Menawar Biar Lebih Mahal
Sunday, September 9, 2007
Edit
Ahmad bin Hanbal meriwayatkan bahwa sebuah hari Rasulullah sedang duduk di masjid bareng para sahabatnya. Beliau bersabda, "Sebentar lagi seorang laki-laki dengan tampang bercahaya akan datang. Dia yakni salah seorang dari orang-orang terbaik dari Yaman, dan ada tanda malaikat di dahinya."
Tak usang kemudian, orang tersebut tiba terhadap Rasulullah saw dan menyatakan keislamannya. Ia yakni Jarir bin Abdullah Al-Bajali. (HR Muslim)
Tanda-tanda kemuliaan kawan dekat nabi, Jarir bin Abdullah Al-Bajali, sudah diberitakan oleh Allah SWT di saat ia hendak menyatakan keislamannya. Ia yakni sosok kawan dekat yang menjunjung tinggi kejujuran dan senantiasa menepati janji.
Pernah sebuah hari ia memerintahkan budaknya untuk mencarikannya kuda terbaik. Akhirnya, budak itu menerima kuda yang dikehendaki majikannya. Ia pun mengajukan pertanyaan terhadap si penjual, "Berapa harga kuda ini?"
"Empat ratus dirham," jawab pedagang itu.
"Baiklah, akan saya beri tahukan terhadap majikanku agar ia membelinya," kata budak tersebut. Ia pun menuntun kuda tawarannya untuk diperlihatkan terhadap sang majikan.
Melihat kuda yang gagah tersebut, sang majikan menaksirnya dengan harga 800 dirham menurut harga pasar. Ia pun menanyakan harga yang dipersiapkan si pedagang pada budaknya.
"Ia ingin memasarkan kudanya seharga 400 dirham," jawab si budak.
Mendengar harga tersebut, Al-Bajali eksklusif pergi menemui pedagang kuda itu. Ia berkata terhadap si penjual, "Kau katakan terhadap budakku harga kuda ini yakni 400 dirham. Maukah engkau menjualnya seharga 500 dirham?"
Pedagang kuda itu merasa heran, "Apakah saya tidak salah dengar?' pikirnya.
Melihat si pedagang terdiam, Al-Bajali menawar lagi, "Bagaimana kalau 600 dirham?"
Tentu saja keheranannya kian bertambah. Sungguh ia tidak tahu mesti berkata apa di saat itu.
Melihat pedagang itu masih diam, Al-Bajali memaksimalkan lagi tawarannya, "Kalau begitu, juallah dengan harga 700 atau 800 dirham!"
Al-Bajali melanjutkan, "Wahai penjual, saya sudah berjanji terhadap Rasulullah saw untuk bersikap jujur terhadap setiap muslim. Kudamu itu harganya sekitar 800 dirham. Jika saya berbelanja dengan harga kurang dari itu, saya kalut akan mengkhianati janjiku terhadap Rasulullah saw."
Tak usang kemudian, orang tersebut tiba terhadap Rasulullah saw dan menyatakan keislamannya. Ia yakni Jarir bin Abdullah Al-Bajali. (HR Muslim)
Tanda-tanda kemuliaan kawan dekat nabi, Jarir bin Abdullah Al-Bajali, sudah diberitakan oleh Allah SWT di saat ia hendak menyatakan keislamannya. Ia yakni sosok kawan dekat yang menjunjung tinggi kejujuran dan senantiasa menepati janji.
Pernah sebuah hari ia memerintahkan budaknya untuk mencarikannya kuda terbaik. Akhirnya, budak itu menerima kuda yang dikehendaki majikannya. Ia pun mengajukan pertanyaan terhadap si penjual, "Berapa harga kuda ini?"
"Empat ratus dirham," jawab pedagang itu.
"Baiklah, akan saya beri tahukan terhadap majikanku agar ia membelinya," kata budak tersebut. Ia pun menuntun kuda tawarannya untuk diperlihatkan terhadap sang majikan.
Melihat kuda yang gagah tersebut, sang majikan menaksirnya dengan harga 800 dirham menurut harga pasar. Ia pun menanyakan harga yang dipersiapkan si pedagang pada budaknya.
"Ia ingin memasarkan kudanya seharga 400 dirham," jawab si budak.
Mendengar harga tersebut, Al-Bajali eksklusif pergi menemui pedagang kuda itu. Ia berkata terhadap si penjual, "Kau katakan terhadap budakku harga kuda ini yakni 400 dirham. Maukah engkau menjualnya seharga 500 dirham?"
Pedagang kuda itu merasa heran, "Apakah saya tidak salah dengar?' pikirnya.
Melihat si pedagang terdiam, Al-Bajali menawar lagi, "Bagaimana kalau 600 dirham?"
Tentu saja keheranannya kian bertambah. Sungguh ia tidak tahu mesti berkata apa di saat itu.
Melihat pedagang itu masih diam, Al-Bajali memaksimalkan lagi tawarannya, "Kalau begitu, juallah dengan harga 700 atau 800 dirham!"
Al-Bajali melanjutkan, "Wahai penjual, saya sudah berjanji terhadap Rasulullah saw untuk bersikap jujur terhadap setiap muslim. Kudamu itu harganya sekitar 800 dirham. Jika saya berbelanja dengan harga kurang dari itu, saya kalut akan mengkhianati janjiku terhadap Rasulullah saw."