Kisah Abdullah Bin Rawahah
Sunday, September 2, 2007
Edit
Abdullah bin Rawahah memiliki nama lengkap Abdullah bin Rawahah bin Tsa'labah Al-Anshari Al-Khazraji. Ia tergolong orang Anshar yang mengikrarkan keislamannya pada Baiatul Aqobah kedua. Semasa hidupnya, beliau menerima tanggung jawab dari Rasulullah saw untuk mengkalkulasikan hasil pertanian kaum Yahudi di Khaibar.
Suatu hari saat beliau hendak melaksanakan tugasnya, orang-orang Yahudi menghimpun pelengkap istri-istrinya biar investigasi yang dijalankan oleh Abdullah bin Rawahah tidak menghalangi jual beli mereka.
Apalagi pertengkaran antara umat Yahudi dan umat Islam kerap terjadi. Mereka kalut dendam tersebut masih ada sehingga Abdullah bin Rawahah tidak bersikap adil terhadap mereka.
Diberikanlah seluruh pelengkap tersebut terhadap Abdullah bin Rawahah seraya berkata, "Semua ini kami serahkan untukmu dan berikanlah kami dispensasi dan permudahlah dalam menaksir!"
Melihat cara mereka memperlakukannya, Abdullah berkata, "Hai orang-orang Yahudi! Demi Allah. Kamu seluruhnya yakni makhluk Allah yang saya benci! Meskipun demikian, saya tidak akan mencurangi kalian. Kalian menampilkan kepadaku barang suap, sedangkan barang suap itu haram. Dan kami tidak suka menyantap barang suap!"
Mendengar penolakan Abdullah, orang-orang Yahudi itu berkata, "Dengan sifat itu, langit dan bumi tegak berdiri."
Suatu hari saat beliau hendak melaksanakan tugasnya, orang-orang Yahudi menghimpun pelengkap istri-istrinya biar investigasi yang dijalankan oleh Abdullah bin Rawahah tidak menghalangi jual beli mereka.
Apalagi pertengkaran antara umat Yahudi dan umat Islam kerap terjadi. Mereka kalut dendam tersebut masih ada sehingga Abdullah bin Rawahah tidak bersikap adil terhadap mereka.
Diberikanlah seluruh pelengkap tersebut terhadap Abdullah bin Rawahah seraya berkata, "Semua ini kami serahkan untukmu dan berikanlah kami dispensasi dan permudahlah dalam menaksir!"
Melihat cara mereka memperlakukannya, Abdullah berkata, "Hai orang-orang Yahudi! Demi Allah. Kamu seluruhnya yakni makhluk Allah yang saya benci! Meskipun demikian, saya tidak akan mencurangi kalian. Kalian menampilkan kepadaku barang suap, sedangkan barang suap itu haram. Dan kami tidak suka menyantap barang suap!"
Mendengar penolakan Abdullah, orang-orang Yahudi itu berkata, "Dengan sifat itu, langit dan bumi tegak berdiri."