Ayat-Ayat Ihwal Yesus (Nabi Isa As) Dalam Al-Qur'an

(Yesus) Isa Al Masih yakni putera Maryam yang di utus Allah SWT sebagai rasul-Nya kepada  Bani Israel semoga mereka kembali pada jalan yang lurus.

(wikipedia id):
Jibril menyampaikan kepada Maryam wacana akan diberikan calon anak yang berjulukan Isa, Maryam sangat terkejut, lantaran ia telah bersumpah untuk menjaga kesuciannya kepada Allah dan tetap mempertahankan hal itu dan bagaimana pula ia sanggup hamil tanpa seorang lelaki, kemudian Jibril menenangkan Maryam dan menyampaikan bahwa kasus ini yakni kasus yang gampang bagi Allah, yang ingin membuat ia sebagai tanda untuk insan dan rahmat dari-Nya.

Berikut yakni Terjemah Tafsir Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Yesus (Nabi Isa Al-Masih)


 Isa Al Masih yakni putera Maryam yang di utus Allah SWT sebagai rasul Ayat-Ayat Tentang Yesus (Nabi Isa as) dalam  Al-Qur'an

Terjemah Surat Al Baqarah ayat ke 253 (Perselisihan)

Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat, 

dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat ia dengan Ruhul Qudus, dan kalau Allah menghendaki, pasti tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) setelah rasul-rasul itu, 

sesudah tiba kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.

Terjemah Surat Ali Imran ayat ke 42 hingga 63 (Orang Pilihan)

Renungkan pula, wahai Nabi, ketika malaikat berucap kepada Maryam, "Hai Maryam, sesugguhnya Allah memilihmu untuk menjadi ibu bagi seorang nabi-Nya. Dia menyucikanmu dari segala noda dan menawarkan kelebihan kepadamu, bukan kepada wanita-wanita lain di dunia, sebagai ibu 'Isâ. (42) 

Hal ini menuntutmu, Maryam, untuk bersyukur kepada Tuhan. Maka taatlah kepada-Nya, salatlah untuk- Nya dan bergabunglah bersama orang-orang yang beribadah dan mengerjakan salat untuk-Nya." (43) 

Cerita yang dikisahkan al-Qur'ân kepadamu, Muhammad, mengenai orang-orang pilihan Allah, itu termasuk kasus mistik yang diwahyukan Allah kepadamu. Engkau tidak berada di antara mereka ketika mereka mengadakan undian dengan anak panah untuk menentukan siapa yang mengasuh Maryam. Demikian juga ketika mereka saling berselisih untuk memperoleh kehormatan yang besar ini. (44)

Renungkan juga, wahai Nabi, ketika Allah memberi kabar besar hati kepada Maryam dengan seorang bayi berjulukan 'Isâ putra Maryam, yang diciptakan melalui kalimat-Nya, di luar kebiasaan proses kelahiran. Allah memposisikan 'Isâ di dunia sebagai orang yang terhormat dengan menjadikannya sebagai nabi dan terbebas dari cela. Sedangkan di akhirat, dengan memasukkannya ke dalam kelompok nabi-nabi pilihan yang bersahabat kepada Allah, yaitu ulû al-'azm. (45)

'Isâ dilebihkan dengan beberapa keistimewaan. Ia, misalnya, sanggup berkata bijak dan dipahami semenjak masih bayi hingga usia tua, tanpa ada perbedaan antara masa kanak-kanak dan masa tuanya. Ia juga termasuk orang yang diberi kesalehan. (46) 

Dengan penuh heran atas kemungkinan lahirnya bayi di luar kebiasaan itu, Maryam bertanya, "Dari mana saya sanggup mempunyai anak, sedangkan saya tak pernah tersentuh seorang pria pun?" Allah menyebutkan kepadanya bahwa Dia membuat apa saja yang dikehendaki-Nya, tanpa terikat aturan alasannya yakni akibat. Maka, bila Dia berkehendak membuat sesuatu, Dia menciptakannya dengan dampak kekuasaan-Nya pada kehendak-Nya, tanpa memerlukan dampak lain. (47) 

Bayi yang gres lahir itu diajar menulis oleh Allah, diberi pengetahuan yang benar dan bermanfaat, kitab Tawrât (kitab suci Nabi Mûsâ) dan Injîl yang diwahyukan kepadanya. (48) 

