Memahami Makna Al-Asma’U Al-Husna : Al-Mu’Min

Al-Mu’min secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran, ketenangan hati, dan aman. Allah Swt. al-Mu’min artinya Dia Maha Pemberi rasa kondusif kepada semua makhluk-Nya, terutama kepada manusia. Dengan begitu, hati insan menjadi tenang. Kehidupan ini penuh dengan banyak sekali permasalahan, tantangan, dan cobaan. Jika bukan alasannya yaitu Allah Swt. yang menawarkan rasa kondusif dalam hati, pasti kita akan senantiasa gelisah, takut, dan cemas. Perhatikan firman Allah Swt. berikut!

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

Artinya: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan kepercayaan mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang menerima rasa kondusif dan mereka menerima petunjuk.” (QS. al-An’am/6:82)

Ketika kita akan menyeru dan berdoa kepada Allah Swt. dengan namaNya al-Mu’min, berarti kita memohon diberikan keamanan, dihindarkan dari fitnah, tragedi dan siksa. Karena Dialah Yang Maha Memberikan keamanan, Dia yang Maha Pengaman. Dalam nama al-Mu’min terdapat kekuatan yang dahsyat dan luar biasa. Ada pertolongan dan perlindungan, ada jaminan (insurense), dan ada bala bantuan.

Berzikir dengan nama Allah Swt. al-Mu’min di samping menumbuhkan dan memperkuat keyakinan dan keimanan kita, bahwa keamanan dan rasa kondusif yang dirasakan insan sebagai makhluk yaitu suatu rahmat dan karunia yang diberikan dari sisi Allah Swt. Sebagai al-Mu’min, yaitu Tuhan Yang Maha Pemberi Rasa Aman juga terkandung pengertian bahwa sebagai hamba yang beriman, seorang mukmin dituntut bisa menjadi cuilan dari pertumbuhan dan perkembangan rasa kondusif terhadap lingkungannya.

Mengamalkan dan meneladani al-Asma’u al-Husna al-Mu’min, artinya bahwa seorang yang beriman harus menimbulkan orang yang ada di sekelilingnya kondusif dari gangguan pengecap dan tangannya. Berkaitan dengan itu, Rasulullah saw. bersabda:

“Demi Allah tidak beriman. Demi Allah tidak beriman. Demi Allah tidak beriman. Para sahabat bertanya, ‘Siapa ya Rasulullah saw.?’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Orang yang tetangganya merasa tidak kondusif dari gangguannya.’” (HR. Bukhari dan Muslim).

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana memahami makna al-Asma’u al-Husna: Al-Mu’min. Semoga kita bisa mengamalkan sifat Allah Swt Al-Mu’min dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin. Sumber buku siswa Pendidikan Agama Islam kelas X SMK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayan. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com biar bermanfaat. Aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel