Ide-Ide Tokoh Pembaharu Islam
Wednesday, July 22, 2020
Edit
a. Muhammad Ali Pasha (1789-1807 M)
Menurut pandangan Muhammad Ali Pasha, salah satu gagasan yang paling sempurna untuk memajukan umat Islam ialah dengan gerakan penerjemahan. Gerakan penerjemahan di kurun ke-19 ini terjadi dikala barat dalam keadaan maju, sedangkan Islam dalam masa kemunduran. Dengan penerjemahan buku buku Eropa itu, hasilnya orang-orang Mesir mulai mengenal barat.
Mereka juga mengenal filsafat Yunani dan adat istiadat barat yang berlainan jauh. Penerjemahan menjadi gerbang bagi orang-orang Mesir mengenali barat. Tidak hanya dengan menciptakan gerakan penerjemahan, Muhammad Ali Pasha juga mengundang orang-orang Eropa untuk melatih milternya. Ia juga mendirikan Sekolah Militer tahun 1815 M, Sekolah Teknik tahun 1816 M, Sekolah Kedokteran tahun 1827 M, Sekolah Pertanian dan Apoteker tahun 1829 M, Sekolah Pertambangan tahun 1834 M dan Sekolah Penerjemah tahun 1839 M. Selain itu, ia juga banyak mengirim pelajar ke Prancis untuk berguru pengetahuan berupa sains dan teknologi barat di Prancis.
b. Al-Tahtawi.
Diantara inspirasi dan gagasan Al-Tahtawi ialah terkait pendidikan. Menurutnya pendidikan bersifat universal. Artinya, pendidikan hendaklah menjadi hak semua golongan, baik kaum lelaki maupun perempuan. Dan, masyarakat yang terdidik lebih gampang dibina dan sanggup menghindari dampak negatif. Selain itu, pendidikan bukan hanya terbatas pada aktivitas berguru mengajar, melainkan juga membentuk kepribadian dan menanamkan patriotisme. Bagi Al-Tahtawi, patriotisme ialah dasar yang kuat untuk mendorong orang mendirikan suatu masyarakat yang berperadaban.
c. Jamaluddin Al-Afghani.
Diantara gagasan Al-Afghani ialah bahwa Islam mundur bukan lantaran Islam tidak sesuai dengan perkembangan zaman, sebagaimana anggapan orang. Umat Islam mundur justru lantaran meninggalkan ajaran-ajaran Islam yang sesungguhnya dan mengikuti ajaran-ajaran yang tiba dari luar Islam. Ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya, berdasarkan Al-Afghani tinggal di atas kertas. Selain itu, lemahnya persaudaraan antar umat Islam juga termasuk penyebab terbesar dari kemunduran umat Islam. Tidak hanya di kalangan awam, bahkan di kalangan alim ulama, persaudaraan antar sesama muslim hampir hilang. Oleh lantaran itu, berdasarkan Al-Afghani, persatuan umat Islam mesti diwujudkan kembali untuk mencapai kemajuan. Hanya dengan bersatu dan bekerja sama satu sama lain, Islam akan meraih kembali kemajuannya.
d. Muhammad Abduh.
Muhammad Abduh berpandangan bahwa penyakit yang melanda negaranegara Islam ialah kerancuan pemikiran agama umat Islam jawaban datangnya peradaban barat dan adanya tuntutan modernisasi. Kaum Muslimin menghadapi kemunduran yang berkepanjangan sehingga mereka tidak siap menghadapi modernisasi. Ia beropini bahwa lantaran kemunduran umat Islam ialah perilaku jumud di badan umat Islam. Jumud yaitu keadaan statis sehingga umat tidak siap mendapatkan perubahan. Sikap itu hasilnya membawa umat pada kemunduran umat.
e. Rasyid Ridha.
Diantara gagasan pembaharuannya ialah reformasi dunia pendidikan yakni dengan menambahkan kurikulum gres dalam sekolah-sekolah Islam. Kurikulum tersebut menyerupai teologi, sosiologi, filsafat, ilmu bumi, sejarah, ekomoni, ilmu kesehatan, dan bahasa asing. Bukti faktual Rasyid Ridha dalam menuangkan pembaharuannya dalam Islam, dituangkan dalam sebuah tafsir yang populer yaitu Tafsir Al-Manar.
f. Sultan Mahmud II.