Ia diutus sebagai rasul kepada Banû Isrâ'îl dengan bertumpu pada mukjizat untuk mengambarkan kebenaran risalahnya. Di antara mukjizat itu yakni penciptaan burung dari tanah liat yang dibuat menyerupai burung kemudian ditiup, hingga menjadi burung bernyawa atas kehendak Allah. Juga penyembuhan orang yang buta semenjak lahir, penyembuhan penyakit lepra, penghidupan kembali orang yang telah mati, dan pemberitahuan kepada kaumnya ihwal apa saja yang mereka simpan dan mereka makan di rumah, dan lain-lain. Semua itu terjadi atas izin dan kehendak Allah. Kemudian 'Isâ berkata kepada kaumnya, "Tanda- tanda yang Allah tampakkan padaku ini yakni benar-benar bukti kebenaran risalahku, bila kalian sungguh- sungguh tunduk dan percaya kepada-Nya." (49) 

"Aku diutus kepada kau sekalian untuk membenarkan hukum-hukum Tawrât yang diturunkan kepada Mûsâ dan untuk menghalalkan sebagian dari apa yang sebelumnya diharamkan kepada kalian, atas perintah Allah. Dan saya tiba kepada kalian dengan bukti-bukti dari Allah atas kebenaran risalah yang saya bawa. Oleh lantaran itu, sadarlah selalu akan kehadiran Allah dan taatilah aku." (50)

 "Aku memerintahkan demikian, lantaran Allah telah melimpahkan banyak sekali karunia-Nya kepadaku dan kepada kau sekalian dengan menawarkan pendidikan kepadaku dan kepada kalian. Oleh lantaran itu, tuluskanlah ibadah kalian hanya kepada Allah semata, alasannya yakni hal itu merupakan jalan yang lurus." (51) 

Ketika 'Isâ diutus kemudian mengajak kaumnya ke jalan yang lurus, sebagian besar mereka menolaknya. Ketika mencicipi adanya penolakan itu, ia berkata, "Siapa lagikah yang akan menolongku membela kebenaran yang saya bawa?" Sebagian kecil mereka, yang beriman kepada Allah dan kepadanya, berkata, "Kami akan membelamu lantaran engkau mengajak ke jalan Allah. Saksikanlah bahwa kami benar-benar ikhlas dan tunduk kepada Allah." (52) 

Mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, kami sungguh membenarkan kitab yang Engkau turunkan kepada nabi-nabi-Mu, dan kami menjalankan perintah 'Isâ, nabi-Mu. Tetapkanlah kami sebagai orang yang menjadi saksi atas penyampaian risalah oleh Rasul-Mu dan atas perilaku kafir dan ingkar Banû Isrâ'îl." (53) 

Pengikut-pengikut 'Isâ yang ingkar, secara sembunyi-sembunyi merencanakan hendak memerangi ajakannya. Allah kemudian menggagalkan planning dan muslihat itu sehingga mereka pun tidak berhasil mencapai tujuan. Dan, Allah yakni perencana yang paling tepat dan paling kuat. (54)

Renungkan, wahai Nabi, ketika Allah berfirman, "Wahai 'Isâ, Aku telah menentukan ajalmu dan Aku tidak memberdayakan seorang pun untuk membunuhmu. Aku mengangkatmu ke daerah kemuliaan-Ku dan menyelamatkanmu dari orang-orang yang memusuhimu dan berniat membunuhmu. Aku membela dan memenangkan pengikutmu yang tidak menyimpang ajaranmu, dari orang-orang yang tidak mau mengikuti petunjuk-Ku, hingga hari kiamat. Saat itu Aku akan memutuskan duduk kasus agama yang kalian perselisihkan." (55) 

Orang-orang yang ingkar, akan Aku siksa dengan kehinaan dan hukuman. Yaitu dengan membiarkan bangsa lain menguasai mereka di dunia. Dan, siksa darul abadi jauh lebih kejam. Tak seorang pun yang sanggup menyelamatkan mereka dari siksa Allah. (56) 

Sedangkan orang-orang yang mengikuti petunjuk Allah dan selalu berbuat baik, akan Aku beri jawaban yang penuh. Salah satu ketentuan Allah yakni bahwa Dia tidak akan menawarkan pahala kepada orang-orang yang melampaui batas dan mengingkari karunia-Nya, dan tidak akan mengangkat derajat mereka. (57) 

Itulah beberapa bukti kebenaran risalahmu, Muhammad, yang Aku kisahkan kepadamu dari al-Qur'ân yang mengandung ilmu yang bermanfaat. (58) 

Sejumlah orang telah menyimpang wacana ihwal 'Isâ itu. Mereka, misalnya, menganggapnya sebagai anak Allah lantaran dilahirkan tanpa bapak. Kepada mereka, Allah berfirman, "Ihwal penciptaan 'Isâ tanpa bapak sama dengan ihwal penciptaan Adam tanpa bapak dan ibu. Allah membentuk Adam dan menghendakinya hidup, maka jadilah Adam sebagai insan sempurna." (59) 

Keterangan mengenai penciptaan 'Isâ ini yakni kebenaran yang menjelaskan realitas dengan wahyu Tuhan. Tetaplah kau dalam keyakinan, dan jangan sekali-kali ragu. (60) 

Oleh lantaran itu, katakan kepada orang-orang yang mengingkarimu, wahai Muhammad, wacana ihwal 'Isâ ini setelah tiba wahyu dari Allah yang tidak mengandung keraguan, sesuatu yang menguatkan keyakinanmu dan mengambarkan kebohongan mereka. Katakan, "Mari kita panggil istri dan anak kita masing- masing, kemudian kita mintakan kepada Allah semoga menimpakan murka-Nya kepada siapa yang tidak mempercayai kerasulan dan penciptaan 'Isâ yang tanpa ayah." (61) 

dst..... (baca Alquran ayat selanjutnya wacana usul kepada Ahli kitab untuk beriman)


Terjemah Surat An-Nisa ayat ke 157-159  (Yesus Tidak Disalib)

Allah juga marah kepada mereka, alasannya yakni dengan nada meremehkan dan menghina, mereka berkata, "Kami telah membunuh 'Isâ al-Masîh putra Maryam, Rasulullah." Padahal bersama-sama mereka tidak membunuh dan menyalib 'Isâ putra Maryam menyerupai akreditasi mereka. Tetapi yang mereka bunuh yakni orang yang dijadikan tampak menyerupai 'Isâ. Mereka mengira telah membunuh dan menyalib 'Isâ, padahal mereka hanya membunuh dan menyalib orang yang menyerupai 'Isâ putra Maryam. Setelah itu mereka saling berbeda pendapat mengenai siapa bersama-sama yang mereka bunuh: 'Isâ atau bukan. Mereka benar-benar ragu dalam hal ini. Sebenarnya, yang terjadi yakni bahwa mereka menyampaikan hal itu tanpa dasar pengetahuan selain prasangka saja. Mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh yakni 'Isâ. (157) 

Malah, yang bersama-sama terjadi, yakni bahwa Allah mengangkat 'Isâ ke sisi-Nya dan menyelamatkannya dari serangan musuh. Mereka tidak menyalib dan tidak pula membunuh 'Isâ. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana dalam semua perbuatan-Nya. (158) 

Tidak ada seorang pun dari Ahl al-Kitâb yang sebelum wafat tidak mengetahui hakikat Nabi 'Isâ yang merupakan hamba dan rasul Allah. Ia, sebelum wafat, pasti beriman kepada 'Isâ, tapi keimanan itu tidak mempunyai kegunaan lagi lantaran waktunya sudah berlalu. Pada hari simpulan zaman nanti 'Isâ a. s. akan menjadi saksi atas mereka bahwa ia telah memberikan risalah Tuhan-Nya, dan bahwa ia yakni hamba Allah dan rasul- Nya. (159)

Terjemah Surat Al-Maidah ayat ke 14-19 (Ahli Kitab)

Allah juga mengambil perjanjian dari orang-orang Kristen yang berkata, "Dengan beriman kepada Injîl dan dengan mengakui konsep keesaan Tuhan, kami yakni orang-orang Nasrani." Tetapi kemudian mereka melupakan sebagian besar dari apa yang diperintahkan kepada mereka dalam Injîl. Allah akan menyiksa mereka dengan menjadikan permusuhan di antara mereka, sehingga mereka menjadi beberapa kelompok yang saling bermusuhan hingga hari simpulan zaman nanti. Allah akan memberitahukan apa yang mereka perbuat dan akan memberi balasannya. (14) 

Wahai Ahl al-Kitâb, sungguh telah tiba kepada kalian utusan Kami, Muhammad, yang menyeru kepada kebenaran dan menampakkan kepada kalian sebagian besar isi Tawrât dan Injîl yang kalian sembunyikan dan meninggalkan banyak lainnya yang memang tidak perlu dijelaskan. Sesungguhnya telah tiba kepada kalian syariat tepat dari sisi Allah, yang merupakan cahaya, dan dijelaskan dalam kitab suci. (15) 

Dengan kitab suci itu Allah telah memberi petunjuk orang-orang yang mengharapkan keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan mengeluarkan mereka dari gelapnya kekufuran kepada terangnya cahaya keimanan serta memberi petunjuk ke jalan yang benar. (16) 

Orang-orang yang mendakwakan--secara tidak benar--bahwa Allah yakni 'Isâ al-Masîh putra Maryam, sungguh telah kafir. Katakan, wahai Muhammad, kepada orang-orang yang berani menuhankan 'Isâ a. s. itu, "Tidak ada seorang pun yang sanggup menghalang-halangi kehendak Allah bila Dia berkehendak membinasakan 'Isâ dan bundanya serta semua orang di muka bumi ini. Sebab hanya milik Allahlah kerajaan langit dan bumi serta apa-apa yang berada di antara keduanya. Dia membuat bentuk apa saja yang dikehendaki." Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu dan tidak ada sesuatu pun yang sanggup melemahkan-Nya. (17)

kami yakni orang-orang yang diutamakan, lantaran kami yakni bawah umur dan kekasih-kekasih Allah." Katakanlah kepada mereka, wahai Rasulullah, "Kalau benar demikian, mengapa Allah menyiksa kalian lantaran dosa yang kalian perbuat dan memasukkan kalian ke dalam neraka Jahanam? Sungguh, kalian benar-benar dusta! Sebab kalian, menyerupai insan lainnya, yakni makhluk ciptaan Allah: seluruh amal perbuatan kalian akan diperhitungkan kelak. Hanya Allah yang mengampuni dan menyiksa siapa saja yang dikehendaki-Nya, lantaran langit dan bumi serta semua yang ada di antara keduanya yakni milik Allah, dan semua akan kembali kepada-Nya. (18) 

Wahai Ahl al-Kitâb, sesungguhnya telah tiba rasul Kami kepada kalian untuk menjelaskan kebenaran, setelah terhentinya pengutusan rasul-rasul untuk beberapa waktu, supaya kalian tidak mempunyai alasan bahwa Allah tidak mengutus seorang pembawa kabar besar hati maupun seorang pemberi peringatan kepada kalian. Sekarang telah tiba seorang pembawa kabar besar hati dan pemberi peringatan kepada kalian. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, termasuk menurunkan risalah, dan akan membuat perhitungan terhadap apa yang kalian lakukan. (19)

Ayat-ayat Al-Quran lainnya wacana Isa Almasih meliputi:

  1. Al Maidah ayat 72 -77 - Tentang  Tidak beriman orang yang menjadikan isa sebagai Tuhan. Isa hanyalah seorang rasul.
  2. An Nisa' ayat 171 -172
  3. Al Maidah ayat 110 -120 - Tentang Mukjizat Isa Al Masih
  4. Maryam ayat 16 -40 - Tentang Kisah Maryam dan Isa Al Masih
  5. Az-Zukhruf ayat 57 - 67 - Bantahan orang kafir wacana Isa Al masih
  6. Al Hadid ayat 27 -29 -  Isa Al Masih diwahyukan injil

Silahkan buka dan baca ayat-ayat tersebut  bisa melalui Alquran online: http://tanzil.net

Ayat-ayat Tentang Kebenaran AlQuran:
Q.S. Yunus ayat 37 - dst, dan AlHijr ayat 1-15 = Jaminan Allah Tentang Kemurnian AlQuran
Q.S. Hud ayat 12-14  dan ayat 88-89= Tantangan membuat semisal AlQuran

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel