Pengertian Sabar, Dalil Al-Qur’An Ihwal Sabar Dan Pembagian Sabar

a. Pengertian Sabar.
Sabar berasal dari kata “sobaro-yasbiru” yang artinya menahan. Dan berdasarkan istilah, sabar yaitu menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga mulut dari celaan, dan menahan anggota tubuh dari berbuat dosa dan sebagainya.

Sabar yaitu perilaku hati yang muncul pertama kali saat mendapat ujian maupun musibah. Bila menghadapi tragedi alam dan respon pertama yang muncul yaitu kalimat istirja (inna lillahi wa inna ilaihi roji’un) ataupun sejenisnya, maka itu yaitu salah satu ukuran kesabaran.

Orang yang sabar (tabah) dalam aneka macam keadaan akan tetap tenang, selalu ingat Allah Swt dan berserah diri kepada-Nya. Orang yang sabar akan tahan terhadap derita yang dihadapinya, tidak lekas frustasi dalam menunaikan kewajiban serta meraih cita-cita.

Sabar yaitu suatu bab dari adat utama yang diharapkan seorang muslim dalam duduk perkara dunia dan agama. Rasulullah Saw bersabda :

“Sabar yaitu cahaya (kemenangan yang gilang gemilang)” (HR. Muslim).

b. Dalil al-Qur’an ihwal sabar.

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Artinya : “Sesungguhnya hanya orang-orang yang sabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. (QS. Az-Zumar : 10).

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ

Artinya: “Dan diantara mereka itu kami jadikan pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami, saat mereka sabar, dan yaitu mereka meyakini ayat-ayat kami”. (QS. As-Sajdah : 24).

c. Pembagian Sabar.
1) Sabar dalam Menunaikan Ibadah.
Dalam menunaikan ibadah, syetan selalu menarik hati insan supaya perintah ibadah ditinggalkan atau dilalaikan. Tetapi orang yang sabar sanggup menangkis dan mengatasinya, dengan tetap lapang dada mengerjakan perintah Allah Swt.

2) Sabar Dalam Meninggalkan (Menjauhi) Maksiat.
Menahan diri untuk tidak menuruti hawa nafsu dan segala perbuatan yang sanggup menjerumuskan diri ke dalam jurang kehinaan yaitu bentuk lain dari kesabaran. Kesabaran inilah yang pahalanya paling tinggi di sisi Allah Swt.

3) Sabar Dalam Menghadapi Musibah.
Kesabaran dalam menghadapi tragedi alam biasanya diikuti oleh kalimat istirja’. Seorang muslim perlu mengatur perilaku hatinya saat mendapat tragedi alam yang merupakan ketentuan Allah Swt. perilaku yang sabar dan lapang dada akan menciptakan Allah Swt bahagia dan menggantinya dengan kebaikan. Sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah Saw dengan do’anya “Allahumma’jurni fi musibati wakhlufni khoiran minha” (Ya Allah berikanlah pahala atasku dalam tragedi alam ini dan gantilah dengan sesuatu yang lebih baik daripadanya)

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan ihwal pengertian sabar, dalil al-Qur’an ihwal sabar dan pembagian sabar. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel