Pengintaian Pasukan Musuh
Friday, September 28, 2007
Edit
Ketika akan Perang Badar, Rasulullah saw dan Abu Bakar r.a keluar dari persembunyian untuk mengintai.
Di tengah perjalanan, keduanya berjumpa laki-laki renta yang diperkirakan memiliki keterangan ihwal kondisi pasukan Quraisy. Kemudian Rasulullah saw menyapanya dan mengajukan pertanyaan ihwal kondisi pasukan Quraisy serta pasukan Islam mudah-mudahan laki-laki renta tersebut tidak curiga kalau mereka yakni bab dari pasukan Islam.
Akan tetapi, laki-laki renta itu tidak mau menyampaikan keterangan kecuali dengan satu syarat. Ia berkata, "Saya tidak akan menginformasikan kalian sebelum kalian mengumumkan siapa dan dari mana kalian datang?"
Rasulullah saw memamerkan kesepakatan, "Beri tahu kami apalagi dulu maka akan kami beritahukan kondisi kami!"
Lelaki renta itu pun setuju. Ia beritahukan semua keterangan ihwal pasukan Ouraisy dan Islam terhadap Rasulullah saw. Ia menyampaikan bahwa pasukan Quraisy sudah mengenali kedatangan Muhammad dan para sahabatnya.
Ia juga mengabarkan posisi kedua kubu yang hendak berperang selaku berikut, "Apabila kalian ingin membuktikan, lihat saja kaum muslimin di tempat 'ini' (ia menyebutkan tempat pasukan muslim berkemah), sedangkan kalau kalian ingin menyaksikan eksistensi pasukan Ouraisy, datanglah ke tempat 'ini' (ia menyebutkan tempat kaum Ouraisy berkumpul di saat itu)."
Kemudian orang itu meminta janjinya dan bertanya, "Sekarang beri tahu kami, dari mana asal kalian berdua?"
Pantang bagi Rasulullah saw untuk berbohong. Beliau pun berkata, "Kami berasal dari Ma'...," Rasulullah saw menjawab dengan ringan dan berlalu pergi meninggalkan orang itu.
Lelaki renta itu bergumam, "Apakah mereka dari lraq?"
Ma' dalam bahasa Arab bermakna air atau nama suatu tempat di Irak. Lelaki renta itu berpendapat bahwa Ma' yang dimaksud yakni suatu tempat di Irak.
Padahal, maksud Rasulullah yakni air selaku asal mula penciptaan makhluk menurut firman Allah SWT, "... dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air ...." (QS Al-Anbiya' [21]: 30)
Di tengah perjalanan, keduanya berjumpa laki-laki renta yang diperkirakan memiliki keterangan ihwal kondisi pasukan Quraisy. Kemudian Rasulullah saw menyapanya dan mengajukan pertanyaan ihwal kondisi pasukan Quraisy serta pasukan Islam mudah-mudahan laki-laki renta tersebut tidak curiga kalau mereka yakni bab dari pasukan Islam.
Akan tetapi, laki-laki renta itu tidak mau menyampaikan keterangan kecuali dengan satu syarat. Ia berkata, "Saya tidak akan menginformasikan kalian sebelum kalian mengumumkan siapa dan dari mana kalian datang?"
Rasulullah saw memamerkan kesepakatan, "Beri tahu kami apalagi dulu maka akan kami beritahukan kondisi kami!"
Lelaki renta itu pun setuju. Ia beritahukan semua keterangan ihwal pasukan Ouraisy dan Islam terhadap Rasulullah saw. Ia menyampaikan bahwa pasukan Quraisy sudah mengenali kedatangan Muhammad dan para sahabatnya.
Ia juga mengabarkan posisi kedua kubu yang hendak berperang selaku berikut, "Apabila kalian ingin membuktikan, lihat saja kaum muslimin di tempat 'ini' (ia menyebutkan tempat pasukan muslim berkemah), sedangkan kalau kalian ingin menyaksikan eksistensi pasukan Ouraisy, datanglah ke tempat 'ini' (ia menyebutkan tempat kaum Ouraisy berkumpul di saat itu)."
Kemudian orang itu meminta janjinya dan bertanya, "Sekarang beri tahu kami, dari mana asal kalian berdua?"
Pantang bagi Rasulullah saw untuk berbohong. Beliau pun berkata, "Kami berasal dari Ma'...," Rasulullah saw menjawab dengan ringan dan berlalu pergi meninggalkan orang itu.
Lelaki renta itu bergumam, "Apakah mereka dari lraq?"
Ma' dalam bahasa Arab bermakna air atau nama suatu tempat di Irak. Lelaki renta itu berpendapat bahwa Ma' yang dimaksud yakni suatu tempat di Irak.
Padahal, maksud Rasulullah yakni air selaku asal mula penciptaan makhluk menurut firman Allah SWT, "... dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air ...." (QS Al-Anbiya' [21]: 30)