Sejarah Debu Bakar Memeluk Islam, Kehidupan Sesudah Masuk Islam Dan Kurun Bersama Rasulullah Saw

A. Memeluk Islam
Setelah kembali dari perjalanan bisnis dari Yaman, Abu Bakar diberi tahu oleh temantemannya bahwa ketika dia tidak berada di Mekah, Muhammad menyatakan dirinya bahwa dia ialah seorang utusan Allah.

Dalam bukunya Al-Bidayah wan Nihayah, Ibnu Katsir beropini bahwa perempuan yang pertama kali masuk Islam ialah Khadijah. Zaid bin Haritsah ialah budak pertama yang masuk Islam. Ali bin Abi Thalib ialah anak kecil pertama yang masuk Islam sebab pada waktu ia masuk Islam, Ali belum remaja pada waktu itu. Adapun pria remaja yang bukan budak yang pertama kali masuk Islam yaitu Abu Bakar.

Dalam kitab Hayatussahabah, dituliskan bahwa Abu Bakar masuk Islam sehabis diajak oleh Muhammad. Diriwayatkan oleh Abu Hasan Al-Athrabulusi dari Aisyah, ia berkata: Sejak zaman jahiliyah, Abu Bakar ialah mitra Rasulullah. Pada suatu hari, dia hendak menemui Rasulullah, ketika bertemu dengan Rasulullah, dia berkata, "Wahai Abul Qosim (panggilan nabi), ada apa denganmu sehingga engkau tidak terlihat di majelis kaummu dan orang-orang menuduh bahwa engkau telah berkata jelek ihwal nenek moyangmu dan lain lain lagi?"

Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya saya ialah utusan Allah dan saya mengajak kau kepada Allah."

Setelah selesai Rasulullah berbicara, Abu Bakar eksklusif masuk Islam. Melihat keislamannya itu, dia bangga sekali, tidak ada seorang pun yang ada di antara kedua gunung di Mekkah yang merasa bangga melebihi kegembiraan dia. Kemudian Abu Bakar menemui Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, dan Sa'ad bin Abi Waqas, mengajak mereka untuk masuk Islam. Lalu, mereka pun masuk Islam.

Abu Bakar kemudian mendakwahkan pedoman Islam kepada Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Abi Waqas dan beberapa tokoh penting dalam Islam lainnya.

B. Kehidupan sehabis masuk Islam
Istri pertama Abu Bakar yang berjulukan Qutaylah bint Abd-al-Uzza tidak mendapatkan agama Islam kemudian Abu Bakar menceraikannya. Istrinya yang lain yang berjulukan Ummi Ruman menjadi mualaf. Semua anak Abu Bakar mendapatkan agama Islam kecuali Abdurrahman bin Abi Bakar sehingga menciptakan mereka berpisah, walaupun pada jadinya Abdurrahman kelak menjadi seorang Muslim sehabis Perjanjian Hudaibiyyah.

Masuk Islamnya Abu Bakar menciptakan banyak orang masuk Islam. Beliau membujuk sahabat dekatnya untuk masuk Islam sehingga banyak temannya mendapatkan undangan tersebut.

C. Masa bersama Nabi Saw
Ketika Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, ia pindah dan hidup bersama Abu Bakar. Saat itu Muhammad menjadi tetangga Abu Bakar. Sejak ketika itu mereka berkenalan satu sama lainnya. Mereka berdua berusia sama dan hanya berselisih 2 tahun 1 bulan lebih muda daripada muhammad, pedagang dan jago berdagang.

Sebagaimana yang juga dialami oleh para pemeluk Islam pada masa awal. Ia juga mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh penduduk Mekkah yang lebih banyak didominasi masih memeluk agama nenek moyang mereka. Namun, penyiksaan terparah dialami oleh mereka yang berasal dari golongan budak. Sementara para pemeluk non budak biasanya masih dilindungi oleh para keluarga dan sahabat mereka, para budak disiksa sekehendak tuannya. Hal ini mendorong Abu Bakar membebaskan para budak tersebut dengan membelinya dari tuannya kemudian memberinya kemerdekaan. Salah seorang budak yang dibelinya kemudian kemudian dibebaskan ialah Bilal bin Rabah.

Ketika insiden Hijrah, ketika Nabi Muhammad pindah ke Madinah (622 M), Abu Bakar ialah satu-satunya orang yang menemaninya. Abu Bakar juga terikat dengan Nabi Muhammad secara kekeluargaan. Anak perempuannya, Aisyah menikah dengan Nabi Muhammad beberapa ketika sehabis Hijrah.

Selama masa sakit Rasulullah ketika menjelang wafat, dikatakan bahwa Abu Bakar ditunjuk untuk menjadi imam salat menggantikannya, banyak yang menganggap ini sebagai indikasi bahwa Abu Bakar akan menggantikan posisinya. Bahkan 'pun sehabis Nabi SAW telah meninggal dunia, Abu Bakar Ash-Shiddiq dianggap sebagai sahabat Nabi yang paling tabah menghadapi meninggalnya Nabi SAW ini. Segera sehabis kematiannya, dilakukan musyawarah di kalangan para pemuka kaum Anshar dan Muhajirin di Tsaqifah bani Saidah yang terletak di Madinah, yang jadinya menghasilkan penunjukan Abu Bakar sebagai pemimpin gres umat Islam atau khalifah Islam pada tahun 632 M.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan ihwal sejarah Abu Bakar memeluk Islam, kehidupan sehabis masuk Islam dan masa bersama Rasulullah Saw. Sumber Modul 3 Perkembangan Islam Masa Khulajaur Rasyidin, Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan Kementerian Agama Republik Indonesia 2018.  Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel