Kesaksian Nadhr Bin Harits
Friday, August 31, 2007
Edit
Para petinggi Quraisy makin geram menyaksikan segala upaya yang mereka lancarkan untuk menghasilkan Muhammad bungkam dari dakwahnya tidak pernah berhasil. Hal inilah yang memicu Abu Jahal merekomendasikan untuk membunuh Muhammad mudah-mudahan mereka terbebas dari gangguannya. Menurutnya tanpa kehadiran Muhammad, Islam sungguh gampang dibasmi hingga ke akar-akarnya.
Di luar dugaan, ternyata sebagian lainnya menentang nasehat ini. Hal ini disebabkan Muhammad masih memperoleh pemberian dari Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Mereka yakni kabilah yang sungguh besar lengan berkuasa di kota Mekah.
Membunuh Muhammad memiliki arti menyulut api pertempuran antara kabilah-kabilah Quraisy. Yang mereka takutkan lagi bahwa mereka tidak akan sanggup menghadapinya. Akhirnya, simpulan terakhir yakni lebih baik bersabar sambil terus membujuk Muhammad ketimbang terjadi pertumpahan darah.
Nadhr bin Harits yakni penunjang golongan ini. Ia mengingatkan kaumnya bahwa Muhammad pernah menjadi orang yang paling mereka puji. Ia berkata, "Wahai kaum Quraisy, kalian berhadapan dengan permasalahan yang menyibukkan untuk dicarikan jalan keluarnya. Muhammad pernah menjadi perjaka yang paling kalian senangi lantaran kejujuran dan integritasnya.
Kemudian ia tiba menenteng agamanya dan kalian katakan ia tukang sihir. Tidak! Demi Allah, ia bukan tukang sihir. Kita tahu bagaimana tingkah laris tukang sihir. Lalu, kalian katakan ia peramal. Tidak! Demi Allah, ia bukan peramal. Kita tahu bagaimana para peramal mengalami kerasukan dan membaca mantra.
Kalian juga katakan ia penyair. Tidak! Demi Allah, ia bukan penyair. Kita tahu semua jenis syair. Apa yang dikatakannya bukanlah syair indah, tetapi lebih dari itu. Lalu, kalian katakan ia gila. Tidak! Ia tidak gila! Kita tahu ciri-ciri orang absurd dan ia sama sekali tak punya ciri-ciri itu. Jadi, pertimbangkanlah masak-masak problem ini. Demi Allah, ini bukan problem yang sanggup dianggap remeh!"
Segala upaya mereka laksanakan untuk menghentikan dakwah Muhammad. Akhirnya, dibuatlah informasi bohong ihwal Muhammad dan mereka sebar ke seluruh penjuru JazirahArab dan tak lupa juga ke Habsyah. Berita bohong yang mereka sebarkan yakni Muhammad pembohong, orang gila, dan tukang sihir.
Meskipun demikian, Allah memiliki rencana lain atas tersiarnya informasi bohong tersebut. Orang-orang yang berdatangan pada ekspresi dominan haji ramai-ramai membicarakan Muhammad.
Tentu saja hal ini memicu rasa ingin tau mereka untuk mengenal lebih jauh ihwal Muhammad. Akhirnya, banyak dari mereka yang memeluk Islam setelah mendengar secara eksklusif dakwah yang Rasulullah saw sampaikan.
Di luar dugaan, ternyata sebagian lainnya menentang nasehat ini. Hal ini disebabkan Muhammad masih memperoleh pemberian dari Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Mereka yakni kabilah yang sungguh besar lengan berkuasa di kota Mekah.
Membunuh Muhammad memiliki arti menyulut api pertempuran antara kabilah-kabilah Quraisy. Yang mereka takutkan lagi bahwa mereka tidak akan sanggup menghadapinya. Akhirnya, simpulan terakhir yakni lebih baik bersabar sambil terus membujuk Muhammad ketimbang terjadi pertumpahan darah.
Nadhr bin Harits yakni penunjang golongan ini. Ia mengingatkan kaumnya bahwa Muhammad pernah menjadi orang yang paling mereka puji. Ia berkata, "Wahai kaum Quraisy, kalian berhadapan dengan permasalahan yang menyibukkan untuk dicarikan jalan keluarnya. Muhammad pernah menjadi perjaka yang paling kalian senangi lantaran kejujuran dan integritasnya.
Kemudian ia tiba menenteng agamanya dan kalian katakan ia tukang sihir. Tidak! Demi Allah, ia bukan tukang sihir. Kita tahu bagaimana tingkah laris tukang sihir. Lalu, kalian katakan ia peramal. Tidak! Demi Allah, ia bukan peramal. Kita tahu bagaimana para peramal mengalami kerasukan dan membaca mantra.
Kalian juga katakan ia penyair. Tidak! Demi Allah, ia bukan penyair. Kita tahu semua jenis syair. Apa yang dikatakannya bukanlah syair indah, tetapi lebih dari itu. Lalu, kalian katakan ia gila. Tidak! Ia tidak gila! Kita tahu ciri-ciri orang absurd dan ia sama sekali tak punya ciri-ciri itu. Jadi, pertimbangkanlah masak-masak problem ini. Demi Allah, ini bukan problem yang sanggup dianggap remeh!"
Segala upaya mereka laksanakan untuk menghentikan dakwah Muhammad. Akhirnya, dibuatlah informasi bohong ihwal Muhammad dan mereka sebar ke seluruh penjuru JazirahArab dan tak lupa juga ke Habsyah. Berita bohong yang mereka sebarkan yakni Muhammad pembohong, orang gila, dan tukang sihir.
Meskipun demikian, Allah memiliki rencana lain atas tersiarnya informasi bohong tersebut. Orang-orang yang berdatangan pada ekspresi dominan haji ramai-ramai membicarakan Muhammad.
Tentu saja hal ini memicu rasa ingin tau mereka untuk mengenal lebih jauh ihwal Muhammad. Akhirnya, banyak dari mereka yang memeluk Islam setelah mendengar secara eksklusif dakwah yang Rasulullah saw sampaikan.