Keistimewaan Ja'far Ath-Thayyar
Saturday, September 15, 2007
Edit
Nama lengkapnya merupakan Ja'far bin Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim. Ia memiliki gelar Abu Al-Masakin yang artinya bapak orang-orang miskin lantaran ia senang berdialog dengan mereka. Juga gelar Dzu Al-Janahain yang mempunyai arti pemilik dua sayap serta Ja'far Ath-Thayyar yang artinya orang yang sanggup terbang.
Ia ikut hijrah ke Habsyi dan kesanggupan berdiplomasinya ia pakai untuk menangkal hasutan kaum musyrikin terhadap Raja Habsyi yang berjulukan Negus.
Suatu saat, Rasulullah saw diberi tahu oleh Malaikat Jibril bahwa kelak di saat Ja'far berperang dan syahid, Allah sudah menawarkan baginya dua sayap hijau yang terbungkus dengan intan dan yaqut untuknya di surga. Dia melayang dengan kedua sayapnya bareng malaikat.
Rasulullah saw senang mengetahuinya. Beliau pun mengajukan pertanyaan terhadap Ja'far, "Wahai Ja'far, putra Abu Thalib. Amalan apa yang kaulakukan sehingga Allah memuliakanmu?"
Ja'far menjawab, "Wahai Rasulullah. Aku tidak tahu niscaya amalan apa yang sudah saya kerjakan. Hanya saja di saat saya kafir dan setelah masuk Islam hingga dikala ini, saya senantiasa menyingkir dari diri dari berkata bohong, berzina, dan mabuk-mabukkan."
Rasulullah saw mengajukan pertanyaan kembali, "Memang ketiga kasus itu diharamkan oleh Islam. Lalu, bagaimana engkau menahan diri dari ketiga sifat itu di saat kafir? Bukankah tidak ada larangan untuk itu?"
Ja'far menjelaskan, "Aku beropini bahwa orang yang berbohong dalam ucapannya akan senantiasa dicurigai oleh orang lain. Dan apabila kebohongannya diketahui oleh orang, tentu akan aib sekali. Oleh lantaran itulah, saya tidak mau berbohong.
Sedangkan, untuk perbuatan zina, saya tak mau ada orang lain yang berzina dengan istri atau anakku. Sungguh orang tersebut akan tercela dalam pandanganku. Karena itulah saya tidak senang perbuatan zina.
Lalu, saya menyingkir dari mabuk-mabukkan lantaran saya ingin akalku terus bertambah dan melebihi ajaran orang lain. Mabuk-mabukan akan menetralisir nalar sehingga ia akan mengeluarkan kata-kata tidak berharga dan tertawa-tawa tanpa alasan. Karena itulah saya menghambat diriku dari minuman yang memabukkan,"
Malaikat Jibril tiba dan berkata, "Ja'far berkata benar. Allah menyebabkan dua sayap untuknya disebabkan lantaran menahan diri dari ketiga kasus tersebut sehingga layak kalau Ja'far erat dengan Allah!"
Akhirnya, benarlah cerita itu di saat Ja'far syahid dalam Perang Muktah, Rasulullah saw memberitakan, "Aku masuk ke dalam surga dan saya lihat Ja'far melayang bareng para malaikat, sedangkan kedua sayapnya sarat dengan lumuran darah."
Kemudian Rasulullah saw menyampaikan bahwa Allah SWT mengubah sayap tersebut dengan sayap yang gres sehingga ia sanggup melayang dengan sayap itu ke surga. Karena itulah ia dijuluki Ja'far Ath-Thayyar.
Ia ikut hijrah ke Habsyi dan kesanggupan berdiplomasinya ia pakai untuk menangkal hasutan kaum musyrikin terhadap Raja Habsyi yang berjulukan Negus.
Suatu saat, Rasulullah saw diberi tahu oleh Malaikat Jibril bahwa kelak di saat Ja'far berperang dan syahid, Allah sudah menawarkan baginya dua sayap hijau yang terbungkus dengan intan dan yaqut untuknya di surga. Dia melayang dengan kedua sayapnya bareng malaikat.
Rasulullah saw senang mengetahuinya. Beliau pun mengajukan pertanyaan terhadap Ja'far, "Wahai Ja'far, putra Abu Thalib. Amalan apa yang kaulakukan sehingga Allah memuliakanmu?"
Ja'far menjawab, "Wahai Rasulullah. Aku tidak tahu niscaya amalan apa yang sudah saya kerjakan. Hanya saja di saat saya kafir dan setelah masuk Islam hingga dikala ini, saya senantiasa menyingkir dari diri dari berkata bohong, berzina, dan mabuk-mabukkan."
Rasulullah saw mengajukan pertanyaan kembali, "Memang ketiga kasus itu diharamkan oleh Islam. Lalu, bagaimana engkau menahan diri dari ketiga sifat itu di saat kafir? Bukankah tidak ada larangan untuk itu?"
Ja'far menjelaskan, "Aku beropini bahwa orang yang berbohong dalam ucapannya akan senantiasa dicurigai oleh orang lain. Dan apabila kebohongannya diketahui oleh orang, tentu akan aib sekali. Oleh lantaran itulah, saya tidak mau berbohong.
Sedangkan, untuk perbuatan zina, saya tak mau ada orang lain yang berzina dengan istri atau anakku. Sungguh orang tersebut akan tercela dalam pandanganku. Karena itulah saya tidak senang perbuatan zina.
Lalu, saya menyingkir dari mabuk-mabukkan lantaran saya ingin akalku terus bertambah dan melebihi ajaran orang lain. Mabuk-mabukan akan menetralisir nalar sehingga ia akan mengeluarkan kata-kata tidak berharga dan tertawa-tawa tanpa alasan. Karena itulah saya menghambat diriku dari minuman yang memabukkan,"
Malaikat Jibril tiba dan berkata, "Ja'far berkata benar. Allah menyebabkan dua sayap untuknya disebabkan lantaran menahan diri dari ketiga kasus tersebut sehingga layak kalau Ja'far erat dengan Allah!"
Akhirnya, benarlah cerita itu di saat Ja'far syahid dalam Perang Muktah, Rasulullah saw memberitakan, "Aku masuk ke dalam surga dan saya lihat Ja'far melayang bareng para malaikat, sedangkan kedua sayapnya sarat dengan lumuran darah."
Kemudian Rasulullah saw menyampaikan bahwa Allah SWT mengubah sayap tersebut dengan sayap yang gres sehingga ia sanggup melayang dengan sayap itu ke surga. Karena itulah ia dijuluki Ja'far Ath-Thayyar.