Ketampanan Seorang Pemuda
Friday, October 12, 2007
Edit
Ahnaf bin Qais r.a dihadiri oleh seorang perjaka dari Suku Thai. Pemuda itu memancarkan aura cahaya yang menggembirakan hati. Ketampanannya sungguh beda dengan ketampanan para perjaka ganteng pada umumnya. Semua orang yang melihatnya akan terkagum-kagum dengan pesonanya, tergolong Ahnaf r.a.
Saat itu Ahnaf r.a mengira ketampanan perjaka itu alasannya merupakan ia tekun berolahraga dan senantiasa mempertahankan kesehatan kulitnya dengan ongkos dan perawatan mahal. Namun, ia tidak begitu percaya sebelum mengajukan pertanyaan eksklusif terhadap orang tersebut. Kemudian Ahnaf r.a mendekati perjaka itu seraya bertanya, "Hai anak muda. Apa rahasiamu sehingga memiliki wajah yang ganteng ini?"
"Resepnya ada empat," jawab perjaka itu cepat.
"Apakah itu?" tanya Ahnaf r.a. kembali.
"Pertama, apabila orang mengatakan kepadaku, saya mendengarkannya dengan baik. Kedua, apabila berjanji, niscaya kutepati. Ketiga, apabila diriku dipertimbangkan orang maka saya relakan. Keempat, apabila saya dipercaya, saya tidak mau mengkhianatinya," terperinci perjaka itu.
Sambil mempertimbangkan respon perjaka tersebut, Ahnaf bin Qais r.a. bergumam, "Inilah perjaka yang ganteng luar dalam."
Saat itu Ahnaf r.a mengira ketampanan perjaka itu alasannya merupakan ia tekun berolahraga dan senantiasa mempertahankan kesehatan kulitnya dengan ongkos dan perawatan mahal. Namun, ia tidak begitu percaya sebelum mengajukan pertanyaan eksklusif terhadap orang tersebut. Kemudian Ahnaf r.a mendekati perjaka itu seraya bertanya, "Hai anak muda. Apa rahasiamu sehingga memiliki wajah yang ganteng ini?"
"Resepnya ada empat," jawab perjaka itu cepat.
"Apakah itu?" tanya Ahnaf r.a. kembali.
"Pertama, apabila orang mengatakan kepadaku, saya mendengarkannya dengan baik. Kedua, apabila berjanji, niscaya kutepati. Ketiga, apabila diriku dipertimbangkan orang maka saya relakan. Keempat, apabila saya dipercaya, saya tidak mau mengkhianatinya," terperinci perjaka itu.
Sambil mempertimbangkan respon perjaka tersebut, Ahnaf bin Qais r.a. bergumam, "Inilah perjaka yang ganteng luar dalam."