Ayat-Ayat Al-Qur'an Wacana Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi

Ayat-ayat Al-Qur'an merupakan petunjuk insan tidak saja untuk kehidupan akherat namun juga untuk kebaikan kehidupan di dunia. Ilmu pengetahuan dan Teknologi yakni salah satu sarana insan untuk menuju kehidupan di dunia lebih baik. Oleh alasannya yakni itu, dalam Al-qur'an pun tak luput memperlihatkan petunjuk perihal ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kehidupan manusia.

Ayat Al-Qur'an Tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Membuka dan membaca mushaf Al-Qur'an, kita akan menemukan ratusan ayat yang membicarakan perihal petunjuk untuk memperhatikan bagaimana cara kerja Alam dunia ini. Tidak kurang dari 700 ayat dari 6000-an ayat Al-Qur'an memperlihatkan citra kepada insan untuk memperhatikan alam sekitarnya. Selain itu, biasanya ayat-ayat yang membahasnya diawali maupun diakhiri dengan sindiran-sindiran seperti; "apakah kau tidak memperhatikan?", "Apakah kau tidak berpikir?", "Apakah kau tidak mendengar?", "Apakah kau tidak melihat?". Sering pula di akhiri dengan kalimat menyerupai "Sebagai gejala bagi kaum yang berpikir", "Tidak dipahami kecuali oleh Ulul Albaab". Demikianlah Mukjizat terakhir Rasul, yang selalu mengingatkan insan untuk mendengar, melihat, berpikir, merenung, serta memperhatikan segala hal yang diciptakan Allah di dunia ini.

Berkat dorongan ayat-ayat tersebutlah, ulama-ulama pada kala ke 7-10 Masehi di Timur Tengah bisa membuatkan ilmu-ilmu pengetahuan yang berlandaskan pada riset (dengan cara mendengar, melihat, memperhatikan, merenungkan, dan memikirkan) dan mengimplementasikannya dalam bentuk alat-alat maupun metode yang berkhasiat bagi kehidupan manusia.

 merupakan petunjuk insan tidak saja untuk kehidupan akherat namun juga untuk kebaikan k Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Membuka kembali lembaran sejarah masa kejayaan Islam, kita akan mendapati  begitu banyak sumbangsih umat Islam bagi dunia Ilmu pengetahuan dan teknologi.  Pada masa itu, dunia di luar Islam diselubungi kegelapan Ilmu. Perdukunan, mantra dan jampi-jampi menjadi jalan untuk pengobatan. Namun berbeda di dunia Islam, seorang Ibnu Sina telah membuatkan banyak sekali metode pembedahan manusia, dialah sang bapak kedokteran modern. Karya monumentalnya, Alqanun fi At Tib (yang diterjemahkan ke Eropa menjadi  CANON), menjadi referensi utama dunia kedoktekan hingga  abad ke 19. 

Kita juga harus berterima kasih kepada Al-Khawarizmi, yang telah membuatkan metode Al-goritma.  Kenapa disebut Al-goritma? Al-goritma merupakan aksen eropa dari nama al-khawrizmi. Seperti ilmuwan lainnya, Ibnu Sina menjadi  Avecina, Ibnu Rusyd menjadi Averoes.  Dan masih banyak lagi penemuan-penemuan di dunia Islam pada masa itu seperti, metode fotografi paling awal yang disebut ruang gelap, jam air, piston.


Kiriman oleh ISLAMWIKI Blogspot.

Namun alangkah ruginya, umat Islam ketika ini yang kurang sekali mengapresiasi kandungan Al-Qur’an, akhir banyaknya muslim yang tidak paham bahasa Al-Qur’an (Bahasa Arab), meskipun hanya sebatas pemahaman tingkat dasar. Akibat tidak paham bahasa Al-Qur’an, membaca Al-Qur’an hanya sebatas ritual saja (meskipun begitu dasyatnya Al-Qur’an, sehingga orang yang tidak paham maksudnya pun sanggup menjadi hening hatinya). Bahkan banyak generasi muda yang enggan untuk sekedar menyentuhnya, apalagi untuk membacanya. Hal ini tidak lain disebabkan oleh minimnya pengetahuan generasi muda Islam tehadap bahasa Al-Qur’an.




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel