Islam Yang Dihujat Dan Dicaci-Maki


Ketika seorang insan tidak mengerti bagaimana doktrin Islam yang benar, yang terjadi ialah cacian dan makian terhadap pedoman Islam. Mereka yang mencaci ialah yang tidak mengerti bagaimana seorang muslim mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Satu, Tidak ada selainNya, adanya Malaikat-malaikat, mempercayai kenabian dan kerasulan, mempercayai wahyu Allah yang diturunkan melalui RasulNya, mempercayai adanya hari final dan pembalasan dan mempercayai qadha' dan qadar. Mereka tidak memahami bagaimana seorang muslim wajib mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sehingga pemahaman mereka ialah bahwa muslim itu disangka menyembah batu. Mereka mengira ka'bah lah yang disembah. Mereka mencaci Rasulullah saw sebagai pedofil, punya istri banyak, haus hubungan laki-perempuan dan sebagainya, padahal benar-benarkah mereka mempelajari sejarah hidup Rasul saw. Tahukah mereka bagaimana Rasul memperlakukan istri-istrinya?

Mereka mencaci pula wacana hak wanita dalam pedoman Islam, yang berdasarkan mereka dikekang, benarkah demikian. Mereka yang menganggap demikian hanyalah yang pendek akalnya, mereka tidak berpikir untuk jangka panjang, mereka hanya berpikir sesaat. Mereka tidak berpikir kenapa Islam memberi hukum terhadap wanita sedemikian rupa, mereka tidak tahu akan hikmah dalam sebuah tata-aturan. Mereka yang mengajarkan kebebasan perempuan, malah alhasil menjerumuskan para wanita kepada lembah kehinaan. Mereka dengan aneka macam macam bentuknya malah memperbudak para perempuan. Parahnya lagi para wanita itu tidak sadar bahwa dirinya sedang diperbudak.

Mereka juga mencaci Islam wacana bolehnya beristri empat. Mereka tidak paham maksud dari kebolehan itu. Bahkan banyak pula muslim sendiri yang kurang paham wacana kebolehan beristri lebih dari satu. Nabi SAW memang beristri banyak, namun sehabis Rasul ditinggal wafat oleh Khadijah. Selain itu semua istri Beliau ialah janda renta kecuali Aisyah. Mengenai Aisyah mereka kembali mencaci bahwa Rasul itu pedhofil, mereka membandingkan kala 20 kepada kala 6 masehi, sebuah perbandingan yang jauh dari setara. Harunsya mereka membandingkan Rasul dengan raja-raja yang hidup pada masanya. 

Tentang perumpaan nirwana yang tertuang dalam Al-Quran dicaci pula oleh mereka. Mereka menyindir dengan kalimat 'Nikmatnya pesta seks dalam Islam'. Mereka ialah orang yang tidak paham Iman Islam yang mempelajari Islam setengah-setengah. Mereka niscaya tidak mempelajari pedoman dan Ilmu Islam secara keseluruhan. Bolehlah mereka ditanya apakah telah membaca kitab doktrin Islam ahlus sunnah wal jamaah, kemudian membaca kitab tabiat islam, kemudian mencar ilmu Fikih, kemudian mencar ilmu bahasa Arab secara mendalam, kemudian mencar ilmu sejarah kenabian dari adam hingga Muhammad. Apakah mereka telah mempelajari Al-Qur'an beserta ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Al-Qur'an. dilanjutkan dengan mempelajari Kitab Hadits beserta Ilmu-ilmu yang berkaitan dengannya? Pernahkah mereka melafalkan ayat-ayat Al-Qur`an hingga khatam?

Mereka yang menghujat dan mencaci Islam dengan budi ialah mereka yang tidak mempelajari Ilmu-ilmu Islam  secara utuh. Sehingga mirip kata pepatah 'Tong kosong nyaring bunyinya'. Oleh alasannya ialah itu biarlah 'anjing menggongong kafilah berlalu'.

'Untuk mereka yang suka mengurusi pedoman agama yang tidak mereka percayai'

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel