Keutamaan Dan Faedah Puasa Syawal
Friday, September 25, 2015
Edit
Asslamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Apakabar teman dekat Cerita contoh muslim pada kali ini kita Akan Membahas Mengenai Keutamaan Dan Manfaat Puasa Syawal.
Puasa Syawal ditunaikan di saat bulan Syawal. Setelah melalui warna warni dan kesyahduan Ramadan, hadirlah bulan Syawal, bulan yang identik dengan kegembiraan, kue, baju baru, sandal gres dan hiburan rakyat. Bulan Syawal yakni bulan yang sarat dengan kegembiraan dan keindahan silaturahmi bagi umat muslim.
Kegembiraan ini kadang menghasilkan kita lupa bahwa bekerjsama di bulan ini ada ibadah sunnah yang istimewa. Ibadah yang sungguh diusulkan bagi hamba yang bertakwa untuk mempertahankan semangat bulan mulia yang sudah ditinggalkan. Ibadah sunnah yang dimaksud yakni puasa Syawal. Ibadah sunnah ini sungguh istimewa alasannya ialah ibadah yang dilakukan pada di saat euforia kesenangan dan makan minum justru sedang dipertontonkan.
Di di saat kegiatan duniawi mulai dikerjakan, tidak gampang untuk konsisten melakukan puasa sunnah ini. Hanya orang-orang sabar, orang-orang istimewa, dan orang-orang besar lengan berkuasa yang dapat melawan nafsunya untuk memprioritaskan keimanannya terhadap Allah Swt.
Muslim yang bagus yakni orang-orang yang senantiasa memajukan ketaatannya terhadap Allah Swt. Salah satunya yakni lewat ibadah-ibadah komplemen menyerupai puasa Syawal. Kita yang tidak merasa puas cuma beribadah pada batas-batas minimal atau amalan wajib saja. kita senantiasa ingin lebih mendekatkan diri dan menjangkau kecintaan Allah lewat ibadah-ibadah tambahan.
Buah dari keseriusan dan ketaatan pada Allah tersebut yakni kian tingginya derajat seseorang tersebut di segi Allah Swt. sehingga hingga pada derajat cinta-Nya. Ya, Ibadah wajib akan mengirimkan seorang hamba pada kedekatan pada Tuhannya, sementara ibadah sunnah akan mengirimkan seorang hamba pada 'cinta' Tuhannya. Derajat 'cinta' tentu lebih utama dari pada 'dekat'. Inilah derajat yang dirindukan oleh hamba-hamba Allah yang terbaik.
Dalam salah satu hadis Qudsi, Allah Swt. berfirman, "Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku lebih utama dari pada ibadah yang Kuwajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku sudah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang melaluinya ia bisa mendengar, menjadi penglihatannya yang dengannya ia bisa melihat, menjadi tangannya yang dengannya ia bisa memukul, dan menjadi kakinya yang melaluinya ia sanggup melangkah. Jika ia meminta kepada-Ku, tentu Ku-beri dan bila ia meminta pemberian kepada-Ku, tentu Kulindungi." (H.R. Bukhari dan Abu Hurairah)
Pengertian Puasa Syawal
Apa yang dimaksud dengan puasa Syawal? Puasa Syawal yakni puasa enam hari yang dilaksanakan pada bulan Syawal. Rasulullah sungguh merekomendasikan umat muslim untuk mengikuti puasa bulan mulia dengan puasa sunnah selama enam hari di bulan Syawal ini.
Dalam salah satu hadisnya, Rasulullah mengutus umatnya untuk melakukan ibadah sunnah ini, "Barang siapa berpuasa bulan mulia kemudian ia iringi dengan (puasa) enam (hari) di bulan Syawal, maka seolah-olah ia berpuasa setahun." (H.R. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Subhanallah, begitu besar keagungan ibadah sunnah ini. Wajar bila kemudian Rasulullah saw. menyediakan pengutamaan pada umatnya mudah-mudahan mengiringi atau mengikuti ibadah puasa bulan mulia dengan ibadah puasa Syawal.
Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal
Dalam hadis di atas, Rasulullah mengajak umatnya mudah-mudahan melaksanakan puasa bulan mulia dan puasa enam hari di bulan Syawal. Lalu, kapan waktu pelaksanaan puasa Syawal? Apakah mesti di permulaan bulan sehabis Idul Fitri, pertengahan, di akhir, atau boleh kapan saja selama masih di bulan Syawal?
Dalam hal ini, terjadi perbedaan rekomendasi di kelompok jago fikih. Sebagian ada yang beropini bahwa puasa enam hari di bulan Syawal mesti dilakukan eksklusif sehabis hari tasyrik (Idul Fitri) sesuai dengan kata "mengikuti" yang tersyirat dari hadis di atas.
Sebagian lagi berpandangan bahwa puasa ini boleh dilakukan kapan saja selama bulan Syawal, kecuali hari tasyrik, dengan pertimbangan bahwa bulan Syawal berikut hari-hari di dalamnya yakni bulan yang mengikuti Ramadan.
Yusuf Qardhawi, salah spesialis fikih kekinian dalam bukunya Fiqh Puasa lebih condong pada rekomendasi yang kedua. Selain itu, Yusuf Qardhawi berpandangan bahwa puasa ini tidak mesti dilakukan berturut-turut, namun boleh dilakukan secara terpisah-pisah sesuai dengan peluang dan waktu yang dimiliki.
Puasa Syawal bisa dilaksanakan di awal, di tengah, atau di selesai selama bukan di hari tasyrik atau hari pertama bulan Syawal. Pada waktu-waktu itu, kita dipersilakan untuk melaksanakan puasa Syawal.
Sementara itu, salah satu imam Mazhab, Imam Malik, beropini bahwa puasa pada enam hari permulaan bulan Syawal hukumnya makruh. Mengapa? Karena, pada hari-hari tersebut dikhawatirkan masih ialah bab dari bulan mulia dan hari tasyrik.
Imam Ahmad beropini bahwa puasa ini boleh dilakukan berturut-turut atau pun selang seling. Sementara, Imam Syafi'I dan Hanafi lebih merekomendasikan mudah-mudahan puasa enam hari di bulan Syawal dilakukan secara berurutan.
Akan tetapi, Yusuf Qardhawi dalam pembahasan puasa sunnah dalam buku Fiqh Ramadhan lebih menekankan pada pelaksanaan ibadah puasa Syawal tanpa perlu memperdebatkan waktu pelaksanaannya alasannya hadis shohih yang menerangkan pelaksanaaan puasa ini sudah jelas. Selain itu, waktu-waktu yang dihentikan untuk puasa juga sudah terang (yaitu hari tasyrik pada 1 Syawal).
Keutamaan Puasa Syawal
Puasa Syawal sungguh istimewa dan besar keutamaannya. Dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Ayub Al-Anshari, Rasulullah memastikan ihwal pahala puasa sunnah. Rasulullah menyampaikan bahwa setiap puasa bulan mulia yang disertai dengan puasa sunnah enam hari, maka seolah-olah ia berpuasa sepanjang tahun.
Artinya, di saat seseorang berpuasa pada bulan Syawal setiap tahun seumur hidupnya, seolah-olah beliau sudah berpuasa sepanjang umurnya. "Barang siapa berpuasa bulan mulia kemudian ia iringi dengan (puasa) enam (hari) di bulan Syawal, maka seolah-olah ia berpuasa selama satu tahun." (H.R. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Hadis di atas kemudian diperjelas lagi oleh hadis lain yang menerangkan bahwa puasa satu bulan di bulan bulan mulia dikalikan nilainya dengan sepuluh bulan. Sementara, puasa enam hari (pada bulan Syawal) dikalikan dengan dua bulan. Jadi, di saat seseorang melaksanakan ibadah puasa bulan mulia satu bulan sarat kemudian diiringi dengan puasa sebanyak enam hari di bulan Syawal, seolah-olah beliau sudah melakukan puasa seumur hidupnya.
Manfaat Puasa Syawal
Apa faedah dari puasa Syawal yang dapat kita rasakan? Manfaat sungguh jelas, untuk dunia dan akhirat bahwa Allah menyediakan pahala yang berlipat ganda bagi setiap hambanya yang melaksanakan ibadah puasa enam hari di bulan Syawal dengan sarat keikhlasan.
Manfaat Puasa di dunia:
Menjaga ketaatan dan semangat ibadah yang sudah berkala dilaksanakan selama Ramadan
Menenteramkan jiwa alasannya setiap ibadah sunnah kian mendekatkan relasi antara makhluk dan Sang Khalik
Menjaga kesehatan kulit alasannya puasa ialah salah satu acara tubuh yang berfungsi selaku detoksifikasi atau mengeluarkan racun dan zat-zat yang mengusik metode pencernaan dan kesehatan
Menjaga berat tubuh mudah-mudahan tetap ideal
Mencegah penyakit, sesuai dengan salah satu hadis Nabi Muhammad Saw yang mengutus umatnya untuk berpuasa mudah-mudahan sehat. Haris bin Kildah juga menyampaikan bahwa perut yakni rumahnya penyakit. Oleh alasannya itu, membiasakannya untuk berkala berpuasa ialah salah satu obatnya.
Dalam alquran Allah juga mengabarkan hal yang senada, "Makan dan minumlah, namun jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menggemari orrang-orang yang berlebih-lebihan." (Q.S. al-Araf: 31). Di ayat lain Allah mengatakan, "Dan bila kau berpuasa, itu lebih baik bagimu bila kau mengetahui." (Q.S. al-Baqarah: 184).
Puasa Syawal ialah salah satu media training bagi kita untuk terus mempertahankan kegiatan rutin puasa sunnah pada bulan-bulan berikutnya. Setelah mengenali keutamaannya, Anda tentu berkeinginan untuk melaksanakan ibadah yang satu ini bukan? Ingat bahwa kebaikan tidak perlu di tundah alasannya maut itu munculnya tidak ada namanya penundahan.
Sekian apa yang kita diskusikan kali ini mudah-mudahan apa yang kita diskusikan berfaedah bagi kita semua salam teman dekat Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu