Cita-Cita Syaikh Sudais Menjadi Imam Masjidil Haram
Monday, August 24, 2015
Edit
apakabar Sobat Cerita pola muslim, Di antara kita paling kerap mendengar murothal atau tilawah quran dari Syaikh ‘Abdurrahman Sudais hafizhohullah. Beliau yakni salah satu imam dan khotib Masjidil Haram, Makkah Al Mukarromah. Lihatlah suaranya begitu merdu dan lantunan qur’annya begitu syahdu. Beliau tidak hanya hafizh quran, tetapi dia juga menjadi seorang andal ilmu fiqih. Bagaimana prospek dia di Waktu kecil?
Ketika Syaikh Sudais dalam usia anak-anak, ibunya senantiasa menyampaikan padanya, “Wahai ‘Abdurrahman, hafalkanlah qur’an. Insya Allah engkau akan menjadi imam masjidil Harom.” Demikian dorongan motivasi dari ibunya agar Syaikh Sudais kecil sanggup termotivasi menghafalkan qur’an.
Lalu setiap kali Syaikh Sudais kecil tiba ke Masjidil Harom, ia menyaksikan lebih erat bagaimanakah tingkah laris imam di sana. Kemudian di pikirannya terbayang, apakah mungkin dia akan menyerupai itu (menjadi imam Masjidil Harom).
Kemudian dari hari ke hari fikiran Syaikh Sudais kecil kesudahannya terpancing. Dorongan dari ibunya tadi sungguh-sungguh memotivasinya. Lalu ia terbayang lagi dalam pikirannya, “Mungkinkah saya sanggup menghafalkan qur’an tanpa ada yang keliru? Mungkinkah saya sanggup melantunkan al qur’an tanpa menghasilkan kesalahan?”
Akhirnya dengan karunia Allah, kita sanggup lihat sendiri bagaimanakah bacaan dia dikala memimpin shalat di Masjidil Harom. Lihatlah pula dikala dia membaca ayat, hafalan dia begitu kuat, tidak kita peroleh cacat di sana-sini. Inilah fadhlullah, karunia Allah yang diberikan terhadap siapa pun yang dikehendaki-Nya.
Dari Kisah Beliu Diatas Sobat Cerita pola muslim Bisah Mengambil Pelajaran :
1. Dorongan motivasi dari orang bau tanah sungguh mendorong sekali seorang anak sanggup menjadi sholeh dan sanggup menjadi penghafal qur’an.
2. Menghafalkan qur’an di masa kecil menyerupai seseorang begitu gampang mengukir di batu. Namun tidak ada kata telat untuk menghafal qur’an. Ada beberapa kisah kasatmata yang memamerkan bahwa ada orang bau tanah yang sudah berumur kepala lima (50 tahun) menghafalkan qur’an. Ada yang berumur 60 tahun juga menjadi hafizh qur’an. Itulah karunia Allah SWT.
3. Untuk menghafalkan qur’an haruslah seseorang diberi motivasi bahwa Al Qur’an itu gampang untuk dihafal. Motivasi seperti ini akan menghasilkan anak kecil atau yang yang lain makin terdorong untuk menghafalkan qur’an.
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآَنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ
“Dan bekerjsama sudah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al Qomar: 17).
Sekian Dulu Post Kali ini mudah-mudahan Kita sanggup mengambil faedah dalam kisah kasatmata diatas bahu-membahu sehingga kita termaksud Hambah Allah yang Bertakwa Amin.