Perilaku Terpuji Dalam Pergaulan Cukup Umur (Akhlak Pergaulan Remaja)

Remaja ialah kelompok dari insan yang gres tumbuh dari masa kanak-kanak kemasa dewasa, yaitu antara usia 13-19 tahun. Sebelum masa remaja , seorang anak akan melewati masa peralihan (adolesen) yaitu antara usia 9- 13 tahun, yang dikenal sebagai masa pubertas. Dalam masa ini seorang anak mempunyai dorongan berpengaruh untuk mengaktualisasikan diri berdasarkan jenis kelamin untuk mendapat ratifikasi sebagai penegasan identitas diri baik dari segi fisik maupun biologis. Masa remaja ialah masa yang labil bagi anak.

Dalam usianya yang labil, remaja dalam perkembangannya memerlukan lingkungan yang baik, yang sanggup membuat kondisi nyaman untuk bertanya dan membentuk aksara bertanggung jawab terhadap dirinya. Jika remaja tumbuh dalam lingkungan yang mendorong terciptanya sikap am0ral tentu akan merusak masa depannya dan akan mengalami kegagalan. Dampak pergaulan bebas misalnya akan mengantarkan pada acara menyimpang menyerupai 5eks bebas, tindak kriminal termasuk @borsi, Narkoba, serta berkembangnya penyakit menular 5eksual ( PMS )

a. Persaudaraan (ukhuwah)
Setiap muslim dengan muslim lainya ialah saudara dengan segala hak dan kewajiban yang menempel pada masing-masing pribadi. Islam menghendaki penganutnya untuk menjalin persaudaraan (ukhuwah). Persaudaraan terjadi karean adanya persamaan antara satu dengan yang lain. Karena itu ada istilah ukhuwah islamiyah yaitu persaudaraan sebab kesamaan agama yaitu sama-sama Islam. Ukhuwah wathoniyah yaitu persaudaraan sebangsa dan tanah air sekalipun berbeda agama, maka harus saling menghormati keyakinan. Ukhuwah insaniyah yaitu persaudaraan antar sesame insan apapun agamanya, bangsa dan sukunya. Maka harus saling menghormati dan menghargai. Kaprikornus masing-masing relasi persaudaraan tersebut menjadikan konsekuensi hak dan kewajiban yang harus ditunaikan.

Dalam kaitanya dengan remaja, salah satu dilema yang sering menjadi dilema ialah pola pergaulan. Islam memberi petunjuk bahwa antara pria dengan wanita diperbolehkan hingga pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam ialah agama yang menjaga kesucian, pergaulan di dalam Islam ialah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian.

Al-Qur’an Surat Al-Hujurat Ayat 10

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Innamaa lmu'minuuna ikhwatun fa-ashlihuu bayna akhawaykum wattaquu laaha la'allakum turhamuun 

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, sebab itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah supaya kau mendapat rahmat.” (QS. al-Hujurat : 10).

Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada gilirannya akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum. Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja supaya terhindar dari perbuatan zina, Islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut :

1) Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan wanita yang bukan mahramnya. Jika pria dan wanita di daerah sepi maka yang ketiga ialah setan, mula-mula saling berpandangan, kemudian berpegangan, dan karenanya menjurus pada perzinaan, itu semua ialah bujuk rayu setan.

2) Laki-laki dan wanita yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang tidak boleh dalam Islam ialah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu birahi tidaklah dilarang.

b. Mengembangkan Wawasan Keilmuan
Beberapa remaja sudah terlihat kehebatan intelektualitas mereka dalam banyak sekali bidang aliran dan perasaan sehingga bisa melahirkan karya-karya bermutu dalam bidang seni, sains, dan teknologi.

Menurut Jean Piaget, kelompok remaja berada pada tahap operasional formal, dan merupakan tahap terakhir dari perkembangan kognisi. Perkembangan yang sehat dan normal membuat mereka bisa memecahkan masalah-masalah dengan memakai banyak sekali alternatif dan memahami banyak sekali dilema yang kompleks dan rumit. Fokus mereka ialah kemampuan berpikir secara ajaib dan berpikir secara hipotetis. Diantara bentuk pengembangan wawasan keilmuan bagi remaja ialah ulet dan disiplin dalam berguru baik secara individu maupun dalam kelompok berguru (study club).

c. Menghormati dan Menghargai (tasamuh)
Tasamuh (toleransi) ialah rasa empati atau sikap menghargai dan menghormati terhadap sesama, baik terhadap sesama muslim maupun dengan non muslim. Sikap tasamuh juga berarti sikap toleran yaitu tidak mementingkan diri sendiri dan juga tidak memaksakan kehendak. Salah satu nilai yang terkandung dalam tasamuh ialah menghormati dan menghargai perbedaan dengan segala kelebihan dan kelemahan masing-masing individu untuk mencari titik temu dalam persamaan dalam batas-batas tertentu.

Islam mengajarkan bahwa sesama muslim harus bersatu serta tidak boleh bercerai-berai, bertengkar, dan bermusuhan. Karena sesama muslim ialah saudara. Terhadap pemeluk agama lain, kita diperintahkan supaya bersikap tasamuh. Sikap tasamuh terhadap non muslim itu hanya terbatas pada urusan yang bersifat duniawi, tidak menyangkut dilema akidah, syari’ah dan ubudiyah.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal sikap terpuji dalam pergaulan remaja (akhlak pergaulan remaja). Sumber buku Siswa Akidah Akhlak Kelas XI MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2015. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel