Kisah Kehidupan Awal Khalifah Bubuk Bakar Sebelum Masuk Islam


Abu Bakar lahir di kota Mekah sekitar tahun 572, dari keluarga kaya dalam Bani Taim. Ayah Abu Bakar berjulukan Uthman Abu Quhafa (panggilan Abu Quhafa) dan ibunya berjulukan Salma binti Sakhar (panggilan Umm-ul-Khair). Abu Bakar menghabiskan masa kecilnya ibarat anak Arab pada zaman itu di antara suku Badui yang menyebut diri mereka dengan nama Ahl-i-Ba'eer atau rakyat unta. Pada masa kecilnya, Abu Bakar sering sekali bermain dengan dengan unta dan kambing, dan kecintaannya terhadap unta inilah yang memberinya nama "Abu Bakar" yang berarti, bapaknya unta.

Ketika umurnya berusia 10 tahun, Abu Bakar pergi ke Suriah bersama ayahnya dengan kafilah dagang. Nabi Muhammad yang pada dikala itu berusia 12 tahun juga bersama kafilah tersebut. Pada tahun 591, Abu Bakar yang pada dikala itu berusia 18 tahun pergi untuk berdagang, berprofesi sebagai pedagang kain yang memang sudah menjadi bisnis keluarga. Dalam tahun-tahun mendatang Abu Bakar sering sekali bepergian dengan kafilahnya. Perjalanan bisnis membawanya ke Yaman, Suriah dan beberapa kawasan lainnya. Perjalanan bisnis inilah yang membuatnya semakin kaya dan semakin berpengalaman dalam berdagang.

Bisnisnya semakin berkembang, mempengaruhi status sosial Abu Bakar. Meskipun ayahnya Uthman Abu Quhafa masih hidup, Abu Bakar diakui sebagai kepala sukunya. Seperti bawah umur lain dari keluarga pedagang Mekah yang kaya, Abu Bakar ialah orang akil (bisa menulis dan membaca) dan beliau menyukai puisi. Abu Bakar biasanya menghadiri ekspo tahunan di Ukaz dan ikut berpatisipasi dalam simposium puitis. Ia mempunyai ingatan yang elok dan pemahaman yang baik mengenai silsilah atau asal usul suku-suku Arab, sejarah dan juga politik mereka.

Sebuah dongeng ketika Abu Bakar masih kecil, ayahnya membawanya ke Ka'bah, dan meminta Abu Bakar berdoa kepada berhala. Setelah itu ayahnya pergi untuk mengurus urusan bisnis lainnya, meninggalkan Abu Bakar sendirian dengan berhala-berhala tersebut. Abu Bakar kemudian berdoa kepada berhala, "Ya Tuhanku, saya sedang membutuhkan pakaian, berikanlah kepadaku pakaian".

Berhala tersebut tetap hirau tak hirau tidak menanggapi undangan Abu Bakar. Kemudian Abu Bakar berdoa kepada berhala lainnya dan menyampaikan "Ya Tuhanku, berikanlah saya makanan yang lezat, lihatlah saya sangat lapar". 

Berhala itu masih tidak menunjukkan balasan apapun dan hirau tak acuh. Melihat permintaannya tidak dikabulkan, kesabaran Abu Bakar habis kemudian mengangkat sebuah kerikil dan berkata kepada berhala tersebut. "Di sini saya sedang mengangkat kerikil dan akan mengarahkannya kepadamu, bila kau memang tuhan, maka lindungilah dirimu sendiri".

Abu Bakar kemudian melemparkan kerikil tersebut ke arah berhala dan meninggalkan Ka'bah. Setelah itu, Abu Bakar tidak pernah lagi tiba ke Ka'bah untuk menyembah berhala-berhala di Ka'bah.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan ihwal kiasahkehidupan awal Khalifah Abu Bakar sebelum masuk Islam. Sumber Modul 3 Perkembangan Islam Masa Khulajaur Rasyidin, Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan Kementerian Agama Republik Indonesia 2018.  Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel