Pernikahan Muhammad dan Khadijah
Thursday, September 10, 2015
Edit
Muhammad telah berusia 25 tahun. Kini ia dapat berdagang sendiri. Ia membawa barang dagangan Khadijah, seorang saudagar yang kaya raya ke Suriah. Muhammad berdagang didampingi oleh Maisarah. Muhammad berdagang dengan jujur. Dia mengatakan kondisi barang yang sebenarnya. Muhammad mengatakan jelek jika barang dagangannya ada cacatnya. Ia akan mengatakan baik jika barang dagangannya baik.
Kejujuran Muhammad dalam berdagang menyebabkan barang dagangan yang dibawanya cepat laku. Muhammad dan Maisarah kembali ke Mekah. Hasil perdagangan Muhammad ke Suriah melebihi perkiraan.
Maisarah kemudian menceritakan kepada Khadijah mengenai kejujuran Muhammad dalam berdagang. Rasa simpati Khadijah yang telah tumbuh semenjak pertemuan pertama semakin besar. Akhirnya, Khadijah melamar Muhammad melalui saudara sepupunya yang bernama Nufaisya binti Munya. Setelah berunding dengan keluarga, lamaran itu pun diterima Muhammad. Tidak lama berselang, pernikahan Muhammad dan Khadijah digelar. Sepasang suami istri ini hidup diliputi kebahagiaan.
Keluarga yang dibentuk Muhammad dan Khadijah dilingkupi kebahagiaan. Setelah menikah, Muhammad memperoleh kesempatan untuk turut serta mengaktifkan Hilful Fudul. Hilful Fudul adalah kesepakatan diantara para kabilah Mekah untuk saling melindungi dan menolong mereka yang teraniaya. Melalui Hilful Fudul Muhammad memerdekakan budak-budak. Keadilan, kejujuran, dan kemanusiaan Muhammad semakin dikenal luas.
Sumber : Pendidikan Agama Islam Kelas VII, Husni Thoyar