Pengertian Tawuran, Faktor Penyebab Tawuran Dan Cara Mencegah Tawuran
Tuesday, April 18, 2017
Edit
A. Pengertian Tawuran
Tawuran merupakan suatu acara perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat.
min ajli dzaalika katabnaa 'alaa banii israa-iila annahu man qatala nafsan bighayri nafsin aw fasaadin fii l-ardhi faka-annamaa qatala nnaasa jamii'an waman ahyaahaa faka-annamaa ahyaa nnaasa jamii'an walaqad jaa-at-hum rusulunaa bilbayyinaati tsumma inna katsiiran minhum ba'da dzaalika fii l-ardhi lamusrifuun
"Oleh alasannya yakni itu Kami menetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan alasannya yakni orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan alasannya yakni menciptakan kerusakan dimuka bumi, maka seolah-olah ia telah membunuh insan seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah ia telah memelihara kehidupan insan semuanya. Dan tolong-menolong telah tiba kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sehabis itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi." (Q.S. Al-Maidah /5 : 32)
Dalam ayat ini Allah Swt menegaskan bahwa tindakan kekerasan yang bisa berakibat kepada pembunuhan sangat dilarang. Meskipun dalam ayat ini disebut bahwa larangan membunuh itu ditujukan kepada Bani Israil, tetapi pada hakikatnya larangan ini berlaku untuk seluruh insan di dunia.
Tindakan menghilangkan nyawa orang lain sangat berat dosanya di mata Allah Swt. Bahkan di dalam ayat ini ditegaskan bahwa membunuh seseorang yakni menyerupai membunuh semua manusia. Sebaliknya, pahala memelihara kehidupan seseorang seperti pahala memelihara kehidupan semua manusia.
Pertengkaran dan pembunuhan sangat dilarang. Larangan ini bersifat menyeluruh. Tidak boleh orang muslim bertengkar dengan sesama muslim. Orang muslim juga tidak boleh bertengkar dengan selain muslim. Allah Swt menghendaki kehidupan ini berjalan dengan hening dan segala permasalahan juga diselesaikan dengan cara-cara yang baik, seperti dengan musyawarah atau dialog.
B. Faktor Penyebab Tawuran
Faktor-faktor yang menimbulkan terjadinya tawuran sebagai berikut:
1) Faktor Internal
Kurang mampunya menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial sanggup menimbulkan tekanan pada bakir balig cukup akal yang mentalnya masih labil dan masih dalam pencarian jati diri dan tujuan hidup. Kekompleksan menyerupai keberagaman budaya, kemampuan ekonomi dan pandangan tidak bisa diterima sehingga dilampiaskan lewat kekerasan. Saat tidak bisa beradaptasi, rasa putus asa, menyalahkan orang lain dan tidak sanggup memecahkan problem yang dihadapinya menciptakan rasa putus asa dalam mengendalikan emosinya.
2) Faktor Keluarga
Adanya kekerasan dan ketidakharmonisan dalam keluarga akan berdampak terhadap mental psikologis pada anak. Secara tidak langsung, bakir balig cukup akal akan menggandakan rujukan yang ia lihat di dalam keluarganya.
3) Faktor Sekolah
Sebagian besar hidup bakir balig cukup akal juga dihabiskan di sekolah, kawasan ia mencar ilmu sekaligus mengekspresikan dirinya. Tidak heran kalau sekolah sering disebut sebagai rumah kedua. Kebosanan yang dialami seorang pelajar di sekolah menyerupai proses mencar ilmu mengajar yang monoton, tidak ada kesempatan bagi penerima didik untuk bertindak kreatif, terlalu mengekang dan diktatorial menimbulkan seorang penerima didik akan menentukan untuk bersenang-senang di luar sekolah.
4) Faktor Lingkungan
Lingkungan ini juga berbicara sekolah, media televisi, media cetak dan ketidakpuasan atas negara atau akomodasi negara. Jika diruntut dari faktor lingkungan, media-media dan teladan pemerintah juga menjadi sorotan atas tawuran pelajar. Masih ingat dengan kasus perkelahian dewan yang terhormat? Media yang menampilkan dan oknum yang berbuat juga bisa dipersalahkan alasannya yakni memberi teladan yang buruk.
C. Cara Mencegah Tawuran
Cara mencegah tawuran antarpelajar :
1) Para penerima didik diberikan pengertian untuk memahami bahwa semua permasalahan tidak akan simpulan kalau penyelesaiannya dengan memakai kekerasan.
2) Diadakan pendekatan khusus kepada para pelajar terutama bagi yang memiliki permasalahan.
3) Ilmu beladiri penggunaannya untuk menyelamatkan orang dan bukan untuk menyakiti orang lain.
4) Memberikan pelajaran ilmu sosial budaya biar bermanfaat untuk pelajar dalam menempatkan diri di lingkungan masyarakat.
5) Memberikan hukuman yang tegas untuk pelaku tindak kekerasan.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan ihwal pengertian tawuran, faktor penyebab tawuran dan cara mencegah tawuran. Sumber buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII MA Kementerian Pendidikan Republik Indonesia, 2015. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Tawuran merupakan suatu acara perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat.
مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ أَنَّهُۥ مَن قَتَلَ نَفْسًۢا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِى ٱلْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ ٱلنَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَآ أَحْيَا ٱلنَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَآءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِٱلْبَيِّنَٰتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِّنْهُم بَعْدَ ذَٰلِكَ فِى ٱلْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ
min ajli dzaalika katabnaa 'alaa banii israa-iila annahu man qatala nafsan bighayri nafsin aw fasaadin fii l-ardhi faka-annamaa qatala nnaasa jamii'an waman ahyaahaa faka-annamaa ahyaa nnaasa jamii'an walaqad jaa-at-hum rusulunaa bilbayyinaati tsumma inna katsiiran minhum ba'da dzaalika fii l-ardhi lamusrifuun
"Oleh alasannya yakni itu Kami menetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan alasannya yakni orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan alasannya yakni menciptakan kerusakan dimuka bumi, maka seolah-olah ia telah membunuh insan seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah ia telah memelihara kehidupan insan semuanya. Dan tolong-menolong telah tiba kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sehabis itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi." (Q.S. Al-Maidah /5 : 32)
Dalam ayat ini Allah Swt menegaskan bahwa tindakan kekerasan yang bisa berakibat kepada pembunuhan sangat dilarang. Meskipun dalam ayat ini disebut bahwa larangan membunuh itu ditujukan kepada Bani Israil, tetapi pada hakikatnya larangan ini berlaku untuk seluruh insan di dunia.
Tindakan menghilangkan nyawa orang lain sangat berat dosanya di mata Allah Swt. Bahkan di dalam ayat ini ditegaskan bahwa membunuh seseorang yakni menyerupai membunuh semua manusia. Sebaliknya, pahala memelihara kehidupan seseorang seperti pahala memelihara kehidupan semua manusia.
Pertengkaran dan pembunuhan sangat dilarang. Larangan ini bersifat menyeluruh. Tidak boleh orang muslim bertengkar dengan sesama muslim. Orang muslim juga tidak boleh bertengkar dengan selain muslim. Allah Swt menghendaki kehidupan ini berjalan dengan hening dan segala permasalahan juga diselesaikan dengan cara-cara yang baik, seperti dengan musyawarah atau dialog.
B. Faktor Penyebab Tawuran
Faktor-faktor yang menimbulkan terjadinya tawuran sebagai berikut:
1) Faktor Internal
Kurang mampunya menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial sanggup menimbulkan tekanan pada bakir balig cukup akal yang mentalnya masih labil dan masih dalam pencarian jati diri dan tujuan hidup. Kekompleksan menyerupai keberagaman budaya, kemampuan ekonomi dan pandangan tidak bisa diterima sehingga dilampiaskan lewat kekerasan. Saat tidak bisa beradaptasi, rasa putus asa, menyalahkan orang lain dan tidak sanggup memecahkan problem yang dihadapinya menciptakan rasa putus asa dalam mengendalikan emosinya.
2) Faktor Keluarga
Adanya kekerasan dan ketidakharmonisan dalam keluarga akan berdampak terhadap mental psikologis pada anak. Secara tidak langsung, bakir balig cukup akal akan menggandakan rujukan yang ia lihat di dalam keluarganya.
3) Faktor Sekolah
Sebagian besar hidup bakir balig cukup akal juga dihabiskan di sekolah, kawasan ia mencar ilmu sekaligus mengekspresikan dirinya. Tidak heran kalau sekolah sering disebut sebagai rumah kedua. Kebosanan yang dialami seorang pelajar di sekolah menyerupai proses mencar ilmu mengajar yang monoton, tidak ada kesempatan bagi penerima didik untuk bertindak kreatif, terlalu mengekang dan diktatorial menimbulkan seorang penerima didik akan menentukan untuk bersenang-senang di luar sekolah.
4) Faktor Lingkungan
Lingkungan ini juga berbicara sekolah, media televisi, media cetak dan ketidakpuasan atas negara atau akomodasi negara. Jika diruntut dari faktor lingkungan, media-media dan teladan pemerintah juga menjadi sorotan atas tawuran pelajar. Masih ingat dengan kasus perkelahian dewan yang terhormat? Media yang menampilkan dan oknum yang berbuat juga bisa dipersalahkan alasannya yakni memberi teladan yang buruk.
C. Cara Mencegah Tawuran
Cara mencegah tawuran antarpelajar :
1) Para penerima didik diberikan pengertian untuk memahami bahwa semua permasalahan tidak akan simpulan kalau penyelesaiannya dengan memakai kekerasan.
2) Diadakan pendekatan khusus kepada para pelajar terutama bagi yang memiliki permasalahan.
3) Ilmu beladiri penggunaannya untuk menyelamatkan orang dan bukan untuk menyakiti orang lain.
4) Memberikan pelajaran ilmu sosial budaya biar bermanfaat untuk pelajar dalam menempatkan diri di lingkungan masyarakat.
5) Memberikan hukuman yang tegas untuk pelaku tindak kekerasan.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan ihwal pengertian tawuran, faktor penyebab tawuran dan cara mencegah tawuran. Sumber buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII MA Kementerian Pendidikan Republik Indonesia, 2015. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.