Tujuan Fundamental Dari Kisah-Kisah Dalam Al-Qur’An
Wednesday, July 12, 2017
Edit
Al-Qur’an memuat sejumlah isu penting perihal kehidupan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada insan dan masyarakat terdahulu dengan tujuan untuk dijadikan i’tibar bagi setiap umat.
Adapun tujuan yang fundamental dari kisah-kisah dalam al-Qur’an sanggup dirumuskan sebagai berikut:
a. Untuk menawarkan argumentasi yang berpengaruh kepada insan bahwa al-Quran bukanlah karya insan tapi merupakan firman Allah Swt yang diwahyukan kepada nabi Muhammad Saw.
b. Untuk meluruskan isu yang salah perihal insiden insiden yang bahwasanya terjadi di zaman dahulu yang dipahami dan diyakini secara keliru khususnya oleh orang orang Yahudi dan Nasrani.
c. Untuk menawarkan bukti akan kerasulan nabi Muhammad Saw yang sudah dipersiapkan Allah Swt jauh sebelumnya menyerupai dinyatakan oleh Nabi Isa AS.
wa-idz qaala 'iisaa ibnu maryama yaa banii israa-iila innii rasuulu laahi ilaykum mushaddiqan limaa bayna yadayya mina ttawraati wamubasysyiran birasuulin ya'tii min ba'dii ismuhu ahmadu falammaa jaa-ahum bilbayyinaati qaaluu haadzaa sihrun mubiin
“Dan (Ingatlah) saat Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya Aku yaitu utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar bangga dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan tiba sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu tiba kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini yaitu sihir yang nyata." (Q.S. As-Saff [ 61]: 6)
d. Memberikan argumentasi yang benar dan rasional perihal konsep ketuhanan menyerupai dalam dongeng nabi Ibrahim AS .
e. Menjelaskan bahwa secara keseluruhan pedoman yang dibawa oleh para rasul sebelum nabi Muhammad Saw. Adalah pedoman Islam dan menjelaskan bahwa ummat Islam itu merupakan umat yang satu.
f. Untuk menawarkan motiovasi kepada para pembela dan penyebar risalah Allah Swt dengan menjelaskan bahwa Al-Haq itu selalu menang sebab Allah Swt selalu melindungi para pembawa risalah-Nya;
g. Untuk memperingatkan kepada insan akan adanya ancaman penyesatan oleh syeitan dan menunjukkan akan adanya permusuhan yang awet antara insan dengan syaitan semenjak Nabi Adam AS.
h. Memberikan isu perihal hari alam abadi dan banyak sekali insiden yang niscaya akan terjadi terhadap diri insan sesuai dengan amal perbuatannya masing masing dengan isu ini dibutuhkan muncul rasa takut kepada Allah Swt dalam rangka mendidik rasa khusyu tunduk patuh dan jiwa ketuhanan lainnya.18
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal tujuan fundamental dari kisah-kisah dalam al-Qur’an. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Sumber : Susilawati , Nilai-Nilai Pendidikan Melalui Kisah Dalam Al-Qur’an, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Curup susilawatistaincurup@yahoo.com
Adapun tujuan yang fundamental dari kisah-kisah dalam al-Qur’an sanggup dirumuskan sebagai berikut:
a. Untuk menawarkan argumentasi yang berpengaruh kepada insan bahwa al-Quran bukanlah karya insan tapi merupakan firman Allah Swt yang diwahyukan kepada nabi Muhammad Saw.
b. Untuk meluruskan isu yang salah perihal insiden insiden yang bahwasanya terjadi di zaman dahulu yang dipahami dan diyakini secara keliru khususnya oleh orang orang Yahudi dan Nasrani.
c. Untuk menawarkan bukti akan kerasulan nabi Muhammad Saw yang sudah dipersiapkan Allah Swt jauh sebelumnya menyerupai dinyatakan oleh Nabi Isa AS.
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَىَّ مِنَ ٱلتَّوْرَىٰةِ وَمُبَشِّرًۢا بِرَسُولٍ يَأْتِى مِنۢ بَعْدِى ٱسْمُهُۥٓ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ قَالُوا۟ هَٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ
wa-idz qaala 'iisaa ibnu maryama yaa banii israa-iila innii rasuulu laahi ilaykum mushaddiqan limaa bayna yadayya mina ttawraati wamubasysyiran birasuulin ya'tii min ba'dii ismuhu ahmadu falammaa jaa-ahum bilbayyinaati qaaluu haadzaa sihrun mubiin
“Dan (Ingatlah) saat Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya Aku yaitu utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar bangga dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan tiba sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu tiba kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini yaitu sihir yang nyata." (Q.S. As-Saff [ 61]: 6)
d. Memberikan argumentasi yang benar dan rasional perihal konsep ketuhanan menyerupai dalam dongeng nabi Ibrahim AS .
e. Menjelaskan bahwa secara keseluruhan pedoman yang dibawa oleh para rasul sebelum nabi Muhammad Saw. Adalah pedoman Islam dan menjelaskan bahwa ummat Islam itu merupakan umat yang satu.
f. Untuk menawarkan motiovasi kepada para pembela dan penyebar risalah Allah Swt dengan menjelaskan bahwa Al-Haq itu selalu menang sebab Allah Swt selalu melindungi para pembawa risalah-Nya;
g. Untuk memperingatkan kepada insan akan adanya ancaman penyesatan oleh syeitan dan menunjukkan akan adanya permusuhan yang awet antara insan dengan syaitan semenjak Nabi Adam AS.
h. Memberikan isu perihal hari alam abadi dan banyak sekali insiden yang niscaya akan terjadi terhadap diri insan sesuai dengan amal perbuatannya masing masing dengan isu ini dibutuhkan muncul rasa takut kepada Allah Swt dalam rangka mendidik rasa khusyu tunduk patuh dan jiwa ketuhanan lainnya.18
Sumber : Susilawati , Nilai-Nilai Pendidikan Melalui Kisah Dalam Al-Qur’an, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Curup susilawatistaincurup@yahoo.com