Pengertian Wakaf, Rukun Wakaf, Syarat Wakaf Dan Macam Macam Wakaf

A. Pengertian Wakaf
Secara bahasa, wakaf berasal dari bahasa Arab yang artinya menahan (alhabs) dan mencegah (al-man’u). Maksudnya ialah menahan untuk tidak dijual, tidak dihadiahkan, atau diwariskan. Wakaf berdasarkan istilah syar’i adalah suatu ungkapan yang mengandung penahanan harta miliknya kepada orang lain atau forum dengan cara menyerahkan suatu benda yang abadi zatnya untuk diambil keuntungannya oleh masyarakat.

Contohnya ialah seseorang yang mewakafkan tanahnya untuk lahan pemakaman umum. Maka tanah yang sudah diwakafkan tersebut dilarang ditarik kembali, dijual, diwariskan, atau dihadiahkan kepada orang lain.

B. Rukun dan Syarat Wakaf
Adapun rukun wakaf ada empat, menyerupai berikut.
a. Orang yang berwakaf (al-wakif), dengan syarat-syarat sebagai berikut.

1) Memiliki secara penuh harta itu, artinya beliau merdeka untuk mewakafkan harta itu kepada siapa yang ia kehendaki.
2) Berakal, tidak sah wakaf orang bodoh, orang gila, atau orang yang sedang mabuk.
3) Balig.
4) Mampu bertindak secara aturan (rasyid). Implikasinya orang bodoh, orang yang sedang gulung tikar (muflis) dan orang lemah ingatan tidak sah mewakafkan hartanya.

b. Benda yang diwakafkan (al-mauquf), dengan syarat-syarat sebagai berikut.

1) Barang yang diwakafkan itu harus barang yang berharga.
2) Harta yang diwakafkan itu harus diketahui kadarnya. Jadi, apabila harta itu tidak diketahui jumlahnya (majhul), pengalihan milik pada saat itu tidak sah.
3) Harta yang diwakafkan itu niscaya dimiliki oleh orang yang berwakaf (wakif).
4) Harta itu harus berdiri sendiri, tidak menempel kepada harta lain (mufarrazan) atau disebut juga dengan istilah gaira śai’

c. Orang yang mendapatkan manfaat wakaf (al-mauquf ‘alaihi) atau sekelompok orang/badan aturan yang disertai kiprah mengurus dan memelihara barang wakaf (nazir). Dari segi klasifikasinya orang yang mendapatkan wakaf ini ada dua macam, yaitu menyerupai berikut.

1) Tertentu (mu’ayyan), yaitu terperinci orang yang mendapatkan wakaf itu, apakah seorang, dua orang, atau satu kumpulan yang semuanya tertentu dan dilarang diubah. Persyaratan bagi orang yang mendapatkan wakaf tertentu ini (al-mawquf mu’ayyan) bahwa ia ialah orang yang boleh untuk mempunyai harta (ahlan li al-tamlik). Maka, orang muslim, merdeka dan kafir zimni (non muslim yang bersahabat) yang memenuhi syarat ini, boleh mempunyai harta wakaf. Adapun orang bodoh, hamba sahaya, dan orang absurd tidak sah mendapatkan wakaf.

2) Tidak tertentu (gaira mu’ayyan), yaitu daerah berwakaf itu tidak ditentukan secara terperinci, umpamanya seseorang untuk orang fakir, miskin, daerah ibadah, dan lain-lain. Syarat-syarat yang berkaitan dengan ghaira mu’ayyan, yaitu bahwa yang akan mendapatkan wakaf itu hendaklah sanggup mengakibatkan wakaf itu untuk kebaikan yang dengannya sanggup mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan hanya ditujukan untuk kepentingan Islam saja.

d. Lafaz atau ikrar wakaf (sigat), dengan syarat-syarat sebagai berikut.

1) Ucapan itu harus mengandung kata-kata yang mengatakan kekalnya (ta’bid). Tidak sah wakaf bila ucapan dengan batas waktu tertentu.
2) Ucapan itu sanggup direalisasikan segera (tanjiz), tanpa disangkutkan atau digantungkan kepada syarat tertentu.
3) Ucapan itu bersifat pasti.
4) Ucapan itu tidak diikuti oleh syarat yang membatalkan. Apabila semua persyaratan di atas sanggup terpenuhi, penguasaan atas tanah wakaf bagi akseptor wakaf ialah sah. Pewakaf (wakif) tidak sanggup lagi menarik balik kepemilikan harta itu lantaran sudah berpindah kepada Allah Swt. dan penguasaan harta tersebut berpindah kepada orang yang mendapatkan wakaf (nazir). Secara umum, akseptor wakaf (nazir) dianggap pemiliknya tetapi bersifat tidak penuh (gaira tammah).

C. Macam-macam Wakaf 
Apabila ditinjau dari segi tujuan kepada siapa wakaf diberikan, maka ada dua macam wakaf yaitu,

1. Wakaf Ahli, yaitu yang ditujukan kepada orang tertentu seoarang atau lebih, baik kepada wakif atau bukan. Wakaf menyerupai ini disebut juga wakaf zurri.

Contohnya : seseorang mewakafkan sebidang tanah atau kebun kepada seseorang untuk diambil manfaatnya.

2. Wakaf Khairi, yaitu wakaf yang secara tegas diperuntukkan demi kepentingan agama atau kemaslahatan umum.

Contohnya, wakaf yang diberikan untuk pembangunan masjid, yayasan Islam yang bersifat sosial, madrasah (sekolah) dan lain sebagainya

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal pengertian wakaf, rukun dan syarat wakaf dan macam macam wakaf. Semoga kita sanggup mengambil pelajaran dari pembahasan tersebut. Aamiin. Sumber Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X SMA/SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel