Surat Langsung Bahasa Arab Untuk Ayah Dan Artinya

Sahabat yang semoga selalu dalam lindungan Allah -ta'ala-. Alhamdulillah hari ini saya sanggup kembali memposting artikel baru, mumpung lagi ada semangat lebih. Hehe... 

Man sahabat mau berguru apa lagi neh? Saya ingin tahu donk cita-cita teman-teman apa saja yang ingin ditulis dan diposting di blog ini. Anda yang mempunyai tawaran dan masukan, silahkan tulis di kolom komentarnya. Hasanan, dinantikan ya!

Oh, iya. Tulisan kali ini merupakan kategori yang masih sedikit artikelnya di blog ini. Apa itu? Man sahabat sudah pasti. Iya kan?!

Ya, iya donk. Kan sudah tertulis terperinci di judulnya. Piye seh om?!
 yang semoga selalu dalam lindungan Allah  Surat Pribadi Bahasa Arab untuk Ayah dan Artinya
Sekedar gosip saja, surat langsung ini yaitu tunjangan dari salah satu murid saya di pesantren. Dia sudah berguru kurang lebih 5 tahun. Bagaimana isi suratnya? Langsung saja, selamat membaca.
إِلَى أَبِي الشَّرِيْفِ
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Kepada Ayahku yang mulia
Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

يَا أَبَتِ الشَّرِيْفَ . أَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى أَنْ يَـجْعَلَكَ فِي صِحَّةٍ وَعَافِيَةٍ حِيْنَ قَرَأْتَ هَذِهِ الرِّسَالَةَ . وَالـحَمْدُ للهِ أَنَا فِي صِحَّةٍ وَفِي حَالٍ جَيِّدٍ
Wahai Ayahku yang mulia. Aku memohon kepada Allah –ta’ala- semoga menjadikanmu dalam keadaan sehat wal afiat di ketika membaca surat ini. Dan alhamdulillah saya pun dalam keadaan sehat dan baik.

يَا أَبَتِ ، هَلْ تَذَكَّرْتَ عِنْدَمَا كُنْتُ صَغِيْرًا ، تُعَلِّمُنِي رُكُوْبَ الدَّرَّاجَةِ فِي سَاحَةِ البَيْتِ كُلَّ مَسَاءٍ ؟ وَكُلَّمَا سَقَطْتُ رَفَعْتَنِي لِأَرْكَبَهَا مَرَّةً أُخْرَى حَتَّى أَسْتَطِيْعَ رُكُوْبَهَا جَيِّدًا . وَمِثْلَ هَذِهِ الحَالَةِ فَقَدْتُهَا هُنَا فِي الـمَعْهَدِ
Wahai Ayahku, apakah Engkau ingat ketika saya masih kecil, Engkau mengajariku mengendarai sepeda di halaman rumah setiap hari? Dan setiap kali saya terjatuh Engkau mengangkatku semoga menaikinya lagi sampai saya sanggup mengendarainya dengan baik. Dan kondisi menyerupai ini saya tidak mendapatinya lagi di pesantren.

وَمُنْذُ دُخُوْلِي الـمَعْهَدِ ، لَيْسَ هُنَاكَ مَنْ هُوَ مِثْلُكَ . إِذَا فَشِلْتُ فِي الدِّرَاسَةِ أَوْ نَـحْوِهَا ، فَيَلْزَمُنِي أَنْ أَنْـهَضَ بِنَفْسِي . وَهَذَا مِمَّا يُـحْزِنُنِي ، وَلَا أُرِيْدُ أَنْ أَشْكُوَهُ إِلَّا إِلَيْكَ
Semenjak saya masuk pesantren, tidak ada lagi orang yang sepertimu. Jika saya gagal dalam pelajaran atau yang semisalnya, maka saya harus bangun dengan sendiri. Dan inilah salah satu hal yang membuatku sedih, dan saya tidak ingin mengadukannya kecuali kepadamu.

لَكِنَّ وَالحَمْدُ للهِ وَجَدْتُ هُنَا أَصْدِقَاءً طَيِّبِيْنَ كَثِيْرِيْنَ وَمُتَنَوِّعِيْنَ ، وَعَلِمْتُ أَنَّ حَيَاتِي لَا تَعْتَمِدُ عَلَيْكَ دَائِمًا . فَسَأَسْتَفِيْدُ مِنْ هَذِهِ الفُرْصَةِ الجَيِّدَةِ بِالاِجْتِهَادِ فِيْهَا لِأَنْ أَكُوْنَ رَجُلًا حُرًّا مُسْتَقِلًّا بِنَفْسِهِ
Akan tetapi saya telah mendapat teman-teman baik yang banyak sekaligus bervariasi, dan saya juga tahu bahwasannya hidupkan tidak akan selamanya bersandar kepadamu. Maka saya akan memanfaatkan kesempatan anggun ini dengan bersungguh-sungguh untuk menjadi laki-laki yang merdeka dan mandiri.

فَشُكْرًا لَكَ يَا أَبِي عَلَى إِجْبَارِكَ وَإِدْخَالِكَ إِيَّايَ الـمَعْهَدَ ، وَلَا أَرْجُو مِنْكَ إِلَّا خَالِصَ دُعَائِكَ لِي بِالخَيْرِ . وَبَلِّغْ سَلَامِي لِأُمِّي ، وَلِإِخْوَتِي ، وَلِأَخَوَاتِي ، فَأَنَا مُشْتَاقٌ إِلَيْهِمْ جَمِيْعًا
Terima kasih Ayahku atas paksaanmu memasukkanku ke dalam pesantren, dan saya tidak berharap darimu melainkan doa kebaikanmu yang tulus. Sampaikan salamku kepada Ibu, Saudara, dan Saudariku. Dan saya rindu kepada mereka semua.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
مِنِ ابْنِكَ الـحَبِيْبِ
مُحَمَّد فَضْلَان
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Putramu tercinta
Muhammad Fadhlan
Bagaimana, isinya menarik bukan? Jika dari pembaca ada yang mempunyai surat langsung yang semisal dan ingin ditampilkan di blog ini, Anda sanggup mengirimkannya ke saya melalui email yang ada di halaman Kontak.


Masih ada banyak slot untuk kategori ini, ada surat kepada Ibu, Saudara, Istri, Suami, Anak, Murid, dan lain-lain.

Okelah jika begitu. Demikian goresan pena sederhana kali ini, semoga teladan surat langsung kepada ayah dalam bahasa Arab di atas sanggup diambil manfaatnya. Kurang lebihnya mohon maaf, terima kasih atas kunjungannya, wa jazaakumullahu khairan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel