Perbedaan/Perbandingan Kerasulan Nabi Muhammad Saw Dengan Rasul Sebelumnya

Rasul berarti utusan, sedangkan Rasulullah berarti Utusan Allah. Dapat juga diartikan orang yang mendapatkan wahyu yang selain untuk dirinya juga berkewajiban meyampaikan kepada orang lain.

Jumlah nabi dan rasul itu banyak sekali, berdasarkan hadist riwayat Ahmad jumlah nabi ada 124.000 orang, sedangkan jumlah rasul 315 orang, akan tetapi yang tercantum dalam Al Qur’an yang wajib diimani sebanyak 25 orang.

Sedangkan berdasarkan hadist riwayat At-Turmuzy jumlah rasul 312 rasul.
Dari Abi Zar bahwa Rasulullah Saw bersabda ketika ditanya ihwal jumlah para nabi, "(Jumlah para nabi itu) yaitu seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi." "Lalu berapa jumlah rasul di antara mereka?" Dia menjawab, "Tiga ratus dua belas (312)" (HR. At-Turmuzy).

Menurut Al-Qur'an Allah Swt telah mengirimkan banyak nabi kepada umat manusia. Seorang rasul mempunyai tingkatan lebih tinggi lantaran menjadi pimpinan ummat, sementara nabi tidak harus menjadi pimpinan. Di antara rasul yang mempunyai julukan Ulul Azmi yaitu Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad. Mereka dikatakan mempunyai tingkatan tertinggi di kalangan rasul. Rasul yang terbanyak diutus oleh Allah Swt yaitu kepada Bani Israel, berawal dari Musa, berakhir pada Isa, dan di antara keduanya terdapat seribu nabi.

Adapun perbedaan yang fundamental kerasulan Muhammad Saw. dengan Rasul-rasul Allah Swt. yang lain di antaranya :

1. Nabi Muhammad Saw. diutus untuk seluruh umat manusia, sedangkan Rasul rasul yang lain hanya untuk kaumnya saja.

2. Nabi Muhammad Saw. diutus Allah Swt. untuk memperbaiki dan menyempurnakan aqidah dan akhlaq seluruh umat insan di dunia. Hal ini disebabkan lantaran Nabi Muhammad Saw. sebagai Rasul yang terakhir dan epilog dari Rasul-rasul sebelumnya.

3. Rasul-Rasul sebelumnya oleh Allah Swt. diutus hanya untuk memperbaiki aqidah dan akhlaq kaumnya saja, menyerupai Nabi Musa untuk kaum Luth, Nabi Ibrahim untuk bangsa Ibrani dan Nabi Isa untuk bangsa Israil.

4. Pengajaran yang dibawa Nabi Muhammad Saw. berlaku untuk sepanjang masa hingga hari Kiamat, sedangkan pengajaran Rasul-Rasul sebelum Nabi Muhammad Saw. hanya berlaku pada ketika tertentu saja.

5. Nabi Muhammad Saw. sebagai Rasulullah dilengkapi dengan sifat dan akhlaq yang mulia sehingga menjadi pola tauladan bagi kehidupan manusia.

6. Sebelum Nabi Muhammad Saw. diangkat sebagai Rasulullah dia telah dilengkapi Allah Swt dengan sifat-sifat yang mulia yang diharapkan bagi seorang pemimpin manusia.

7. Nabi Muhammad Saw. dilengkapi dengan kecakapan-kecakapan tertentu sehingga sanggup menjadi pemimpin masyarakat dan negara.

8. Berdasarkan ajaran-ajaran Allah Swt yang diterima, dan kecakapan-kecakapan yang dimiliki, Rasulullah telah sanggup menegakkan pokok-pokok dasar susunan masyarakat yang lengkap baik dalam segi sosial, politik, ekonomi kenegaraan maupun dalam segi agama dan kehidupan beragama.

9. Bangsa Arab yang semula hidup dalam alam kejahilan telah diubah menjadi bangsa yang maju dan disenangi bangsa lain, bangsa yang semula hina dan tidak dikenal menjadi umat yang tersebar ke seluruh dunia. Umat yang semula pecah-pecah dan senantiasa berperang, menjadi umat yang kokoh berpengaruh persatuannya dalam ikatan persaudaraan seagama yang erat.

10. Nabi Muhammad Saw. telah memanfaatkan kekuatan-kekuatan batinnya untuk mengantar insan hidup dalam kebahagiaan yaitu : ilmu yang dalam dan luas, kemauan yang berpengaruh tiada mengenal putus asa, serta perikemanusiaan dan kesusilaan yang agung dan tinggi.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan ihwal perbandingan kerasulan Nabi Muhammad Saw dengan rasul-rasul sebelumnya. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel