Kenapa Timbul Perbedaan Penetapan Awal Ramadhan Dan Syawal
Tuesday, June 26, 2012
Edit
Awal dan Akhir Bulan Ramadhan ialah waktu yang sering kali menimbulkan persengketaan antar sesama muslim, khususnya di 'akar rumput'. Perbedaan yang paling sering terjadi ialah penetapan yang dilakukan oleh dua Ormas Islam besar di Indonesia yaitu NU dan Muhammadiyah. Bagi orang umum mungkin akan timbul pertanyaan kenapa hal ini sering terjadi. Oleh lantaran itu kita perlu memahami akar perbedaannya.
Untuk memahami persoalan ini perlu dipahami hal berikut ini
ada 4 pendapat utama mengenai penentuan awal bulan, yaitu:
- Berdasar Hisab Hakiki dengan pola Wujudul Hilal yang biasa diwakili oleh ormas Muhammadiyah.
- Berdasar Hisab Hakiki dengan pola Imkaniyyatur Ru’yah yang biasa diwakili oleh DEPAG dan juga PERSIS Pusat.
- Berdasar Ru’yatul Hilal dengan opsi sistem Istikmal sebagaimana biasa dipegang oleh NU.
- Berdasar Ru’yah Global/Internasional sebagaimana sering disampaikan oleh Hizbut Tahrir Indonesia.
dari JPNN.com:
"Sebenarnya kita sanggup bersatu, jikalau kita mau mempersatukan kriterianya," tutur Thomas Djamaluddin ( Deputi Bidang Sains, Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)). Kriteria yang sanggup dipersatukan berdasarkan Thomas itu adalah, batasan yang memilih awal bulan. Dia menyayangkan gerakan tajdid atau pembaharuan Muhammadiyah yang dipelopori KH. Ahmad Dahlan tidak berlanjut.
Akibatnya berdasarkan Thomas, ketika ini warga Muhammadiyah gigih mempertahankan kriteria hisab wujudul hilal yang lama dan atas dasar taqlid (pengekor).
"Sejatinya kita hanya selangkah lagi menyatukan kalenderi Islam di Indonesia," ujar Thomas. Intinya, kalenderi Islam di Indonesia sanggup bersatu atau kompak ketika kriteria penetapan awal bulan sanggup disatukan. Dia berpendapat, penetapan awal bulan dengan kriteria imkan rukyat ialah solusi pemersatu antara metode hisab dengan metode rukyat.