Sejarah Salafy Wahabi Dari Muhammad Bin Abdul Wahhab
Sunday, September 16, 2012
Edit
Sejarah Salafy Wahabi dari Muhammad bin Abdul Wahhab - Para pengekor buta wahabi saat banyak goresan pena membongkar kejahatan pendiri paham mereka yakni Muhammad bin Abdul Wahhab diantaranya langkah-langkah kriminalitas yang dijalankan Muhammad bin Abdul wahhab menyerupai mengkafirkan, memfitnah dan hingga membunuh,
--------------------
maka dengan impulsif mereka mencampakkan buang tenaga dengan menyampaikan itu kedustaan dan bohong belaka. Mereka berupaya menutupi sejarah kelam pendiri pemikiran mereka sendiri,
Namun Allah maha bijaksana walau bagaimanapun sejarah kelam mereka tidak bias ditutup-tutupi datau direkayasa .
Dan maha besar Allah yang sudah membongkar kejahatan orang-orang yang dhalim dan sesat lewat tangan-tangan mereka sendiri yg dengan bangganya merekam sejarah kelam yg mereka buat. Yg di anggapnya selaku kesuksesan yg gilang gumilang dikarenakan sudah sukses membunuh kaum muslimin yg di anggapnya sudah kafir dan tidak mengikuti pemikiran wahaby.
marilah kita buktikan kejahatan Muhamamad bin Abdul wahhab dan para pengikutnya lewat goresan pena seorang murid Muhammad bin Abdul wahhab sendiri yakni Syaikh Husain bin Ghannam yang sudah menulis sejarah Najd dan terangkumkan dalam kitab karyanya Tarikh an-Najd yang sudah masyhur.
Sebagaimana pendiri wahabi Muhammad bin Abdul Wahhab dipenuhi dengan sejarah kelam dan berdarahnya, demikian pula para pengekornya utamanya raja Abdul Aziz di dalam mendirikan kerajaan Arab Saudi yang dipimpinnya tak luput dari pertumpahan darah kaum muslimin yang dibunuhinya bahkan sehabis dibunuh mereka tega merampok hasil peperangannya melawan kaum muslimin yang lemah tak berdaya, mereka mengganggap bereprang layaknya berperang melawan kaum kafir.
Mungkin sejarah ini jika ditulis oleh pihak selain mereka, maka mereka dengan secepatnya menggapnya dongeng ini hanyalah bualan dan kedustaan saja. Tapi bagaimana jika ternyata yang menceritakan sejarah kelam mereka merupakan dari kelompok sejarawan mereka sendiri bahkan disakiskan dengan mata kepalanya sendiri. Berikut sekilas dari sejarah kelam yang dijalankan Abdul Aziz yang terangkum dalam kitab Unwanul Majd fi Tarikh an-Najd karya Utsman bin Bisyr seorang sejarawan Saudi urutan ketiga dari lima sejarawan Saudi yang paling dipercaya ulama wahabi :
sejarah semacam inilah yg ingin di basuh oleh wahaby dengan ganti baju menjadi salafi tetapi apa mungkin jika pengikutnya hingga sekarang jg masih suka mengkafirkan muslim lain yg berikutnya menilai halal darah muslimin yg di kafirkan .sampai kapanpun sifat haus darah mereka tak akan hilang sebagaimana yg sudah si pentaskan mereka di tiap jengkal tanah yg mereka pijak.
bg pengikut wahaby ga perlu buang buang tenaga tuk mengelak . intropeksi dan mengkaji ulang kepada pemikiran wahaby yg mereka ikuti akan jauh memberi manfaat
Maha besar Allah yang membeberkan sejarah kelam mereka lewat tangan-tangan pengikut mereka sendiri tanpa mereka sadari.
--------------------
maka dengan impulsif mereka mencampakkan buang tenaga dengan menyampaikan itu kedustaan dan bohong belaka. Mereka berupaya menutupi sejarah kelam pendiri pemikiran mereka sendiri,
Namun Allah maha bijaksana walau bagaimanapun sejarah kelam mereka tidak bias ditutup-tutupi datau direkayasa .
Dan maha besar Allah yang sudah membongkar kejahatan orang-orang yang dhalim dan sesat lewat tangan-tangan mereka sendiri yg dengan bangganya merekam sejarah kelam yg mereka buat. Yg di anggapnya selaku kesuksesan yg gilang gumilang dikarenakan sudah sukses membunuh kaum muslimin yg di anggapnya sudah kafir dan tidak mengikuti pemikiran wahaby.
marilah kita buktikan kejahatan Muhamamad bin Abdul wahhab dan para pengikutnya lewat goresan pena seorang murid Muhammad bin Abdul wahhab sendiri yakni Syaikh Husain bin Ghannam yang sudah menulis sejarah Najd dan terangkumkan dalam kitab karyanya Tarikh an-Najd yang sudah masyhur.
Syaikh Husain bin Ghannam berkata “ Syaikhku Muhamamd bin Abdul Wahhab berkata :----------------
إن عثمان بن معمَّر - حاكم بلد عيينة - مشركٌ كافر ، فلما تحقق المسلمون من ذلك تعاهدوا على قتله بعد انتهائه من صلاة الجمعة، وقتلناه وهو في مصلاه بالمسجد في رجب 1163
“ Sesungguhnya Utsman bin Mu’ammir seorang hakim negeri Uyainah merupakan orang yang musyrik dan kafir. Ketika kaum msulimin mengenali kekafiran Utsman, maka mereka bermaksud untuk membunuhnya sehabis final sholat jum’atnya. DAN KAMI MEMBUNUHNYA SEDANGKAN UTSMAN MASIH BERADA DI TEMPAT SHOLATNYA DI DALAM MASJID di bulan Rajab tahun 1163 “. (Tarikh an-Najd halaman 97)
Sebagaimana pendiri wahabi Muhammad bin Abdul Wahhab dipenuhi dengan sejarah kelam dan berdarahnya, demikian pula para pengekornya utamanya raja Abdul Aziz di dalam mendirikan kerajaan Arab Saudi yang dipimpinnya tak luput dari pertumpahan darah kaum muslimin yang dibunuhinya bahkan sehabis dibunuh mereka tega merampok hasil peperangannya melawan kaum muslimin yang lemah tak berdaya, mereka mengganggap bereprang layaknya berperang melawan kaum kafir.
Mungkin sejarah ini jika ditulis oleh pihak selain mereka, maka mereka dengan secepatnya menggapnya dongeng ini hanyalah bualan dan kedustaan saja. Tapi bagaimana jika ternyata yang menceritakan sejarah kelam mereka merupakan dari kelompok sejarawan mereka sendiri bahkan disakiskan dengan mata kepalanya sendiri. Berikut sekilas dari sejarah kelam yang dijalankan Abdul Aziz yang terangkum dalam kitab Unwanul Majd fi Tarikh an-Najd karya Utsman bin Bisyr seorang sejarawan Saudi urutan ketiga dari lima sejarawan Saudi yang paling dipercaya ulama wahabi :
وفيها سار عبد العزيز رحمه الله بالجيوش المنصورة إلى الإحساء وأناخ بالموضع المعروف بالمطريفي في الإحساء وقتل منهم رجالا كثيرا نحو السبعين رجلاً وأخذ أموالاً كثيرة، ثم أغار على المبرز فقتل من أهلها رجالا------------------
“ Dan pada tahun 1176 H, Abdul Aziz Rahimahullah bareng bala tentaranya ke negeri Ihsa dan berhenti di tempat Mathrifi di Ihsa, kemudian ia membunuh tujuh puluh orang di sana dan merampas harta yang banyak, kemudian berlanjut lagi ke tempat Mabraz dan juga membunuh banyak orang di sana “. (Unwan al-Majd fii Tarikh an-Najd, Utsman bin Bisyr : 1/43)
sejarah semacam inilah yg ingin di basuh oleh wahaby dengan ganti baju menjadi salafi tetapi apa mungkin jika pengikutnya hingga sekarang jg masih suka mengkafirkan muslim lain yg berikutnya menilai halal darah muslimin yg di kafirkan .sampai kapanpun sifat haus darah mereka tak akan hilang sebagaimana yg sudah si pentaskan mereka di tiap jengkal tanah yg mereka pijak.
bg pengikut wahaby ga perlu buang buang tenaga tuk mengelak . intropeksi dan mengkaji ulang kepada pemikiran wahaby yg mereka ikuti akan jauh memberi manfaat
Maha besar Allah yang membeberkan sejarah kelam mereka lewat tangan-tangan pengikut mereka sendiri tanpa mereka sadari.