Hak Dan Kewajiban Suami Terhadap Istri Dan Anak Berdasarkan Islam

Sejauh mana standar keilmuan dan keagmaan yang seharusnya dimiliki suami? Suami yaitu pemimpin dalam rumah tangga dan bertanggung jawab pada mereka. Apakah contohnya kalau isteri atau belum dewasa melaksanakan masalah yang melanggar syariat, maka suami ikut berdosa dan berhak mendapatkan azab dari Allah alasannya yaitu beliau tidak menunaikan amanah?

"Seorang suami yaitu pemimpin di tengah keluarganya dan ia akan ditanya mengenai orang-orang yang dipimpinnya." Sebagaimana hadits shahih dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Maka ia bertanggung jawab untuk mendidiknya dan mendidik isterinya serta anak-anaknya. Siapa yang lalai dalam hal ini, kemudian sang isteri dan anak-anaknya berbuat maksiat, maka ia berdosa, alasannya yaitu sebabnya yaitu alasannya yaitu beliau tidak mendidik dan mengajarkan mereka. Jika ia tidak lalai dalam mendidik anak dan kemudian keluarganya melaksanakan sebagian kemaksiatan, maka ia tidak berdosa. Akan tetapi, ia tetap diwajibkan mengingatkan mereka sesudah terjadi kemaksiatan itu semoga mereka meninggalkan perkara-perkara yang bertentangan dengan syariat.

Syekh Saleh Al-Fauzan hafizhahullah berkata, "Pendidikan pada belum dewasa hendaknya dimulai pada usia mumayyiz. Awali dengan pendidikan agama, berdasar sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, yang artinya : "Perintahkan belum dewasa kalian untuk shalat pada usia tujuh tahun dan pukullah pada usia sepuluh tahun. Pisahkan daerah tidur di antara mereka." (HR. Abu Daud)
Sejauh mana standar keilmuan dan keagmaan yang seharusnya dimiliki suami Hak dan Kewajiban Suami terhadap Istri dan Anak  berdasarkan Islam

Jika sang anak telah mencapai usia tamyiz, maka ketika itu, bapaknya diperintahkan untuk mengajarkannya dan mendidiknya dengan cara mengajarkannya Al-Quran dan beberapa hadits-hadits. Juga hendaknya ia mengajarkan sang anak hukum-hukum syariat yang cocok dengan usia anak-anak, contohnya mengajarkannya bagaimana berwudu, bagaimana shalat, kemudian mengajarkannya zikir untuk tidur, ketika bangkit tidur, ketika makan, minum. Karena, kalau anak sudah mencapai usia tamyiz, maka ia sudah sanggup memahami perintah dan larangan. Kemudian hendaknya ia juga dihentikan dari perkara-perkara yang tidak layak sambil menjelaskan bahwa hal-hal itu tidak dibolehkan melakukannya, ibarat dusta, namimah, dan lainnya. Sehingga ia terdidik dengan benar dan meninggalkan keburukan semenjak kecil. Ini masalah yang sangat penting dan sering dilalaikan sebagian orang tua.

Banyak orang-orang yang tidak memperdulikan urusan anak-anaknya dan tidak memberinya aba-aba yang benar. Mereka biarkan saja anaknya tidak mengerjakan shalat tanpa mengarahkannya. Mereka biarkan anaknya tumbuh dalam kebodohan dan perbuatan yang tidak baik serta bergaul dengan orang-orang buruk, hilir pulang kampung di jalan-jalan dan mengabaikan pelajaran mereka atau perbuatan-perbuatan negatif lainnya yang terjadi di tengah para perjaka muslim akhir kelalaian orang tuanya. Mereka akan ditanya mengenai problem ini, alasannya yaitu Allah menyerahkan tanggung jawab pada anak-anaknya di bahu mereka. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Perintahkan belum dewasa kalian untuk melaksanakan shalat pada ketika usia mereka tujuh tahun, dan pukulah mereka pada usia sepuluh tahun." Ini yaitu perintah dan kiprah bagi orang tua. Maka siapa yang tidak memerintahkan anak-anaknya melaksanakan shalat, ia telah bermaksiat kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan melaksanakan perbuatan yang diharamkan serta meninggalkan kewajiban yang diperintahkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Setiap kalian yaitu pemimpin, dan setiap kalian akan ditanya mengenai orang-orang yang ia pimpin." (HR. Bukhari dan Muslim).

Sebagaian orang tua, ironisnya, sibuk dengan urusan dunianya dan tidak memperdulikan anak-anaknya. Mereka tidak menyisihkan waktunya untuk anak-anaknya. Akan tetapi seluruh waktunya hanya untuk dunia. Ini yaitu ancaman yang besar dan banyak terjadi di negeri-negeri Islam yang kesannya sangat negatif pada pendidikan belum dewasa mereka. Maka bekerjsama mereka tidak mendapatkan kebaikan, baik untuk agama atau dunianya. Laa haula wa laa quwwata illa billahil'aliyyil aziim.


Berikut ini yaitu beberapa hak dan kewajiban suami pada isteri dan anaknya :

A. Kewajiban Suami

  1. Memberi nafkah keluarga semoga terpenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
  2. Membantu kiprah istri dalam mengurus anak
  3. Menjadi pemimpin, pembimbing dan pemelihara keluarga dengan penuh tanggung jawab demi kelangsungan dan kesejahteraan keluarga.
  4. Siaga / Siap antar jaga ketika istri sedang mengandung / hamil.
  5. Menyelesaikan problem dengan bijaksana dan tidak sewenang-wenang
  6. Memberi kebebasan berpikir dan bertindak pada istri sesuai anutan agama semoga tidak menderita lahir dan batin.


B. Hak Suami

  1. Isteri melaksanakan kewajibannya dengan baik sesuai anutan agama ibarat mendidik anak, menjalankan urusan rumah tangga, dan sebagainya.
  2. Mendapatkan pelayanan lahir batin dari istri
  3. Menjadi kepala keluarga memimpin keluarga



Sumber :
islamqa.info
promosinet.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel