. Keberadaan taman di atap berfungsi untuk menyerap panas dan mereduksi CO2. Kehadiran tanaman di atap rumah akan membuat rumah lebih ramah lingkungan dan membuat bangunan terlihat lebih indah.
Hunian dengan taman di atap rumah (rooftop garden) paling banyak ditemukan di Selandia Baru dan Islandia.
9. Panel Surya
Panel surya merupakan perangkat yang dikenal mampu mengubah cahaya menjadi listrik. Inovasi hemat energi ini juga sering disebut sel fotovoltaik yang berarti lampu listrik. Sel-sel ini mengandalkan efek fotovoltaik untuk menyerap energi matahari dan menyebabkan arus mengalir di antara dua lapisan muatan yang berlawanan.
Sel surya bukanlah penemuan baru, namun teknologi ramah lingkungan ini berpotensi untuk digunakan lebih luas di Indonesia. Untuk satu kali instalasi, pengguna akan mendapatkan sumber energi jangka panjang tanpa meninggalkan limbah atau polusi.
10. Lantai Pembangkit Listrik
Stasiun ramah lingkungan pertama digagas oleh Jepang sejak 2008. Kawasan stasiun ramah lingkungan ini menggunakan pelat keramik yang berfungsi mengubah tekanan menjadi tegangan listrik. Akibatnya, semakin banyak orang yang lewat dan berjalan di lantai, semakin banyak energi yang dihasilkan.
Bumi yang hijau dan kaya akan keanekaragaman hayati merupakan anugerah sekaligus anugerah dari Tuhan. Tentunya sebagai makhluk yang paling beradab, kita harus lebih berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.
Demikian 10 apa yang dimaksud dengan teknologi ramah lingkungan yang bisa kalian baca dan pelajari. Semoga bermanfaat kedepannya.