Dia Pilih Yesus Dari Pada Paulus Dan Balasannya Masuk Islam
"Menurut Yesus Tuhan ialah satu, sedangkan Paulus menganggap Tuhan itu tiga," ujar Dia. Yesus juga menyampaikan bahwa Perjanjian Lama sanggup dipakai, sementara Paulus menyampaikan sebaliknya. Hal inilah yang membuatnya tetapkan untuk mempercayai Yesus."
Ketika dua orang mengajarkan dua hal yang saling bertentangan, seseorang harus menentukan yang mana yang harus diikuti. Dia tetapkan untuk lebih mempercayai Yesus dibandingkan Paulus.
Dia ialah Laurence Brown. Laurence tinggal di lingkungan yang masyarakatnya banyak memeluk Kristen. Mereka sangat bersahabat dengan kekristenan, namun tidak benar-benar memahami ihwal keimanan itu sendiri dan mereka tidak benar-benar menganut keyakinan tersebut.
Kebanyakan masyarakat Amerika mempunyai keyakinan terhadap agama. Namun mereka tidak benar-benar sanggup mendapatkan agama yang diajarkan di gereja tersebut secara utuh. Mereka sangat beruntung alasannya ialah mempercayai adanya Tuhan dan nabi-nabinya. Mereka sanggup melihat kebenaran di dalam pengajaran Alkitab. Namun saat mereka hingga kepada pengajaran ihwal keimanan, satu dua fakta yang diajarkan mungkin masih sanggup diterima. Begitu hal lain tidak sanggup mereka terima.
Lalu mulailah mereka mencari kebenaran yang tidak sanggup mereka temukan di dalam Kristen. “Dan itulah yang saya lakukan saat kesudahannya saya menemukannya di dalam Islam,“ katanya dalam program The Deen Show.
Ketika mencari kebenaran di dalam Kristen, ia mempercayai nabi-nabi menyerupai Musa dan Yesus yang mengajarkan kebenaran kepada umat-umat mereka. Musa berkata pada umatnya bahwa akan ada tiga nabi yang harus diikuti oleh mereka sehabis dirinya. Yohanes Pembaptis (Yahya) ialah yang pertama, Lalu Yesus dihitung sebagai yang kedua. Yesus pun menyampaikan akan ada nabi berikutnya sehabis dirinya, yang merupakan nabi terakhir.
Laurence bertanya-tanya, siapakah satu nabi lain yang dibicarakan oleh Musa dan Yesus ini? Ketika mempelajari Islam, ia menemukan jawabannya. Muhammad SAW ialah nabi yang dikatakan oleh kedua nabi sebelumnya. Ia akan membawa kesempurnaan bagi agama yang selama ini diturunkan Musa dan Yesus kepada umat-umatnya.
Di Barat berbagai orang-orang yang berkomentar miring ihwal Islam. Islam dipandang sebagai agama teroris yang akan menghancurkan sekelompok masyarakat. “Akan tetapi jikalau kita mempelajari Islam yang bersama-sama secara mendalam, kemudian hidup di antara Muslim lainnya, kita akan menemukan Islam sebagai agama yang indah,“ tambahnya.
Banyak orang jahat di dunia ini, ujar Laurence, namun yang bersama-sama ialah setiap orang menginginkan kebaikan. Setiap orang ingin tidur dengan damai setiap malam, bangkit setiap pagi dengan keyakinan mereka akan melaksanakan acara sehari-hari tanpa ketakutan, dan mereka ingin mempunyai hidup normal.
“Kehidupan dalam Islam ialah kehidupan dalam kesopanan, kesederhanaan, dan kerendahan hati. Dan berdasarkan saya begitulah seharusnya setiap insan memaknai hidupnya.“