Hadits-Hadits Wacana Kesabaran

Orang yang beriman telah diperintahkan untuk selalu bersabar. Dengan kesabaran segala hal di dunia maupun di alam abadi sanggup tercapai. Allah telah menegaskan dalam Al Quran; semoga insan memohon pertolongan kepada-Nya lewat sabar dan shalat, sebab Allah bersama orang yang sabar. Memang kesabaran hanya dimiliki oleh orang-orang yang telah terbiasa dengan itu. Maka dari itu, orang yang beriman diwajibkan untuk berpuasa pada bulan ramadhan. selain itu disunnahkan pula untuk berpuasa pada hari senin-kamis, atau setiap 3 hari pada pertengahan bulan, atau disunnahkan pula untuk puasa daud. Contoh terbaik ialah kesabaran yang dimiliki orang Para rasul Ulul Azmi. Nuh as yang selalu bersabar berdakwah selama 900 tahun. Ibrahim as yang semenjak usia muda selalu bersabar, sampai harus diuji oleh Allah dengan diperintahkan menyembelih anaknya. Musa as yang harus menghadapi kezaliman penguasa. Begitu pula Isa as yang selalu dimusuhi yahudi, dan kesabaran Muhammad saw untuk memberikan wahyu (AlQuran) dan sebagai Nabi dan Rasul penutup.

عَنْ أَبِى مَالِكِ الْحَارِث بن عاصِم الأَشْعَرِى رضي الله عنه قَالَ ، قَالَ  رسول الله صلى الله عليه و سلم : الطَّهُوْرُ شَطْرُ الإِيْمَانِ، وَ الْحَمْدُ للهِ تَمْلأُ الْمِيْزَانِ وَ سُبْحَانَ اللهُ وَ الْحَمْدُ للهِ تَمْلآنِ أَوْ تَمْلأ مَا بَيْنَ السَّمَوَاتِ وَ الأَرْضِ، وَ الصَّلاَةُ نُوْرٌ، وَ الصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ، وَ الصَّبْرُ ضِيَاءٌ، وَ الْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ، كُلُّ النَّاسِ يَغْدُوْ، فَبَائِعُ نَفْسَهُ فَمُعْتِقَهَا أَوْ مُوْبِقَهَا . رواه مسلم

Dari Abi Malik Al Haritsi bin Ashim Al ‘Asy’ari r.a. telah berkata, bersabda Rasulullah saw. : Kebersihan itu sebagian dari iman, Alhamdulillah memenuhi (memberatkan) timbangan, Subhanallah dan Alhamdulillah keduanya memenuhi ruang yang ada di langit dan bumi. Shalat itu ialah nur, shodaqoh itu ialah dalil dan sabar itu ialah cahaya serta Al Qur’an itu hujjah (bukti) untuk membelamu atau menentangmu. Setiap insan ialah bekerja, maka ada yang menjual dirinya, untuk menyelamatkan dirinya atau mencelakakannya. (HR. Muslim)

ما عنده، فقال لهم حين أنفق كل شيء بيده: <ما يكن عندي مِنْ خير فلن أدخره عَنْكم، ومن يستعفف يعفه اللَّه، ومن يستغن يغنه اللَّه، ومن يتصبر يصبره اللَّه، وما أعطي أحد عطاء خيرا وأوسع مِنْ الصبر> مُتَّفّقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Said yaitu Sa’ad bin Malik bin Sinan al-Khudri radhiallahu ‘anhuma sesungguhnya ada beberapa orang dari kaum Anshar meminta – sedekah – kepada Rasulullah s.a.w., kemudian dia memperlihatkan sesuatu pada mereka itu, kemudian mereka meminta lagi dan dia pun memberinya pula sehingga habislah harta yang ada di sisinya, kemudian sesudah habis membelanjakan segala sesuatu dengan tangannya itu dia bersabda: “Apa saja kebaikan – yakni harta – yang ada di sisiku, maka tidak sekali-kali akan kusimpan sehingga tidak kuberikan padamu semua, tetapi oleh dikarenakan telah habis, maka tidak ada yang sanggup diberikan. Barangsiapa yang menjaga diri – dari meminta-minta pada orang lain, maka akan diberi rezeki kepuasan oleh Allah dan barangsiapa yang merasa dirinya cukup maka akan diberi kekayaan oleh Allah – kaya hati dan jiwa – dan barangsiapa yang berlaku sabar maka akan dikarunia kesabaran oleh Allah. Tiada seorangpun yang dikaruniai suatu sumbangan yang lebih baik serta lebih luas – kegunaannya – daripada karunia kesabaran itu.” (Muttafaq ‘alaih)
وعَنْ معاذ بن جبل رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قال: <من كظم غيظا وهو قادر عَلَى أن ينفذه دعاه اللَّه سبحانه عَلَى رؤوس الخلائق يوم القيامة حتى يخيره مِنْ الحور العين ما شاء> رَوَاهُ أبو داود والْتِّرْمِذِيُّ وَقَالَ حَدِيثٌ حَسَنٌ

Dari Mu’az bin Anas r.a. sesungguhnya Nabi s.a.w. bersabda: “Barangsiapa yang menahan marahnya padahal ia kuasa untuk meneruskannya – melaksanakannya – maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengundangnya di hadapan kepala – yakni disaksikan -sekalian makhluk pada hari kiamat, sehingga disuruhnya orang itu menentukan bidadari-bidadari yang jeli – indah – matanya dengan sesuka hatinya.”
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Termidzi dan ia menyampaikan bahwa ini ialah Hadis hasan.

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا أَخْبَرَتْنَا أَنَّهَا سَأَلَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الطَّاعُونِ فَأَخْبَرَهَا نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ فَجَعَلَهُ اللَّهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ فَلَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ فَيَمْكُثُ فِي بَلَدِهِ صَابِرًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَنْ يُصِيبَهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ
Dari Aisyah Ra, sesungguhnya ia bertanya kepada Rasulullah Saw wacana thâun? Maka Nabi Saw menceritakan kepadanya : “Sesungguhnya thâ’un itu siksaan yang Allah Swt kirimkan kepada yang Ia kehendaki.Kemudian Allah Swt menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman.Tidak ada seorangpun hamba yang terkena thâ’un, kemudian ia tetap tinggal di negrinya sambil bersabar, dan dia yakin bahwa tidak akan menimpa kepadanya kecuali yang telah Allah tuliskan baginya, maka ia akan mendapat ganjaran mati syahid. (HR Bukhari)
 عن انس رضى الله عنه قال: سمعت رَسُول اللَّهِ يقول إِنَّ اللَّهَ عزوجل قَالَ: إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدِيْ بِحَبِيْبَتَيْهِ فَصَبَرَ؛ عَوَّضْتُهُ مِنْهُمَا الجَنَّةَ

Dari Anas RA ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah  bersabda: “Sesungguhnya Allah  berfirman (hadist Qudsi) “Bila Aku memberi cobaan kepada hamba-Ku dgn kedua yg dicintainya (kedua matanya) & dia tetap sabar, maka Aku ganti kedua yg dicintinya (kedua matanya) dgn syurga.” HR. Bukhari. [diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :5653

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel