Kisah Watshilah Bin Asqa'
Monday, September 3, 2007
Edit
Hiruk-pikuk pedagang dan pembeli mewarnai pasar ternak kala itu. Watshilah bin Asqa' salah seorang teman dekat Rasulullah - menyaksikan dua orang yang saling menawar harga seekor unta. Harga pun disepakati. Sang pembeli mengeluarkan duit 300 dirham untuk unta yang dia beli.
Ketika sang pembeli menggiring untanya, Watshilah menyaksikan ada yang tidak beres dengan kaki unta tersebut. Ia bergegas mengundang si pembeli seraya bertanya, "Apakah kamu berbelanja unta itu untuk disembelih atau untuk dijadikan kendaraan?"
Si pembeli menjawab, "Unta ini untuk kendaraan."
Watshilah memberitahu keadaan kaki unta yang cacat terhadap si pembeli dengan berkata, "Lihatlah, di kakinya terdapat lubang alasannya yaitu cacat!"
Menyadari hal itu, si pembeli kembali menemui si pedagang untuk menggugatnya. Akhirnya, si pedagang mengembalikan 100 dirham selaku komitmen harga unta yang baru.
Setelah pedagang mengenali bahwa Watshilah-lah yang sudah membongkar cacat binatang jualannya, si pedagang berkata, "Semoga engkau dikasihi Allah dikarenakan sudah menghancurkan jual beliku!"
Watshilah membalas, "Kami sudah berbaiat terhadap Rasulullah saw untuk berlaku jujur terhadap setiap muslim, sebagaimana sabda Rasulullah saw, "Tiada halal bagi siapa saja untuk memasarkan barangnya, kecuali dengan menerangkan cacatnya, dan tiada halal pula bagi orang yang mengenali hal itu kecuali menjelaskannya." (HR Hakim dan Baihaqi)
Ketika sang pembeli menggiring untanya, Watshilah menyaksikan ada yang tidak beres dengan kaki unta tersebut. Ia bergegas mengundang si pembeli seraya bertanya, "Apakah kamu berbelanja unta itu untuk disembelih atau untuk dijadikan kendaraan?"
Si pembeli menjawab, "Unta ini untuk kendaraan."
Watshilah memberitahu keadaan kaki unta yang cacat terhadap si pembeli dengan berkata, "Lihatlah, di kakinya terdapat lubang alasannya yaitu cacat!"
Menyadari hal itu, si pembeli kembali menemui si pedagang untuk menggugatnya. Akhirnya, si pedagang mengembalikan 100 dirham selaku komitmen harga unta yang baru.
Setelah pedagang mengenali bahwa Watshilah-lah yang sudah membongkar cacat binatang jualannya, si pedagang berkata, "Semoga engkau dikasihi Allah dikarenakan sudah menghancurkan jual beliku!"
Watshilah membalas, "Kami sudah berbaiat terhadap Rasulullah saw untuk berlaku jujur terhadap setiap muslim, sebagaimana sabda Rasulullah saw, "Tiada halal bagi siapa saja untuk memasarkan barangnya, kecuali dengan menerangkan cacatnya, dan tiada halal pula bagi orang yang mengenali hal itu kecuali menjelaskannya." (HR Hakim dan Baihaqi)