Kematian Tragis Majikan Zalim
Sunday, August 26, 2007
Edit
Bukhari dan Abu Daud menulis dongeng Khabbab bin Arat r.a. Dia yakni salah seorang sobat Nabi saw yang memeluk Islam pada permulaan penyebarannya. Dia juga seorang hamba sahaya dari seorang wanita zalim berjulukan Ummu Anmar Al-Khuza'iyyah.
Khabab sering mendatangi Rasulullah saw untuk menimba ilmu agama. Akan tetapi, malang baginya, banyak sekali macam penderitaan dan siksaan ia terima dari majikannya sehabis dikenali sering mendatangi Rasulullah saw.
Khabab sering dijemur di atas pasir panas di bawah teriknya matahari dengan mengenakan busana besi. Bukan cuma itu, ia pernah ditaruh di wilayah pemanggangan sampai punggungnya terbakar dan luka itu terus membekas di punggungnya.
Tidak tahan dengan siksaan keji itu, Khabbab r.a mengadu terhadap Rasulullah saw dengan impian dia mau menolongnya. Khabab berkata terhadap Rasulullah saw yang sedang berselimutkan kain beludru di bawah Kakbah, "Tidakkan Anda membantu kami dan berdoa untuk kami?"
Rasulullah saw menatapnya sambil berkata, "Demi Allah, umat-umat sebelum ini menahan siksa yang lebih berat ketimbang siksaan yang sudah kamu alami. Mereka pernah dibuatkan lubang, kemudian disekap di dalamnya. Setelah itu, seseorang mendatanginya dengan menjinjing gergaji, menaruh di kepalanya, kemudian dengan sergaji itu membelah kepalanya menjadi dua.
Namun, semua itu tak pernah menjadikannya bertujuan untuk meningsalkan agamanya. Seorang dari mereka ada yang pernah disisir kulitnya dengan sisir besi sampai dagingnya terkelupas dari tulang dan jaringan sarafnya. Akan tetapi, hal itu tidak menjadikannya berpikir untuk meninggalkan agamanya.
Allah akan menyempurnakan agama ini, namun engkau tidak bersabar. Suatu hari, kelak akan tiba saatnya wanita zalim itu (majikan Khabbab) akan berlangsung sendiri dari San'a ke Hadramaut tanpa takut apa pun selain hewan buas. Namun, mengapa engkau tidak sabar?"
Ternyata Rasulullah saw sudah mengenali azab yang hendak Allah SWT timpakan terhadap majikan zalim tersebut dengan mengabarkan bahwa majikan zalim itu akan mati ditubruk hewan buas. Khabab r.a menampilkan kesaksiannya, "Demi Allah, apa yang dikabarkan oleh Rasulullah saw benar! Aku melihatnya sendiri!"
Kebenaran pernyataan Rasulullah saw wacana azab yang hendak menimpa majikan yang zalim benar adanya. Bukti kebenaran itu disaksikan oleh Khabab, budak milik majikan zalim, secara langsung. Dia menyaksikan majikannya mati ditubruk hewan buas sesuai dengan apa yang dibilang Rasulullah saw.
Khabab sering mendatangi Rasulullah saw untuk menimba ilmu agama. Akan tetapi, malang baginya, banyak sekali macam penderitaan dan siksaan ia terima dari majikannya sehabis dikenali sering mendatangi Rasulullah saw.
Khabab sering dijemur di atas pasir panas di bawah teriknya matahari dengan mengenakan busana besi. Bukan cuma itu, ia pernah ditaruh di wilayah pemanggangan sampai punggungnya terbakar dan luka itu terus membekas di punggungnya.
Tidak tahan dengan siksaan keji itu, Khabbab r.a mengadu terhadap Rasulullah saw dengan impian dia mau menolongnya. Khabab berkata terhadap Rasulullah saw yang sedang berselimutkan kain beludru di bawah Kakbah, "Tidakkan Anda membantu kami dan berdoa untuk kami?"
Rasulullah saw menatapnya sambil berkata, "Demi Allah, umat-umat sebelum ini menahan siksa yang lebih berat ketimbang siksaan yang sudah kamu alami. Mereka pernah dibuatkan lubang, kemudian disekap di dalamnya. Setelah itu, seseorang mendatanginya dengan menjinjing gergaji, menaruh di kepalanya, kemudian dengan sergaji itu membelah kepalanya menjadi dua.
Namun, semua itu tak pernah menjadikannya bertujuan untuk meningsalkan agamanya. Seorang dari mereka ada yang pernah disisir kulitnya dengan sisir besi sampai dagingnya terkelupas dari tulang dan jaringan sarafnya. Akan tetapi, hal itu tidak menjadikannya berpikir untuk meninggalkan agamanya.
Allah akan menyempurnakan agama ini, namun engkau tidak bersabar. Suatu hari, kelak akan tiba saatnya wanita zalim itu (majikan Khabbab) akan berlangsung sendiri dari San'a ke Hadramaut tanpa takut apa pun selain hewan buas. Namun, mengapa engkau tidak sabar?"
Ternyata Rasulullah saw sudah mengenali azab yang hendak Allah SWT timpakan terhadap majikan zalim tersebut dengan mengabarkan bahwa majikan zalim itu akan mati ditubruk hewan buas. Khabab r.a menampilkan kesaksiannya, "Demi Allah, apa yang dikabarkan oleh Rasulullah saw benar! Aku melihatnya sendiri!"
Kebenaran pernyataan Rasulullah saw wacana azab yang hendak menimpa majikan yang zalim benar adanya. Bukti kebenaran itu disaksikan oleh Khabab, budak milik majikan zalim, secara langsung. Dia menyaksikan majikannya mati ditubruk hewan buas sesuai dengan apa yang dibilang Rasulullah saw.