Tata Cara Berbuka Puasa Sesuai Sunah Rasulullah Saw.
Tuesday, June 4, 2013
Edit
Tahukah Sobat Cerita teladan muslim adat berbuka puasa? Puasa merupakan suatu syariat ibadah yang dimengerti dalamagama : Islam, Kristen, maupun Yahudi. Tentu saja, masing-masing agama tersebut mempunyai tuntunan yang berlawanan satu sama lain. Dan di dalam agama Islam, tuntunannya merupakan Rasulullah saw. Beliau memamerkan referensi yang Di dalam ibadah istimewa tersebut, tergolong adat berbuka puasa.
Sobat Cerita teladan muslim Bukan saja dalam tata-cara, syarat rukun, maupun hukum-hukum yang terkait dengan ibadah puasa, bahkan dalam berbuka puasa pun, Rasulullah memamerkan tuntunan. Sebagai umat yang setia meneladani beliau, sudah sepatutnya kita mencontoh adab-adab berbuka puasa tersebut.
Adab Berbuka Puasa
Hadis-hadits yang bersumber pribadi dari Rasulullah banyak mengungkap tentang bagaimana adab-adab dia dalam berbuka puasa. Adab-adab berbuka puasainimemiliki muatan nasihat yang humanis. Beberapa di antara adat berbuka puasa adalah:
1. Menyegerakan Berbuka Begitu Masuk Waktu Maghrib
Apabila Rasulullah berpuasa dan sudah masuk waktu maghrib, maka adat berbuka puasa dia merupakan menyegerakan berbuka puasa dengan tajil atau ifthar. Bahkan dalam suatu riwayat yang bersumber dari Sahl bin Sa`ad, Rasulullah saw. bersabda:
"Manusia sentiasa dalam kebaikan selagi mereka menyegerakan berbuka puasa." (Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain yang bersumber dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda:
"Agama ini akan senantiasa menang selama insan menyegerakan berbuka, alasannya merupakan orang-orang Yahudi dan Nasrani mengakhirkannya."
Pernah hidup sekalangan andal bidah yang beropini bahwa melalaikan berbuka puasa sanggup memperbesar pahala. Pendapat seperti ini terang sungguh berlawanan dengan pedoman Rasulullah yang tercantum dalam hadis-hadis masyhur.
At-Tibi dalam Syarh Miskhat al-Masabih beropini bahwa nasihat dari tuntunan ini adalah, dengan mendahulukan berbuka puasa akan menghasilkan ibadah shalat maghrib lebih khusyuk. Selain itu juga lebih menyehatkan bagi badan kita.
2. Berbuka Puasa dengan Rutab, Tamar, atau Air
Berbuka puasa yang disegerakan di atas merupakan ifthar atau takjil, bukan makan berat menyerupai yang dijalankan oleh sebagian orang yang kurang mengetahui makna hadis ini.
Adapun Rasulullah, dalam suatu hadis hasan yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Tirmidzi, "berbuka puasa dengan beberapa biji rutab sebelum shalat. Sekiranya tidak ada rutab maka dengan beberapa biji tamar, dan apabila tidak ada tamar maka dia minum beberapa teguk air."
Perlu diterangkan di sini bahwa rutab merupakan kurma yang sudah masak dan masih basah. Daging buahnya lembut dan manis. Sedangkan tamar merupakan kurma masak yang sudah kering.
Ilmu wawasan terbaru mengungkap diam-diam nasihat berbuka puasa dengan kurma tersebut, di mana kandungan zat dalam buah kurma dinilai paling cepat diserap badan dan memulihkan stamina selepas berpuasa sehari penuh.
3. Berdoa Ketika Berbuka
Rasulullah, dalam hadis hasan riwayat Abu Daud, senantiasa berdoa di saat berbuka puasa dengan mengucapkan: "Dzahaba ad-dhâma'u wabtalati al-'urûqu watsabbati al-ajru insyaAllah." Yang artinya: Telah hilang dahaga dan sudah berair urat-urat, dan sudah ditetapkan pahala. Insya Allah."
Selain itu, kita sanggup berdoa apa saja alasannya merupakan doa orang yang berpuasa puasa tergolong salah satu jenis doa yang mustajab. Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Tiga doa yang dikabulkan: doa orang yang berpuasa, doa orang yang teraniaya, dan doa musafir."
Abdullah bin Amr bin al-'Ash meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya orang yang puasa di saat berbuka memeliki doa yang tidak akan ditolak."
4. Tidak Berlebih-lebihan Makan di saat Berbuka
Rasulullah memberi citra yang terang tentang proporsi makan yang tidak berlebihan, merupakan dengan sepertiganya berisi makanan, sepertiganya berisi air, dan sepertiganya lagi berisi udara.
Ini selaras dengan firman Allah dalam surat Al 'Araf: 31, yang artinya: "Dan makan dan minumlah kamu, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Dia (Allah) membenci orang yang berlebih-lebihan."
5. Memberi Makan Orang yang Puasa
Salah satu adat yang tak kalah penting diajarkan Rasulullah saw. merupakan memberi makan orang yang berpuasa dan akan berbuka puasa. Begitu besarnya kemuliaan yang didapat sehingga orang tersebut akan mendapat pahala sebesar pahala orang yang berpuasa tanpa meminimalisir pahalanya sedikit pun.
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa memberi makan seorang yang berpuasa, ia mendapat pahala menyerupai orang yang berpuasa tanpa meminimalisir sedikitpun pahalanya." (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Jika seseorang yang sedang mengerjakan ibadah puasa dipanggil berbuka puasa, wajib hukumnya untuk menyanggupi seruan tersebut. Orang yang dipanggil ini juga dianjurkan merndoakan kebaikan terhadap si pemberi makan.
"Orang-orang yang bagus sudah makan makananmu dan para malaikat sudah bershalawat kepadamu serta orang-orang yang berpuasa sudah berbuka di rumahmu." (HR Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, An Nasa`i, dan yang lainnya)
"Ya Allah, berilah makan orang yang sudah memberi makan kepadaku dan berilah minum orang yang sudah memberi minum kepadaku." (HR Muslim dari Al Miqdad)
6. Saling Mendoakan Orang yang Memberi Jamuan Buka Puasa
Dalam suatu hadis yang bersumber dari Anas r.a., diceritakan bahwa Rasulullah tiba terhadap Saad bin Ubadah, dan dia menyuguhkan roti dan minyak. Maka, Rasulullah makan bersamanya dan Rasulullah bersabda: "Telah berbuka puasa di segi kau mereka yang berpuasa, sudah makan makananmu mereka yang bagus dan sudah berselawat ke atas kau para malaikat.
7. Sebelum makan, Ucapkan 'Bismillah'
Adab berbuka puasa berupa ucapan basmallah sebelum makan dijalankan agar tambah barokah. Hal inilah yang dikontrol dalam Islam agar makan kita, tergolong di saat berbuka puasa menjadi barokah, dalam artian menuai kebaikan yang banyak.
"Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta'ala (yaitu membaca 'bismillah'). Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta'ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada permulaan dan akhirnya)." (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi)
Para teman dekat Nabi Muhammad berkata: "Wahai Rasulullah, sebetulnya kami makan dan tidak merasa kenyang? Beliau bersabda: Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri. Mereka menjawab, Ya. Beliau bersabda: Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya." (H.R. Abu Daud).
Hadis tersebut mengisyaratkan agar makan sarat dengan keberkahan, tergolong di saat berbuka puasa, ucapkanlah bismillah dan keberkahan sanggup bertambah dengan makan bahu-membahu atau berjama'ah.
Demikian Sobat Cerita teladan muslim sebagian dari adab-adab berbuka puasa yang diajarkan Rasulullah saw. Semoga kita dimudahkan dalam meneladani adat berbuka puasa beliau. Amin.