Hikmah Dibalik Ibadah Qurban
Tuesday, September 30, 2014
Edit
Ada beberapa hikmah Qurban yang dapat kita ambil, yaitu :
Hikmah Qurban yang pertama adalah untuk menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim yang taat dan tegar melaksanakan qurban atas perintah Allah SWT meskipun harus kehilangan putra satu-satunya yang didambakan (QS. As-Shaf: 102-107)
Hikmah Qurban yang kedua adalah untuk menegakkan syiar agama Islam dengan merayakan hari raya Idul Adha secara bersamaan dan saling tolong menolong dalam kebaikan (QS. al-Haj : 36)
Hikmah Qurban yang ketiga adalah untuk bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat-Nya, maka mengalirkan darah binatang qurban ini termasuk syukur dan ketaatan dengan satu bentuk taqarrub khusus. Firman Allah yang artinya : “Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dirizkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)." (QS. Al-Haj : 34).
Hikmah Qurban yang keempat adalah untuk mengajarkan manusia agar mengorbankan sifat-sifat kebinatangan yang ada dalam dirinya seperi ambisi yang tak terkendali, rakus, menindas, menyerang dan tidak mengenal hukum dan norma apapun. Sifat-sifat yang seperti itulah yang harus dibunuh, ditiadakan dan dijadikan qurban demi mencapai kedekatan diri kepada Allah.
Hikmah Qurban yang kelima adalah untuk menyadarkan manusia agar mampu menebarkan kasih sayang dan kepedulian kepada orang lain terutama kepada fakir dan miskin yang membutuhkan.
Menurut Prof. DR. Eko Prasodjo (Wakil Menteri PAN & Reformasi Birokrasi RI), kita belajar dua hal dari hikmah qurban yaitu : (1) belajar berbagi dengan sesama dan belajar tentang ketaatan, Kita harus belajar tentang dari ketaatan Nabi Ibrahim & Ismail AS dimana ketaatan mereka kepada Allah SWT melebihi cinta mereka kepada diri mereka sendiri. Bayangkan betapa berat perasaan Nabi Ibrahim harus menyembelih anaknya sendiri yang sangat disayanginya dan bayangkan betapa Nabi Ismail harus rela mengorbankan nyawanya untuk perintah Tuhan, seperti itulah harusnya ketaatan dan kecintaan kita kepadaNya. (2) Dengan qurban, kita juga menyembelih sifat kehewanan kita miliki dengan cara berbagi rezeki dengan sesama, sehingga kita menjadi lebih peka terhadap lingkungan dan tidak egois. (sumber: http://old.ui.ac.id/id/news/archive/6829)
Hikmah Qurban yang pertama adalah untuk menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim yang taat dan tegar melaksanakan qurban atas perintah Allah SWT meskipun harus kehilangan putra satu-satunya yang didambakan (QS. As-Shaf: 102-107)
Hikmah Qurban yang kedua adalah untuk menegakkan syiar agama Islam dengan merayakan hari raya Idul Adha secara bersamaan dan saling tolong menolong dalam kebaikan (QS. al-Haj : 36)
Hikmah Qurban yang ketiga adalah untuk bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat-Nya, maka mengalirkan darah binatang qurban ini termasuk syukur dan ketaatan dengan satu bentuk taqarrub khusus. Firman Allah yang artinya : “Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dirizkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)." (QS. Al-Haj : 34).
Hikmah Qurban yang keempat adalah untuk mengajarkan manusia agar mengorbankan sifat-sifat kebinatangan yang ada dalam dirinya seperi ambisi yang tak terkendali, rakus, menindas, menyerang dan tidak mengenal hukum dan norma apapun. Sifat-sifat yang seperti itulah yang harus dibunuh, ditiadakan dan dijadikan qurban demi mencapai kedekatan diri kepada Allah.
Hikmah Qurban yang kelima adalah untuk menyadarkan manusia agar mampu menebarkan kasih sayang dan kepedulian kepada orang lain terutama kepada fakir dan miskin yang membutuhkan.
Menurut Prof. DR. Eko Prasodjo (Wakil Menteri PAN & Reformasi Birokrasi RI), kita belajar dua hal dari hikmah qurban yaitu : (1) belajar berbagi dengan sesama dan belajar tentang ketaatan, Kita harus belajar tentang dari ketaatan Nabi Ibrahim & Ismail AS dimana ketaatan mereka kepada Allah SWT melebihi cinta mereka kepada diri mereka sendiri. Bayangkan betapa berat perasaan Nabi Ibrahim harus menyembelih anaknya sendiri yang sangat disayanginya dan bayangkan betapa Nabi Ismail harus rela mengorbankan nyawanya untuk perintah Tuhan, seperti itulah harusnya ketaatan dan kecintaan kita kepadaNya. (2) Dengan qurban, kita juga menyembelih sifat kehewanan kita miliki dengan cara berbagi rezeki dengan sesama, sehingga kita menjadi lebih peka terhadap lingkungan dan tidak egois. (sumber: http://old.ui.ac.id/id/news/archive/6829)