Pengangkatan Putra Mahkota
Monday, October 1, 2007
Edit
Yazid bin Muawiyah memohon terhadap ayahnya biar ia diangkat menjadi khalifah berikutnya. Permohonan itu dikabulkan Muawiyah bin Abu Sufyan. Ia pun mengangkat putranya selaku putra mahkota dan mendudukkan Yazid dalam suatu Kubah.
Orang-orang bergiliran mengucapkan selamat terhadap Muawiyah dan memberi hormat terhadap Yazid, sambil berkata, "Jika Tuan tidak mengerjakan hal ini, tentu Tuan menyia-nyiakan permasalahan kaum muslim."
Semua kata pujian dan penghormatan mengalir untuk Yazid dan Muawiyah. Namun, ada seorang ulama yang cuma duduk diam, padahal ada di antara mereka.
Ulama itu berjulukan Al-Ahnaf r.a. Kemudian Muawiyah mendekatinya dan bertanya, "Hai, Abu Bakr (nama keluarga Al-Ahnaf r.a) ! Mengapa kamu tidak mengerjakan menyerupai yang orang-orang lakukan?"
Al-Ahnaf menjawab, "Kalau saya berbohong, saya takut terhadap Allah. Kalau saya jujur, saya takut terhadap engkau!"
Muawiyah r.a tersenyum mendengar respon itu dan berkata, "Terima kasih atas ketaatanmu, mudah-mudahan Allah membalasmu dengan kebaikan!"
Orang-orang bergiliran mengucapkan selamat terhadap Muawiyah dan memberi hormat terhadap Yazid, sambil berkata, "Jika Tuan tidak mengerjakan hal ini, tentu Tuan menyia-nyiakan permasalahan kaum muslim."
Semua kata pujian dan penghormatan mengalir untuk Yazid dan Muawiyah. Namun, ada seorang ulama yang cuma duduk diam, padahal ada di antara mereka.
Ulama itu berjulukan Al-Ahnaf r.a. Kemudian Muawiyah mendekatinya dan bertanya, "Hai, Abu Bakr (nama keluarga Al-Ahnaf r.a) ! Mengapa kamu tidak mengerjakan menyerupai yang orang-orang lakukan?"
Al-Ahnaf menjawab, "Kalau saya berbohong, saya takut terhadap Allah. Kalau saya jujur, saya takut terhadap engkau!"
Muawiyah r.a tersenyum mendengar respon itu dan berkata, "Terima kasih atas ketaatanmu, mudah-mudahan Allah membalasmu dengan kebaikan!"