Perubahan penting yang dilakukan Sultan Mahmud II dan yang kemudian besar lengan berkuasa besar pada pembaharuan dalam Islam ialah perubahan dalam dunia pendidikan. Sehingga, Sultan Mahmud II menginstruksikan biar dalam madrasah-madrasah ditambah dengan kurikulum umum. Bahkan, secara khusus Sultan Mahmud II mendirikan Sekolah Umum (Mekteb-I Ma’arif) dan Sekolah Sastra (Mekteb-I Ulum-u Edibiye). Ia bahkan mendirikan Sekolah Kedokteran, Sekolah Militer, Sekolah Tehnik dan Sekolah Pembedahan.
g. Muhammad Iqbal.
Secara ringkas ide-ide pembaharuan Muhammad Iqbal ialah sebagai berikut:
1. Ijtihad memiliki kedudukan penting dalam pembaharuan Islam, dan pintu ijtihad tidak tertutup.
2. Kemunduran umat Islam disebabkan oleh kebekuan dalam berpikir.
3. Perhatian yang berlebihan terhadap zuhud menciptakan masyarakat kurang memperhatikan masalah-masalah dunia dan kemasyarakatan.
4. Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi yang dimiliki barat.
Untuk mengatasi banyak sekali problem yang dihadapi Umat Islam, maka Muhammad Iqbal menunjukkan konsep dinamisme Islam. Sehingga, umat Islam harus membangkitkan kembali tradisi keilmuan dengan membuka pintu ijtihad.
Hukum Islam tidaklah bersifat statis, tetapi dinamis dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh lantaran itu, pintu ijtihad tidak pernah tertutup. Di dalam ijtihad, terdapat aspek perubahan. Dan, dengan adanya perubahan itulah, dinamika umat insan berasal. Paham dinamisme Islam inilah yang menciptakan Iqbal memiliki kedudukan penting dalam pembaruan Islam.
Menurut pandangan Muhammad Ali Pasha, salah satu gagasan yang paling sempurna untuk memajukan umat Islam ialah dengan gerakan penerjemahan. Gerakan penerjemahan di kurun ke-19 ini terjadi dikala barat dalam keadaan maju, sedangkan Islam dalam masa kemunduran. Dengan penerjemahan buku buku Eropa itu, hasilnya orang-orang Mesir mulai mengenal barat.
Mereka juga mengenal filsafat Yunani dan adat istiadat barat yang berlainan jauh. Penerjemahan menjadi gerbang bagi orang-orang Mesir mengenali barat. Tidak hanya dengan menciptakan gerakan penerjemahan, Muhammad Ali Pasha juga mengundang orang-orang Eropa untuk melatih milternya. Ia juga mendirikan Sekolah Militer tahun 1815 M, Sekolah Teknik tahun 1816 M, Sekolah Kedokteran tahun 1827 M, Sekolah Pertanian dan Apoteker tahun 1829 M, Sekolah Pertambangan tahun 1834 M dan Sekolah Penerjemah tahun 1839 M. Selain itu, ia juga banyak mengirim pelajar ke Prancis untuk berguru pengetahuan berupa sains dan teknologi barat di Prancis.
b. Al-Tahtawi.
Diantara inspirasi dan gagasan Al-Tahtawi ialah terkait pendidikan. Menurutnya pendidikan bersifat universal. Artinya, pendidikan hendaklah menjadi hak semua golongan, baik kaum lelaki maupun perempuan. Dan, masyarakat yang terdidik lebih gampang dibina dan sanggup menghindari dampak negatif. Selain itu, pendidikan bukan hanya terbatas pada aktivitas berguru mengajar, melainkan juga membentuk kepribadian dan menanamkan patriotisme. Bagi Al-Tahtawi, patriotisme ialah dasar yang kuat untuk mendorong orang mendirikan suatu masyarakat yang berperadaban.
c. Jamaluddin Al-Afghani.
Diantara gagasan Al-Afghani ialah bahwa Islam mundur bukan lantaran Islam tidak sesuai dengan perkembangan zaman, sebagaimana anggapan orang. Umat Islam mundur justru lantaran meninggalkan ajaran-ajaran Islam yang sesungguhnya dan mengikuti ajaran-ajaran yang tiba dari luar Islam. Ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya, berdasarkan Al-Afghani tinggal di atas kertas. Selain itu, lemahnya persaudaraan antar umat Islam juga termasuk penyebab terbesar dari kemunduran umat Islam. Tidak hanya di kalangan awam, bahkan di kalangan alim ulama, persaudaraan antar sesama muslim hampir hilang. Oleh lantaran itu, berdasarkan Al-Afghani, persatuan umat Islam mesti diwujudkan kembali untuk mencapai kemajuan. Hanya dengan bersatu dan bekerja sama satu sama lain, Islam akan meraih kembali kemajuannya.
d. Muhammad Abduh.
Muhammad Abduh berpandangan bahwa penyakit yang melanda negaranegara Islam ialah kerancuan pemikiran agama umat Islam jawaban datangnya peradaban barat dan adanya tuntutan modernisasi. Kaum Muslimin menghadapi kemunduran yang berkepanjangan sehingga mereka tidak siap menghadapi modernisasi. Ia beropini bahwa lantaran kemunduran umat Islam ialah perilaku jumud di badan umat Islam. Jumud yaitu keadaan statis sehingga umat tidak siap mendapatkan perubahan. Sikap itu hasilnya membawa umat pada kemunduran umat.
e. Rasyid Ridha.
Diantara gagasan pembaharuannya ialah reformasi dunia pendidikan yakni dengan menambahkan kurikulum gres dalam sekolah-sekolah Islam. Kurikulum tersebut menyerupai teologi, sosiologi, filsafat, ilmu bumi, sejarah, ekomoni, ilmu kesehatan, dan bahasa asing. Bukti faktual Rasyid Ridha dalam menuangkan pembaharuannya dalam Islam, dituangkan dalam sebuah tafsir yang populer yaitu Tafsir Al-Manar.
f. Sultan Mahmud II.
Perubahan penting yang dilakukan Sultan Mahmud II dan yang kemudian besar lengan berkuasa besar pada pembaharuan dalam Islam ialah perubahan dalam dunia pendidikan. Sehingga, Sultan Mahmud II menginstruksikan biar dalam madrasah-madrasah ditambah dengan kurikulum umum. Bahkan, secara khusus Sultan Mahmud II mendirikan Sekolah Umum (Mekteb-I Ma’arif) dan Sekolah Sastra (Mekteb-I Ulum-u Edibiye). Ia bahkan mendirikan Sekolah Kedokteran, Sekolah Militer, Sekolah Tehnik dan Sekolah Pembedahan.
g. Muhammad Iqbal.
Secara ringkas ide-ide pembaharuan Muhammad Iqbal ialah sebagai berikut:
1. Ijtihad memiliki kedudukan penting dalam pembaharuan Islam, dan pintu ijtihad tidak tertutup.
2. Kemunduran umat Islam disebabkan oleh kebekuan dalam berpikir.
3. Perhatian yang berlebihan terhadap zuhud menciptakan masyarakat kurang memperhatikan masalah-masalah dunia dan kemasyarakatan.
4. Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi yang dimiliki barat.
Untuk mengatasi banyak sekali problem yang dihadapi Umat Islam, maka Muhammad Iqbal menunjukkan konsep dinamisme Islam. Sehingga, umat Islam harus membangkitkan kembali tradisi keilmuan dengan membuka pintu ijtihad.
Hukum Islam tidaklah bersifat statis, tetapi dinamis dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh lantaran itu, pintu ijtihad tidak pernah tertutup. Di dalam ijtihad, terdapat aspek perubahan. Dan, dengan adanya perubahan itulah, dinamika umat insan berasal. Paham dinamisme Islam inilah yang menciptakan Iqbal memiliki kedudukan penting dalam pembaruan Islam.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana Ide-ide Tokoh Pembaharu Islam. Semoga kita sanggup mengambil pelajaran dari pembahasan tersebut. Aamiin. Sumber Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XII MA, Kementerian Agama Republik Indonesia, Jakarta 2016. Kujnjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.