Perbedaan Antara Mazhab Sunni Dengan Syiah Imamiyah

Kasus Sampang yang pernah terjadi, menciptakan banyak orang yang bertanya-tanya apa yang bahu-membahu terjadi, sampai menuju pertanyaan perbedaan antara Sunni dan Syiah. Banyak pula web ataupun blog yang mencoba untuk memaparkan perihal perbedaannya. Kami menemukan sebuah web yang mengulas secara panjang lebar perihal perbedaan antara sunni dan syiah.

Pembahasan yang dipaparkan begitu panjang sehingga mungkin butuh waktu yang cukup usang untuk membacanya. Mungkin kalau di print akan menjadi sebuah makalah. Mengingat media yang dipakai ialah web, dimana kita membacanya didepan layar cahaya, yang berminat membaca bersiap untuk capek membaca :).

Ulasan mengenai perbedaan sunni dan syiah tersebut merupakan sebuah tanggapan dari Yusuf Al-Qhardawi terhadap pertanyaan yang diajukan oleh Dr. Abdullah Salim (Dosen sekolah tinggi tinggi). 

Salah satu pertanyaan dan tanggapan yang diulas ialah sebagai berikut:

Apakah ada perbedaan yang fundamental antara madzhab Sunni dengan madzhab Syi’ah? Apa saja bentuknya?Kami jawab: Kami melihat bahwa ada dari sebagian orang-orang Syi’ah yang tidak memiliki perbedaan yang fundamental dengan kami (Ahlu Sunnah). Baik dalam duduk perkara ushul maupun di dalam duduk perkara furu’. Contohnya ialah Syi’ah Zaidiyyah yang tersebar di Yaman. Mereka mengakui kitab-kitab Ahlu Sunnah menyerupai Kitab Shahih Bukhari, Shahih Muslim dan Kutubus Sittah (Kitab 6 Imam) yang lainnya, juga Al-Muwaththa, Musnad Imam Ahmad dan seluruh para pengarang kitab hadits. Sebagian kitab-kitab Syi’ah Zaidiyah sama dengan kitab-kitab Ahlu Sunnah, baik di dalam hal sumber maupun isinya. Contohnya kitab Ar-Raudhu An-Nadhir yang menjelaskan seluruh hadits kumpulan Imam Zaid bin Ali RA. Tapi terdapat pula perbedaan di dalam cabang-cabang akidah, menyerupai perbedaan yang terdapat antara Ahlu Sunnah dengan Mu’tazilah. Akan tetapi Syi’ah Zaidiyyah tidak pernah mencela para sahabat dan juga mereka meyakini bahwa Al-Qur`an tidak terjadi pengurangan maupun penambahan dan lain-lainnya.
Perbedaan yang dimaksud di dalam pembahasan kali ini ialah perbedaan antara Sunni dan Syi’ah Imamiyah Itsna ’Asyariyyah (syiah 12 Imam/ Rafidhoh). Karena mereka itulah, ada sebuah pertanyaan yang menuntut biar dibedakan antara madzhab Sunni dengan madzhab Syi’ah. Jawabannya, sudah terang dan gamblang.
Di dalam duduk perkara fiqih dan furu, secara simpel tidak ada perbedaan mencolok antara Sunni dan Syi’ah Imamiyah atau Ja’fariyah. Perbedaan fiqih kita dengan mereka sama halnya dengan perbedaan antara madzhab-madzhab yang ada di kalangan Ahlu Sunnah. Kita lihat Imam Asy-Syaukani menyebutkan madzhab Ahlul Bait di dalam kitabnya Nailul Authar. Akan tetapi, tidak ada seorang pun dari kalangan Sunni yang keberatan atas hal ini. Karena tidak ada perbedaan yang fundamental di antara madzhab-madzhab tersebut.
Akan tetapi, secara fiqih ada beberapa bentuk amaliyah munkarah (perbuatan munkar) yang dilakukan oleh orang-orang Syi’ah. Misalnya duduk perkara ucapan tasyahud di dalam adzan yang ditambah menjadi 3, dengan ucapan, ”Aku bersaksi bahwa Ali Wali Allah!” benar para ulama Syi’ah telah setuju bahwa penambahan ini tidak ada dasarnya di dalam fatwa (fiqih) mereka. Akan tetapi hal ini dibiarkan saja alasannya mereka takut orang-orang awam akan murka besar!
Sesungguhnya perbedaan yang fundamental di antara kedua madzhab ini (Sunni dan Syi’ah) ialah perbedaan di dalam duduk perkara ushuluddin (pokok-pokok agama) dan bukan di dalam duduk perkara furu’. Oleh alasannya itu, sebutan untuk perbedaan ini ialah perbedaan di antara dua golongan, yaitu Ahlu Sunnah di satu sisi dan Syi’ah di sisi yang lainnya. Perbedaan ini bukan di antara dua madzhab fiqih.

Itu gres sekelumit ulasan yang dijelaskan. ☺☺☺

Untuk lebih terang dan lengkapnya silahkan menuju link situs lppimakassar ini

PENTING!! BACA INI JUGA ➡ Sejarah dan Asal Usul Syi'ah

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel