Adab Atau Tata Krama Bertamu Dan Mendapatkan Tamu Dalam Islam
Tuesday, May 3, 2016
Edit
Adab Atau Tata Krama Bertamu Dan Menerima Tamu- Sebagai Seorang Muslim, kita diperintahkan supaya mempererat kekerabatan tali silaturahmi. Dan sudah semestinya kita sebagai umat islam saling berkunjung atau bertamu sehingga sanggup menumbuhkan kekerabatan yang akrab.
Meskipun demikian kita harus memperhatikan budbahasa atau tata krama bertamu maupun mendapatkan tamu. Memuliakan tamu merupakan ciri budbahasa yang mulia. Sementara perilaku tidak menghormati tamu merupakan budbahasa yang tidak terpuji.
Rasulullah Saw, menghubungkan perilaku memuliakan tamu sebagai ciri orang yang beriman.
Beliau bersabda yang artinya : "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari simpulan janganlah menyakiti tetangganya, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari simpulan hendaklah memuliakan tamunya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari simpulan hendaklah berbicara yang baik atau (kalau tidak bisa) hendaknya ia diam." (H.R Bukhari dan Muslim).
Baca juga : Bacaan doa ketika naik kendaraan darat, maritim dan udara
Adab Bertamu
Bertamu merupakan sunah rasul semoga kita mendapat rahmat dan berkah. Oleh alasannya itu pada dikala kita hendak bertamu atau silaturahmi janganlah seenaknya sendiri. Harus memperhatikan tata krama atau norma-norma dalam bertamu.
Adab Menerima Tamu
Agama Islam juga mengajarkan tata krama mendapatkan tamu atau menghormati tamu, bagi kaum muslimin dalam menyambut atau mendapatkan tamu, baik dari segi sikap, perkataan, penampilan, maupun pelayanan yang diberikan. Dengan demikian kita sanggup memperlakukan tamu dengan sebagaimana mestinya.
Berikut ini ialah tata krama dalam mendapatkan tamu.
Demikianlah sedikit mengenai budbahasa atau tata krama bertamu dan mendapatkan tamu. Semoga sanggup bermanfaat, perlu diingat bertamu atau menjalin silaturahmi sanggup memperpanjang umur serta memperlancar rezeki kita.
Meskipun demikian kita harus memperhatikan budbahasa atau tata krama bertamu maupun mendapatkan tamu. Memuliakan tamu merupakan ciri budbahasa yang mulia. Sementara perilaku tidak menghormati tamu merupakan budbahasa yang tidak terpuji.
Rasulullah Saw, menghubungkan perilaku memuliakan tamu sebagai ciri orang yang beriman.
Beliau bersabda yang artinya : "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari simpulan janganlah menyakiti tetangganya, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari simpulan hendaklah memuliakan tamunya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari simpulan hendaklah berbicara yang baik atau (kalau tidak bisa) hendaknya ia diam." (H.R Bukhari dan Muslim).
Baca juga : Bacaan doa ketika naik kendaraan darat, maritim dan udara
Adab Bertamu
Bertamu merupakan sunah rasul semoga kita mendapat rahmat dan berkah. Oleh alasannya itu pada dikala kita hendak bertamu atau silaturahmi janganlah seenaknya sendiri. Harus memperhatikan tata krama atau norma-norma dalam bertamu.
- Niat bertamu dengan ikhlas, baik, tidak untuk berbuat jahat atau maksiat.
- Mengetahui waktu yang sempurna untuk bertamu.
- Memakai pakaian yang sopan, bersih, rapih atau pantas.
- Mengetuk pintu tiga kali dan mengucapkan salam kepada tuan rumah.
- Berjabat tangan dengan pemilik rumah pria, jikalau dengan perempuan cukup pertanda rasa hormat.
- Masuk ke rumah sesudah di persilahkan masuk. Jangan masuk sebelum dipersilahkan masuk oleh tuan rumah.
- Duduk ditempat yang sudah di persilahkan duduk oleh tuan rumah.
- Berbicara dengan bahasa yang sopan dan santun dengan menyenangkan tuan rumah.
- Mengutarakan maksud dan tujuan kedatangan dan bicara seperlunya, tidak menggunjing, menjelekan orang lain.
- Tidak berlama usang ketika bertamu, jangan hingga menciptakan pemilik rumah jenuh dan bosan.
Adab Menerima Tamu
Agama Islam juga mengajarkan tata krama mendapatkan tamu atau menghormati tamu, bagi kaum muslimin dalam menyambut atau mendapatkan tamu, baik dari segi sikap, perkataan, penampilan, maupun pelayanan yang diberikan. Dengan demikian kita sanggup memperlakukan tamu dengan sebagaimana mestinya.
Berikut ini ialah tata krama dalam mendapatkan tamu.
- Menjawab salam jikalau tamu mengucapkan salam
- Menyambut tamu dengan tulus dan wajah penuh keramahan.
- Tidak membedakan perilaku terhadap tamu yang datang.
- Berjabat tangan (laki-laki dengan laki-laki dan perempuan) serta mempersilahkan masuk dan duduk di daerah yang sudah disediakan.
- Usahakan semoga tamu senantiasa besar hati dan bahagia berada di rumah kita.
- Segera menjamu tamu apabila ada persediaan makanan atau pun minuman dan mempersilahkan untuk menikmatinya.
- Mempersilahkan apabila tamu minta pamit hendak pulang.
- mengantarkan tamu hingga pintu rumah atau halaman dan meminta maaf apabila ada kekurangan dalam penerimaanya.
- Menjawab salam jikalau tamu akan pulang mengucapkan salam.
- mendoakan tamu semoga selamat hingga dirumahnya.
Demikianlah sedikit mengenai budbahasa atau tata krama bertamu dan mendapatkan tamu. Semoga sanggup bermanfaat, perlu diingat bertamu atau menjalin silaturahmi sanggup memperpanjang umur serta memperlancar rezeki kita.