Meneladani Sifat-Sifat Allah Swt. dalam Kehidupan
Sunday, September 6, 2015
Edit
Pemahaman yang utuh terhadap sifat-sifat Allah Swt. sangat penting untuk meningkatkan keimanan kepada-Nya. Kita mengenal Allah Swt. dengan sifat melihat-Nya, semakin mendorong kita agar dalam hidup sehari- hari selalu menampilkan amal kebajikan. Dengan sifat kalam yang dimiliki Allah Swt., kita semakin terdorong untuk menerapkan ajaran-ajaran Al-Qur’an sebagai kalamullah dalam kehidupan sehari-hari.
A. Keteladanan Secara Umum
Keteladanan secara umum yang dapat diambil dengan memahami sifat-sifat Allah Swt. dalam hidup ini sebagai berikut.
B. Keteladanan Secara Khusus
Keteladanan secara khusus, antara lain sebagai berikut.
a. Wujud (Ada)
Meyakini bahwa Allah Swt. ada sehingga berdoa dan beribadah hanya kepada Allah Swt. Kita tidak boleh malas menjalankan perintah agama.
b. Qidam (Dahulu)
Menyadari bahwa kita hidup di dunia ini hanya sementara sehingga harus menghargai waktu untuk menjalankan kebajikan.
c. Baqa’ (Kekal Abadi)
Semakin mantap dalam beribadah karena setiap manusia pasti akan menghadapi kematian. Hanya Allah Swt. yang kekal abadi, sedangkan makhluk-makhluk-Nya bersifat sementara.
d. Mukhalafatu Lilhawadisi (Berbeda dengan Makhluk-Nya)
Hanya Allah Swt. yang berbeda dengan makhluk. Sebagai sesama manusia kita selalu bersikap toleransi dengan sesama umat beragama atau umat lain.
e. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri)
Kita harus berusaha untuk hidup mandiri, tidak menggantungkan kepada orang lain. Misalnya dengan berdikari sesuai kemampuan.
f. Wahdaniyyah (Maha Esa)
Menjauhi segala perbuatan atau sikap menyekutukan Allah Swt., misalnya dengan menyembah selain-Nya dan malas beribadah.
g. Qudrat (Kuasa)
Tidak tunduk secara berlebihan kepada seseorang sehingga bisa menjerumuskan kepada kemusyrikan.
h. Iradat (Berkehendak)
Selalu bersikap inisiatif dan kreatif dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kita harus menjadi orang yang terdepan dalam hal menjalankan kebaikan.
i. ‘Ilmu (Berilmu)
Kita hendaknya bersemangat dalam menuntut ilmu sehingga memiliki bekal yang cukup untuk meraih kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.
j. Hayat (Hidup)
Memanfaatkan kesempatan hidup kita untuk menjalankan kebajikan, misalnya dengan beribadah, menuntut ilmu, dan saling membantu sesama.
k. Sama‘ (Mendengar)
Memanfaatkan pendengaran kita untuk mendengarkan kebaikan. Selain itu, kita tidak boleh mengucapkan kata yang tidak terpuji kepada orang lain.
l. Basar (Melihat)
Memanfaatkan penglihatan kita untuk melihat sesuatu yang diridai oleh Allah Swt. Misalnya untuk memperhatikan alam semesta agar semakin yakin pada kebesaran Allah Swt.
m. Kalam (Berkata)
Memanfaatkan mulut kita untuk mengucapkan hal-hal yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
Dengan memperhatikan beberapa hikmah yang bisa dipetik, sudah seharusnya kita meneladani sifat-sifat Allah Swt. tersebut dalam menjalani hidup sehari-hari. Sifat-sifat yang dimiliki Allah Swt. semakin menyadarkan pada keterbatasan diri kita sebagai manusia sehingga perlu menyembah-Nya dengan penuh keikhlasan.
Sumber : Pendidikan Agama Islam Kelas VII, Husni Thoyar
A. Keteladanan Secara Umum
Keteladanan secara umum yang dapat diambil dengan memahami sifat-sifat Allah Swt. dalam hidup ini sebagai berikut.
- Semakin memahami kebesaran kekuasaan Allah Swt.
- Mengetahui cara beribadah yang benar.
- Terhindar dari sikap sombong.
- Kualitas diri kita memakin meningkat.
- Memiliki sikap raja’ atau optimis dalam menjalani hidup.
Dengan memahami sifat-sifat Allah akan melahirkan jiwa optimis dalam diri kita |
B. Keteladanan Secara Khusus
Keteladanan secara khusus, antara lain sebagai berikut.
a. Wujud (Ada)
Meyakini bahwa Allah Swt. ada sehingga berdoa dan beribadah hanya kepada Allah Swt. Kita tidak boleh malas menjalankan perintah agama.
b. Qidam (Dahulu)
Menyadari bahwa kita hidup di dunia ini hanya sementara sehingga harus menghargai waktu untuk menjalankan kebajikan.
c. Baqa’ (Kekal Abadi)
Semakin mantap dalam beribadah karena setiap manusia pasti akan menghadapi kematian. Hanya Allah Swt. yang kekal abadi, sedangkan makhluk-makhluk-Nya bersifat sementara.
d. Mukhalafatu Lilhawadisi (Berbeda dengan Makhluk-Nya)
Hanya Allah Swt. yang berbeda dengan makhluk. Sebagai sesama manusia kita selalu bersikap toleransi dengan sesama umat beragama atau umat lain.
e. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri)
Kita harus berusaha untuk hidup mandiri, tidak menggantungkan kepada orang lain. Misalnya dengan berdikari sesuai kemampuan.
f. Wahdaniyyah (Maha Esa)
Menjauhi segala perbuatan atau sikap menyekutukan Allah Swt., misalnya dengan menyembah selain-Nya dan malas beribadah.
g. Qudrat (Kuasa)
Tidak tunduk secara berlebihan kepada seseorang sehingga bisa menjerumuskan kepada kemusyrikan.
h. Iradat (Berkehendak)
Selalu bersikap inisiatif dan kreatif dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kita harus menjadi orang yang terdepan dalam hal menjalankan kebaikan.
i. ‘Ilmu (Berilmu)
Kita hendaknya bersemangat dalam menuntut ilmu sehingga memiliki bekal yang cukup untuk meraih kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.
j. Hayat (Hidup)
Memanfaatkan kesempatan hidup kita untuk menjalankan kebajikan, misalnya dengan beribadah, menuntut ilmu, dan saling membantu sesama.
k. Sama‘ (Mendengar)
Memanfaatkan pendengaran kita untuk mendengarkan kebaikan. Selain itu, kita tidak boleh mengucapkan kata yang tidak terpuji kepada orang lain.
l. Basar (Melihat)
Memanfaatkan penglihatan kita untuk melihat sesuatu yang diridai oleh Allah Swt. Misalnya untuk memperhatikan alam semesta agar semakin yakin pada kebesaran Allah Swt.
m. Kalam (Berkata)
Memanfaatkan mulut kita untuk mengucapkan hal-hal yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
Dengan memperhatikan beberapa hikmah yang bisa dipetik, sudah seharusnya kita meneladani sifat-sifat Allah Swt. tersebut dalam menjalani hidup sehari-hari. Sifat-sifat yang dimiliki Allah Swt. semakin menyadarkan pada keterbatasan diri kita sebagai manusia sehingga perlu menyembah-Nya dengan penuh keikhlasan.
Meneladani sifat-sifat Allah Swt. dapat kalian lakukan dengan mengevaluasi diri. Siapkan kertas, kemudian catatlah sifat dan amalan kalian sehari-hari selanjutnya kaitkan dengan sifat-sifat Allah Swt. Sebagai contoh, jika kalian sampai saat ini hanya mau mengerjakan salat karena ingin diketahui oleh orang lain, mungkin kalian belum kukuh dalam memahami sifat basar Allah Swt. Sifat basar berarti melihat. Artinya, dalam keadaan apa pun dan di mana pun Allah Swt. pasti melihat kalian. Dengan demikian, jangan sampai kalian merasa tidak diawasi oleh Allah Swt. sehingga bisa berbuat sekehendak hati, termasuk malas mengerjakan salat. Catatlah evaluasi diri untuk kalian renungkan sendiri kemudian tingkatkan ibadah kalian dalam hidup sehari-hari.
Sumber : Pendidikan Agama Islam Kelas VII, Husni Thoyar