Inilah Masjid Tertua Di Indonesia, Berusia 700 Tahun
Sunday, December 23, 2012
Edit
Di wilayah timur Indonesia, adalah di kepulauan Maluku, Islam telah berkembang semenjak kurun ke 14. Pada dikala portugis tiba ke wilayah itu, Islam telah tersebar di Maluku.
Raja Ternate (kerajaan terbesar di Maluku) adalah Bayang Ullah telah memeluk Islam.
Terletak di kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah terdapat sebuah Masjid yang telah berdiri selama tujuh kurun di Pulau Ambom.
Masjid ini didirikan pada 1414 dan sampai sekarang masih kokoh berdiri. Mulanya masjid ini dinamai Masjid Wawane sebab berdiri di lereng gunung Wawane.
Masjid ini dibangun oleh keturunan Kesultanan Jailolo dari Moloko Kie Raha, Pernadu Jamilu. Tapi sekarang masjid itu biasa disbut orang-orang, Masjid Wapauwe.
Bentuk orisinil masjid itu tetap dipertahankan sampai kini. Masjid terletak diantara pemukiman penduduk kaitetu dengan bentuk yang sangat sederhana.
Arsitekturnya sangat unik dan bersifat elementer. Masjid ini dibangun tanpa paku yang menyatukan setiap bagian-bagiannya sehingga sanggup dibongkar-pasang.
Untuk menyambungkan setiap potongan bangunan, perancangnya hanya memakai pasak kayu. Konstruksi ini memungkinkan masjid sanggup dipindah-pindahkan.
Bentuk masjid ini menyerupai bujur kandang dengan ukuran hanya 10 x 10 meter. Ketika pertama kali didirikan masjid ini tidak mempunyai serambi.
Dalam renovasi dilakukan penambahan serambi yang mempunyai ukuran 6,35 x 4,75 m. Dinding masjid ini dibentuk dari gaba-gaba, adalah pelepah sagu yang dikeringkan. Pada renovasi setengah dinding dibentuk dengan adonan kapur.
Mihrab masjidnya berukuran 2x2 meter menyerupai umumnya masjid di Jawa dan Bali.
Mimbar masjid terbuat dari kayu yang bentuknya menyerupai kursi. Ukurannya cukup tinggi sehingga mimbar ditambahi anak tangga.
Pada potongan atasnya dihiasi lengkungan dan gesekan kayu. Bedug terbuat dari gelondongan kayu utuh dengan diameter 2 m. Bedung diikat dengan rotan dan digantung pada balok di atasnya. (Sumber ROL)
Raja Ternate (kerajaan terbesar di Maluku) adalah Bayang Ullah telah memeluk Islam.
Terletak di kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah terdapat sebuah Masjid yang telah berdiri selama tujuh kurun di Pulau Ambom.
Masjid ini didirikan pada 1414 dan sampai sekarang masih kokoh berdiri. Mulanya masjid ini dinamai Masjid Wawane sebab berdiri di lereng gunung Wawane.
Masjid ini dibangun oleh keturunan Kesultanan Jailolo dari Moloko Kie Raha, Pernadu Jamilu. Tapi sekarang masjid itu biasa disbut orang-orang, Masjid Wapauwe.
Bentuk orisinil masjid itu tetap dipertahankan sampai kini. Masjid terletak diantara pemukiman penduduk kaitetu dengan bentuk yang sangat sederhana.
Arsitekturnya sangat unik dan bersifat elementer. Masjid ini dibangun tanpa paku yang menyatukan setiap bagian-bagiannya sehingga sanggup dibongkar-pasang.
Untuk menyambungkan setiap potongan bangunan, perancangnya hanya memakai pasak kayu. Konstruksi ini memungkinkan masjid sanggup dipindah-pindahkan.
Bentuk masjid ini menyerupai bujur kandang dengan ukuran hanya 10 x 10 meter. Ketika pertama kali didirikan masjid ini tidak mempunyai serambi.
Dalam renovasi dilakukan penambahan serambi yang mempunyai ukuran 6,35 x 4,75 m. Dinding masjid ini dibentuk dari gaba-gaba, adalah pelepah sagu yang dikeringkan. Pada renovasi setengah dinding dibentuk dengan adonan kapur.
Mihrab masjidnya berukuran 2x2 meter menyerupai umumnya masjid di Jawa dan Bali.
Mimbar masjid terbuat dari kayu yang bentuknya menyerupai kursi. Ukurannya cukup tinggi sehingga mimbar ditambahi anak tangga.
Pada potongan atasnya dihiasi lengkungan dan gesekan kayu. Bedug terbuat dari gelondongan kayu utuh dengan diameter 2 m. Bedung diikat dengan rotan dan digantung pada balok di atasnya. (Sumber ROL)