Pengertian Bakhil (Kikir) Dan Ancaman Sikap Bakhil (Kikir)
Friday, April 28, 2017
Edit
A. Pengertian Bakhil/Kikir
Bakhil/kikir ialah menahan harta yang seharusnya dia keluarkan. Al-Jurjani dalam kitab At-Ta’rifat mendeϐinisikan bakhil dengan menahan hartanya sendiri, yakni menahan menunjukkan sesuatu pada diri dan orang lain yang gotong royong tidak berhak untuk ditahan atau dicegah, contohnya uang, makanan, minuman, dan lain-lain. Ketika orang mempunyai uang, makanan, dan minuman yang mestinya bisa diberikan kepada yang membutuhkan, kemudian enggan untuk memberikannya, maka ia yaitu bakhil. Dalam Tafsir Al-Maraghi Jilid IV, Musthafa al Maraghi menjelaskan, bakhil yaitu tidak mau menunaikan zakat dan enggan mengeluarkan harta di jalan Allah Swt. Sebagai contoh, dia mempunyai kemampuan untuk membayar zakat tapi dia tahan (tidak menunaikannya), atau dia seorang yang mempunyai banyak harta tapi manakala tiba fakir miskin untuk meminta haknya justru tidak dia beri.
Bakhil yaitu sifat yang tercela lantaran sifat ini terlahir dari godaan syaithan. Bakhil dijadikan oleh syaithan sebagai jalan untuk menuju jalan ke neraka. Dalil yang melarang dari perbuatan bakhil di antaranya yaitu QS Al Isra: 29-30 dan hadis Nabi SAW,
"dan janganlah kau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kau terlalu mengulurkannya lantaran itu kau menjadi tercela dan menyesal. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hambahamba-Nya." (QS. Al Isra: 29-30)
Rasulullah Saw Bersabda,
Dari sahabat Abu Hurairah ra dia berkata, Rasullullah Saw telah bersabda, ‘Jauhillah tujuh kehancuran yang sanggup menimpa kalian.’ Lalu (shahabat) bertanya, ‘Apakah itu wahai Rasulullah?’ Lalu dia menjawab, ‘Menyekutukan Allah, kikir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari peperangan, menuduh zina perempuan mukminat yang suci. (HR. an-Nasa`i)
Banyak pola perihal kehancuran orang-orang yang bakhil. Salah satunya yaitu Qarun sebagai raja kebakhilan yang pernah muncul di muka bumi ini. Di mana Allah Swt akhirnya menenggelamkannya beserta pengikut dan hartanya. Kisah detailnya bisa dibaca dalam Al-Qur`an pada surah Al-Qashash. Hal ini perlu kita cermati sebagai pelajaran bahwa bakhil sanggup membawa kehancuran di dunia dan di akhirat. Sifat bakhil muncul diakibatkan kecintaan yang berlebihan terhadap dunia, tidak adanya keyakinan perihal kemuliaan yang ada di sisi Allah Swt, tamak dan kagum kepada diri sendiri serta sebab-sebab lainnya.
B. Bahaya Perilaku Bakhil
a. Mengakibatkan Dosa Besar
Islam menganggap bakhil sebagai perbuatan dosa besar. Hal ini telah dijelaskan oleh Al-Qur’an :
"Sekali-kali janganlah orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu yaitu jelek bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kau kerjakan." (QS. Ali Imran : 180).
b. Mengikuti Jejak Setan
Perbuatn kikir sanggup di sebabkan beberapa faktor, lantaran hartanya merasa milik sendiri dan lantaran takut harta mereka berkurang, keduanya merupakan tipu muslihat setan. Sebagai mana tercantum dalam Q.S Al-Baqarah: 268,
“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kau dengan kemiskinan dan menyuruh kau berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menimbulkan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” (QS. Al-Baqarah : 268)
c. Penghalang Masuk Surga
Allah Swt menunjukkan pada orang kikir supaya merubah cara mereka berpikir dan Allah Swt, telah memberi mereka banyak karunia baik berupa harta, ilmu, kemegahan, maupun macam – macam kedunian lainnya, akan tetapi sesudah karunia itu diterimanya justru dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dia enggan memeberikan sedekahnya untuk orang lain. Dalam sebuah hadis rosul menegaskan bahwa orang yang kikir tidak akan masuk surga.
"Tidak akan masuk nirwana orang yang menipu, bakhil (kikir) dan orang yang buruk" (H.R Tirmidzi)
d. Rizki Menjadi Sempit
Pelaku kikir/bakhil beranggapan bahwa kekikiran menguntungkan harta benda orang kikir beranggapan bahwa menyimpan harta untuk dirinya sendiri itu baik, Akan tetapi secara tidak sadar mereka telah di perbudakkan oleh harta itu sendiri
Dari Asma’ra, ia berkata : "Nabi SAW berpesan kepadaku,Janganlah kau bakhil, yang menimbulkan kau disempitkan rezqimu." (HR. Bukhari)
e. Sumber Malapetaka Kemanusiaan
Penyakit bakhil akan menimbulkan malapetaka yang besar terhadap suatu masyarakat. Penyakit ini bisa menanamkan rasa dengki dan iri hati dalam jiwa orang-orang fakir miskin terhadap orang-orang kaya yang bakhil. Sebagai akibatnya, orang-orang miskin tersebut akan mencari-cari kesempatan yang sempurna untuk melampiaskan rasa kedengkiannya terhadap orang-orang kaya yang bakhil, dan berusaha mencari jalan untuk menghancurkan harta kekayaan mereka. Sebagiman tercantum dalam Q.S Al Lail Ayat 8-11,
“dan Adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup. serta mendustakan pahala terbaik, Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.” (QS. Al Lail : 8-11)
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal pengertian bakhil/kikir dan ancaman sikap bakhil (kikir). Sumber buku Siswa Akidah Akhlak Kelas XI MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2015. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Bakhil/kikir ialah menahan harta yang seharusnya dia keluarkan. Al-Jurjani dalam kitab At-Ta’rifat mendeϐinisikan bakhil dengan menahan hartanya sendiri, yakni menahan menunjukkan sesuatu pada diri dan orang lain yang gotong royong tidak berhak untuk ditahan atau dicegah, contohnya uang, makanan, minuman, dan lain-lain. Ketika orang mempunyai uang, makanan, dan minuman yang mestinya bisa diberikan kepada yang membutuhkan, kemudian enggan untuk memberikannya, maka ia yaitu bakhil. Dalam Tafsir Al-Maraghi Jilid IV, Musthafa al Maraghi menjelaskan, bakhil yaitu tidak mau menunaikan zakat dan enggan mengeluarkan harta di jalan Allah Swt. Sebagai contoh, dia mempunyai kemampuan untuk membayar zakat tapi dia tahan (tidak menunaikannya), atau dia seorang yang mempunyai banyak harta tapi manakala tiba fakir miskin untuk meminta haknya justru tidak dia beri.
Bakhil yaitu sifat yang tercela lantaran sifat ini terlahir dari godaan syaithan. Bakhil dijadikan oleh syaithan sebagai jalan untuk menuju jalan ke neraka. Dalil yang melarang dari perbuatan bakhil di antaranya yaitu QS Al Isra: 29-30 dan hadis Nabi SAW,
وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ ٱلْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَّحْسُورًا . إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ بِعِبَادِهِۦ خَبِيرًۢا بَصِيرًا
"dan janganlah kau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kau terlalu mengulurkannya lantaran itu kau menjadi tercela dan menyesal. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hambahamba-Nya." (QS. Al Isra: 29-30)
Rasulullah Saw Bersabda,
Dari sahabat Abu Hurairah ra dia berkata, Rasullullah Saw telah bersabda, ‘Jauhillah tujuh kehancuran yang sanggup menimpa kalian.’ Lalu (shahabat) bertanya, ‘Apakah itu wahai Rasulullah?’ Lalu dia menjawab, ‘Menyekutukan Allah, kikir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari peperangan, menuduh zina perempuan mukminat yang suci. (HR. an-Nasa`i)
Banyak pola perihal kehancuran orang-orang yang bakhil. Salah satunya yaitu Qarun sebagai raja kebakhilan yang pernah muncul di muka bumi ini. Di mana Allah Swt akhirnya menenggelamkannya beserta pengikut dan hartanya. Kisah detailnya bisa dibaca dalam Al-Qur`an pada surah Al-Qashash. Hal ini perlu kita cermati sebagai pelajaran bahwa bakhil sanggup membawa kehancuran di dunia dan di akhirat. Sifat bakhil muncul diakibatkan kecintaan yang berlebihan terhadap dunia, tidak adanya keyakinan perihal kemuliaan yang ada di sisi Allah Swt, tamak dan kagum kepada diri sendiri serta sebab-sebab lainnya.
B. Bahaya Perilaku Bakhil
a. Mengakibatkan Dosa Besar
Islam menganggap bakhil sebagai perbuatan dosa besar. Hal ini telah dijelaskan oleh Al-Qur’an :
وَلَا يَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ هُوَ خَيْرًا لَّهُم ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا۟ بِهِۦ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَٰثُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
"Sekali-kali janganlah orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu yaitu jelek bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kau kerjakan." (QS. Ali Imran : 180).
b. Mengikuti Jejak Setan
Perbuatn kikir sanggup di sebabkan beberapa faktor, lantaran hartanya merasa milik sendiri dan lantaran takut harta mereka berkurang, keduanya merupakan tipu muslihat setan. Sebagai mana tercantum dalam Q.S Al-Baqarah: 268,
ٱلشَّيْطَٰنُ يَعِدُكُمُ ٱلْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِٱلْفَحْشَآءِ ۖ وَٱللَّهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kau dengan kemiskinan dan menyuruh kau berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menimbulkan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” (QS. Al-Baqarah : 268)
c. Penghalang Masuk Surga
Allah Swt menunjukkan pada orang kikir supaya merubah cara mereka berpikir dan Allah Swt, telah memberi mereka banyak karunia baik berupa harta, ilmu, kemegahan, maupun macam – macam kedunian lainnya, akan tetapi sesudah karunia itu diterimanya justru dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dia enggan memeberikan sedekahnya untuk orang lain. Dalam sebuah hadis rosul menegaskan bahwa orang yang kikir tidak akan masuk surga.
"Tidak akan masuk nirwana orang yang menipu, bakhil (kikir) dan orang yang buruk" (H.R Tirmidzi)
d. Rizki Menjadi Sempit
Pelaku kikir/bakhil beranggapan bahwa kekikiran menguntungkan harta benda orang kikir beranggapan bahwa menyimpan harta untuk dirinya sendiri itu baik, Akan tetapi secara tidak sadar mereka telah di perbudakkan oleh harta itu sendiri
Dari Asma’ra, ia berkata : "Nabi SAW berpesan kepadaku,Janganlah kau bakhil, yang menimbulkan kau disempitkan rezqimu." (HR. Bukhari)
e. Sumber Malapetaka Kemanusiaan
Penyakit bakhil akan menimbulkan malapetaka yang besar terhadap suatu masyarakat. Penyakit ini bisa menanamkan rasa dengki dan iri hati dalam jiwa orang-orang fakir miskin terhadap orang-orang kaya yang bakhil. Sebagai akibatnya, orang-orang miskin tersebut akan mencari-cari kesempatan yang sempurna untuk melampiaskan rasa kedengkiannya terhadap orang-orang kaya yang bakhil, dan berusaha mencari jalan untuk menghancurkan harta kekayaan mereka. Sebagiman tercantum dalam Q.S Al Lail Ayat 8-11,
وَأَمَّا مَنۢ بَخِلَ وَٱسْتَغْنَىٰ . وَكَذَّبَ بِٱلْحُسْنَىٰ . فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلْعُسْرَىٰ . وَمَا يُغْنِى عَنْهُ مَالُهُۥٓ إِذَا تَرَدَّىٰٓ
“dan Adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup. serta mendustakan pahala terbaik, Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.” (QS. Al Lail : 8-11)