Kisah Nabi Isa As. Dengan Temannya Yang Serakah
Friday, October 5, 2018
Edit
Kisah ini menceritakan riwayat Nabi Isa as. dengan dua perampok beserta temannya yang serakah. Ketiga orang serakah tersebut balasannya mati sia-sia alasannya ialah keserakahannya. Mari kita simak kisahnya.
Dikisahkan pada suatu waktu Nabi Isa as. berjalan dengan seorang temannya yang gres ia kenal. Mereka berdua menelusuri jalan di tepi sungai dengan membawa tiga potong roti. Roti tersebut mereka bagi, untuk Nabi Isa sepotong, untuk sahabat barunya sepotong, sehingga masih tersisa satu potong roti lagi. Setelah memakan sepotong roti itu, Nabi Isa pergi menuju ke sungai untuk minum. Sekembalinya dari sungai, Nabi Isa melihat sepotong roti tadi sudah tidak ada. Ketika ia bertanya kepada temannya, sang sahabat mengaku tidak tahu. Keduanya pun kembali melanjutkan perjalanan. Sesampai di sebuah hutan, mereka berdua duduk untuk beristirahat. Nabi Isa mengambil tanah dan kerikil, kemudian ia berkata, “Jadilah emas dengan izin Allah.” Seketika batu itu pun menjelma emas. Kemudian Nabi Isa membagi emas yang berasal dari tersebut menjadi tiga bagian. “Untukku sepertiga, dan kau sepertiga, sedang sepertiga sisanya akan kuberikan untuk orang yang mengambil roti tadi.”
Spontan sahabat Nabi Isa as. itu menjawab, “Akulah yang mengambil roti itu.” Nabi Isa kemudian berkata kepadanya , “O ya, kalau begitu ambillah dua bab ini untukmu.” Setelah itu keduanya pun berpisah. sahabat Nabi Isa itu merasa sangat gembira. Namun dalam perjalanan, dia dihadang oleh dua orang perampok yang akan membunuhnya. sahabat Nabi Isa memperlihatkan kepada kedua perampok itu untuk membagi emas yang dibawanya menjadi tiga asalkan ia tidak dibunuh. Kedua orang perampok itupun baiklah dengan permintaan tersebut.
Kemudian salah seorang perampok menyuruh rekannya pergi ke pasar untuk membeli makanan. Ketika hingga di pasar, orang yang pergi berbelanja itu berfikir untuk merebut semua emas yang dibagikan tadi. Ia pun menaburkan racun ke dalam masakan yang dibelinya biar temannya dan nabi Isa mati dan ia pun sanggup mempunyai seluruh emas tersebut.
Sepeninggalan salah seorang perampok yang membeli makanan, tinggallah sahabat Nabi Isa bersama seorang perampok lainnya di hutan itu. Namun perampok yang tinggal itu ternyata juga berpikiran sama ibarat yang sedang pergi ke pasar. Ia kemudian bersekongkol dengan sahabat Nabi Isa tadi untuk membagi emas itu berdua saja dan membunuh temannya yang berbelanja masakan bila nanti ia datang.
Ketika perampok yang berbelanja itu tiba dari pasar, ia pun eksklusif dibunuh, hartanya kemudian dibagi dua. Karena merasa lapar, mereka berdua pun menyantap masakan yang telah diberi racun itu hingga mereka berdua mati.
Saat Nabi Isa as. berjalan melewati hutan tersebut, ia menemukan emas yang berasal dari batu tadi di samping tiga jenazah yang terbujur kaku. Beliau kemudian berkata “Inilah teladan orang yang rakus terhadap harta dan dunia, maka berhati-hatilah kau kepadanya.”
Dikisahkan pada suatu waktu Nabi Isa as. berjalan dengan seorang temannya yang gres ia kenal. Mereka berdua menelusuri jalan di tepi sungai dengan membawa tiga potong roti. Roti tersebut mereka bagi, untuk Nabi Isa sepotong, untuk sahabat barunya sepotong, sehingga masih tersisa satu potong roti lagi. Setelah memakan sepotong roti itu, Nabi Isa pergi menuju ke sungai untuk minum. Sekembalinya dari sungai, Nabi Isa melihat sepotong roti tadi sudah tidak ada. Ketika ia bertanya kepada temannya, sang sahabat mengaku tidak tahu. Keduanya pun kembali melanjutkan perjalanan. Sesampai di sebuah hutan, mereka berdua duduk untuk beristirahat. Nabi Isa mengambil tanah dan kerikil, kemudian ia berkata, “Jadilah emas dengan izin Allah.” Seketika batu itu pun menjelma emas. Kemudian Nabi Isa membagi emas yang berasal dari tersebut menjadi tiga bagian. “Untukku sepertiga, dan kau sepertiga, sedang sepertiga sisanya akan kuberikan untuk orang yang mengambil roti tadi.”
Spontan sahabat Nabi Isa as. itu menjawab, “Akulah yang mengambil roti itu.” Nabi Isa kemudian berkata kepadanya , “O ya, kalau begitu ambillah dua bab ini untukmu.” Setelah itu keduanya pun berpisah. sahabat Nabi Isa itu merasa sangat gembira. Namun dalam perjalanan, dia dihadang oleh dua orang perampok yang akan membunuhnya. sahabat Nabi Isa memperlihatkan kepada kedua perampok itu untuk membagi emas yang dibawanya menjadi tiga asalkan ia tidak dibunuh. Kedua orang perampok itupun baiklah dengan permintaan tersebut.
Kemudian salah seorang perampok menyuruh rekannya pergi ke pasar untuk membeli makanan. Ketika hingga di pasar, orang yang pergi berbelanja itu berfikir untuk merebut semua emas yang dibagikan tadi. Ia pun menaburkan racun ke dalam masakan yang dibelinya biar temannya dan nabi Isa mati dan ia pun sanggup mempunyai seluruh emas tersebut.
Sepeninggalan salah seorang perampok yang membeli makanan, tinggallah sahabat Nabi Isa bersama seorang perampok lainnya di hutan itu. Namun perampok yang tinggal itu ternyata juga berpikiran sama ibarat yang sedang pergi ke pasar. Ia kemudian bersekongkol dengan sahabat Nabi Isa tadi untuk membagi emas itu berdua saja dan membunuh temannya yang berbelanja masakan bila nanti ia datang.
Ketika perampok yang berbelanja itu tiba dari pasar, ia pun eksklusif dibunuh, hartanya kemudian dibagi dua. Karena merasa lapar, mereka berdua pun menyantap masakan yang telah diberi racun itu hingga mereka berdua mati.
Saat Nabi Isa as. berjalan melewati hutan tersebut, ia menemukan emas yang berasal dari batu tadi di samping tiga jenazah yang terbujur kaku. Beliau kemudian berkata “Inilah teladan orang yang rakus terhadap harta dan dunia, maka berhati-hatilah kau kepadanya.”