Tanda-Tanda Sakaratul Final Hidup Dan Yang Dilakukan Ketika Menjumpai Orang Sakaratul Maut
Friday, May 1, 2020
Edit
Pengertian Sakaratul Maut.
Sakaratul Maut ialah tanda-tanda mendekati ketika kematian atau ketika insan akan mengalami kematian (sakaratul maut) ditandai oleh banyak sekali tanda-tanda ibarat dinginnya ujung-ujung anggota badan, rasa lemah, kantuk dan kehilangan kesadaran, dan hampir tidak sanggup membedakan sesuatu.
Dan dikarenakan kurangnya pasokan oksigen dan darah yang mencapai otak, ia menjadi galau dan berada dalam keadaan delirium (delirium: gangguan mental yang ditandai oleh ilusi, halusinasi, ketegangan otak, dan kegelisahan fisik), dan menelan air liur menjadi lebih sulit, serta acara bernafas lambat. Penurunan tekanan darah menimbulkan hilangnya kesadaran, yang mana seseorang merasa lelah dan kepayahan.
Al-Qur’an telah memakai ungkapan: “sakratul maut” (kata sakr dalam bahasa Arab berarti “mabuk lantaran minuman keras”) dalam firman Allah Swt.:
Artinya: ” Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kau selalu lari dari padanya.” (QS. Qaf : 19)
Sedangkan hadits Nabi yang menguatkan fenomena sakaratul maut:
Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anhuma, ia bercerita (menjelang maut menjemput Nabi Saw)
“Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu ember kecil dari kulit yang berisi air. Beliau memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata: “Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya kematian mempunyai sakaratul maut”. Dan dia menegakkan tangannya dan berkata: “Menuju Rafiqil A’la”. Sampai jadinya nyawa dia tercabut dan tangannya melemas” (HR. Bukhari)
a. Membimbing Membaca Kalimat Tauhid.
Saat berhadapan dengan orang yang sedang menghadapi kematian, kita diperintahkan untuk menuntunnya membacakan kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallaah, tidak ada Tuhan selain Allah. Dalam salah satu hadits, Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang selesai ucapannya ialah kalimat ‘La Ilaha Illallah’ maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Dawud)
b. Menutup Matanya Apabila masih Terbuka.
Apabila mata masih terbuka, pejamkan matanya dengan mengurut pelupuk mata pelan-pelan dan mendoakan kebaikan baginya ibarat yang dicontohkan Rasulullah Saw. ketika Abu Salamah meninggal dunia dan matanya terbuka. Nabi kemudian memejamkan kedua matanya seraya berkata, “Sesungguhnya ruh itu kalau dicabut diikuti oleh mata.” Kemudian dia berdoa “Ya Allah ampunilah Abu Salamah, angkatlah derajatnya di golongan orang-orang yang menerima petunjuk, berilah pengganti yang baik di keturunannya, ampunilah kami dan dia wahai rabb semesta alam, lapangkanlah baginya dikuburnya, dan terangilah dia di dalamnya.” (HR. Muslim).
c. Menutup Mulut dan Melipat Tangan.
Apabila lisan masih terbuka, katupkan dengan ditali (selendang) supaya tidak kembali terbuka.
d. Menutup Seluruh Tubuh Jenazah.
Tutuplah seluruh tubuh mayat dengan kain sebagai penghormatan.
e. Meletakan Jenazah Menghadap Kiblat.
Hal ini sesuai dengan teladan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw., mayat diletakkan menghadap ke arah kiblat. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Hakim dan Baihaqi disebutkan bahwa bahwasanya Barra bin Ma’rurr pernah berwasiat meminta dihadapkan ke arah kiblat kalau tiba ajalnya, alasannya ialah Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Hal yang ibarat itu sesuai dengan fitrah.”
Sakaratul Maut ialah tanda-tanda mendekati ketika kematian atau ketika insan akan mengalami kematian (sakaratul maut) ditandai oleh banyak sekali tanda-tanda ibarat dinginnya ujung-ujung anggota badan, rasa lemah, kantuk dan kehilangan kesadaran, dan hampir tidak sanggup membedakan sesuatu.
Dan dikarenakan kurangnya pasokan oksigen dan darah yang mencapai otak, ia menjadi galau dan berada dalam keadaan delirium (delirium: gangguan mental yang ditandai oleh ilusi, halusinasi, ketegangan otak, dan kegelisahan fisik), dan menelan air liur menjadi lebih sulit, serta acara bernafas lambat. Penurunan tekanan darah menimbulkan hilangnya kesadaran, yang mana seseorang merasa lelah dan kepayahan.
Al-Qur’an telah memakai ungkapan: “sakratul maut” (kata sakr dalam bahasa Arab berarti “mabuk lantaran minuman keras”) dalam firman Allah Swt.:
وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۖ ذَٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ
Artinya: ” Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kau selalu lari dari padanya.” (QS. Qaf : 19)
Sedangkan hadits Nabi yang menguatkan fenomena sakaratul maut:
Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anhuma, ia bercerita (menjelang maut menjemput Nabi Saw)
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ رَكْوَةٌ أَوْ عُلْبَةٌ فِيهَا مَاءٌ فَجَعَلَ يُدْخِلُ يَدَيْهِ فِي الْمَاءِ فَيَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ وَيَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ ثُمَّ نَصَبَ يَدَهُ فَجَعَلَ يَقُولُ فِي أخرجه البخاري ك الرقاق باب سكرات الموت و في المغازي باب مرض النبي ووفاته. الرَّفِيقِ الْأَعْلَى حَتَّى قُبِضَ وَمَالَتْ
“Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu ember kecil dari kulit yang berisi air. Beliau memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata: “Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya kematian mempunyai sakaratul maut”. Dan dia menegakkan tangannya dan berkata: “Menuju Rafiqil A’la”. Sampai jadinya nyawa dia tercabut dan tangannya melemas” (HR. Bukhari)
Yang Harus Dilakukan Ketika Menjumpai Orang Sakaratul Maut dan Baru Meninggal.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika menjumpai orang sakaratul maut dan orang yang gres saja meninggal dunia di antaranya:a. Membimbing Membaca Kalimat Tauhid.
Saat berhadapan dengan orang yang sedang menghadapi kematian, kita diperintahkan untuk menuntunnya membacakan kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallaah, tidak ada Tuhan selain Allah. Dalam salah satu hadits, Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang selesai ucapannya ialah kalimat ‘La Ilaha Illallah’ maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Dawud)
b. Menutup Matanya Apabila masih Terbuka.
Apabila mata masih terbuka, pejamkan matanya dengan mengurut pelupuk mata pelan-pelan dan mendoakan kebaikan baginya ibarat yang dicontohkan Rasulullah Saw. ketika Abu Salamah meninggal dunia dan matanya terbuka. Nabi kemudian memejamkan kedua matanya seraya berkata, “Sesungguhnya ruh itu kalau dicabut diikuti oleh mata.” Kemudian dia berdoa “Ya Allah ampunilah Abu Salamah, angkatlah derajatnya di golongan orang-orang yang menerima petunjuk, berilah pengganti yang baik di keturunannya, ampunilah kami dan dia wahai rabb semesta alam, lapangkanlah baginya dikuburnya, dan terangilah dia di dalamnya.” (HR. Muslim).
c. Menutup Mulut dan Melipat Tangan.
Apabila lisan masih terbuka, katupkan dengan ditali (selendang) supaya tidak kembali terbuka.
d. Menutup Seluruh Tubuh Jenazah.
Tutuplah seluruh tubuh mayat dengan kain sebagai penghormatan.
e. Meletakan Jenazah Menghadap Kiblat.
Hal ini sesuai dengan teladan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw., mayat diletakkan menghadap ke arah kiblat. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Hakim dan Baihaqi disebutkan bahwa bahwasanya Barra bin Ma’rurr pernah berwasiat meminta dihadapkan ke arah kiblat kalau tiba ajalnya, alasannya ialah Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Hal yang ibarat itu sesuai dengan fitrah.”
f. Menyegerakan Pengurusan Jenazah.
Kita diperintahkan untuk segera melakukan pengurusan mayat yaitu memandikan, mengkafani, menyolatkan, dan menguburkan. Nabi Saw. bersabda,
“Bersegeralah di dalam mengurus jenazah, kalau dia orang yang salih maka berarti kebaikan yang akan kalian segerakan baginya, dan kalau tidak ibarat itu maka berarti kejelekan yang segera kalian letakkan dari tanggung jawab kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kita diperintahkan untuk segera melakukan pengurusan mayat yaitu memandikan, mengkafani, menyolatkan, dan menguburkan. Nabi Saw. bersabda,
“Bersegeralah di dalam mengurus jenazah, kalau dia orang yang salih maka berarti kebaikan yang akan kalian segerakan baginya, dan kalau tidak ibarat itu maka berarti kejelekan yang segera kalian letakkan dari tanggung jawab kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana pengertian sakaratul maut, tanda-tanda sakaratul maut dan yang harus dilakukan ketika menjumpai orang yang sakaratul maut serta orang yang gres meninggal. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.