Kisah Singkat Kelahiran Nabi Muhammad S.A.W.
Thursday, October 4, 2018
Edit
Nabi Muhammad s.a.w. yaitu anak dari seorang ayah berjulukan Abdullah bin Abdulmuthalib. Ibu Nabi Muhammad s.a.w. berjulukan Aminah binti Wahab dari suku Qurais yang terpandang mulia dimasa itu. Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan pada hari Senin tanggal 12 rabiul awal (tgl 20 april 571M) di kota Mekkah. Abdullah bin Abdulmuthalib yaitu seorang pedagang (saudagar) yang berdagang ke negri Syam (Sirria). Pada suatu hari ketika Abdullah bin Abdulmuthalib akan kembali dari Syam menuju Mekkah datang di Madinah kemudian menderita sakit sehingga meninggal dunia pada usianya 18 tahun. Ayah Nabi Muhammad s.a.w. itu dimakamkan di Madinah pada ketika istrinya Aminah tengah mengandung 6 bulan.
Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan dalam keadaan yatim di mekkah ditengah-tengah masyarakat jahiliyah dan musyrik, memuja dan memuji berhala, yang besar lengan berkuasa menindas yang lemah, merampas hak orang dan membunuh, dan wanita-wanita tidak berharga pada waktu itu. Kebetulan dengan kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. pada waktu itu, Raja Najasi dari negeri Shan'a (Yaman) yang beragama Kristen dengan tentara gajahnya dibawah pimpinan Abrahah bermaksud akan meruntuhkan Ka'bah.
Pembesar-pembesar Makkah termasuk Abdulmuthalib tidak berdaya melawan tentara-tentara Raja Abrahah yang sangat besar lengan berkuasa dengan alat-alat senjatanya. Pembesar-pembesar yang memelihara Ka'bah itu berdoa kepada Tuhan biar Tuhan menunjukkan pertolongan kepada Ka'bah yang mereka cintai itu. Di dalam Al-qur'an Allah s.w.t. menunjukan insiden tersebut dalam firman-Nya yang artinya :
"Apakah kau tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? bukankah dia telah menyebabkan kebijaksanaan bulus mereka untuk menghancurkan Ka'bah itu sia-sia? dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan watu yang berasal dari tanah yang terbakar (sijil) kemudian Dia menyebabkan manusia-manusia menyerupai daun-daunan yang dimakan ulat" (s. Al Fiil ayat 1-5)
Sebagaimana sudah menjadi susila istiadat waktu itu, Nabi Muhammad s.a.w. diserahkan oleh ibunya kepada perempuan desa pegunungan untuk disusukan. Pengasuh ia itu berjulukan Halimatu Sa'diyah yang tinggalnya didusun Bani Sa'ad. Selama 4 tahun Halimatu Sa'diyah memelihara Nabi Muhammad s.a.w., Allah s.w.t. melimpahkan rizkinya dengan sangat berlimpah kepada Halimatu Sa'diyah.