Kandungan Al-Qur’An Surat Az-Zumar Ayat 53 Ihwal Optimis Dan Larangan Putus Asa
Thursday, July 23, 2020
Edit
Sifat optimis ialah sifat orang yang mempunyai impian faktual dalam menghadapi segala hal atau persoalan. Kebalikan dari optimis ialah pesimis. Orang yang mempunyai sifat pesimis selalu berpandangan negatif dalam menghadapi persoalan.
Al-Qur’an Surat Az-Zumar Ayat 53.
“Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kau berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar : 53)
Kandungan Al-Qur’an Surat Az-Zumar Ayat 53.
Di dalam ayat ini Allah Swt. menyeru hamba-hamba-Nya yang melampaui batas supaya tidak berputus asa dari rahmat Allah Swt. Perbuatan yang melampaui batas artinya ialah perbuatan dosa, perbuatan yang melanggar hukum-hukum Allah Swt. Hukum dan ketentuan Allah Swt sudah tertulis di dalam Al-Qur’an dan al-Hadis.
Jadi, setiap perbuatan yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan al-Hadis ialah perbuatan melampaui batas atau perbuatan dosa. Dosa kecil ataupun dosa besar yang pernah dilakukan seseorang harus segera dimintakan ampunan (magh!rah) kepada Allah Swt. Allah Swt. mempunyai sifat Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Allah Swt. akan mengampuni semua dosa asalkan hamba-Nya mau bertaubat. Artinya memohon ampunan kepada Allah Swt. Taubat juga mengandung pengertian meratapi perbuatan dosa dan berjanji tidak akan mengulangi lagi, serta mengikutinya dengan kebajikan. Taubat yang demikian disebut taubat nasuha (taubat yang sebenarbenarnya). Allah Swt. telah mengajarkan kepada kita untuk senantiasa beristigfar.
Mengapa demikian? Karena sanggup jadi kita ini melaksanakan dosa yang tidak disengaja, baik kepada sesama insan maupun kepada Allah Swt. Dosa kepada Allah Swt. sanggup diampuni dengan cara membaca kalimat istigfar. Namun, dosa kepada sesama insan tidak cukup hanya dengan membaca istigfar. Di samping istighfar harus ada seruan maaf kepada orang yang bersangkutan.
Berputus asa dari rahmat Allah Swt. termasuk perilaku tercela. Sebagai seorang mukmin kita harus selalu optimis akan menerima rahmat Allah Swt. Rahmat Allah Swt. akan diberikan kepada mereka yang bersungguh-sungguh mendekatkan diri kepada-Nya. Setiap insan niscaya pernah melaksanakan dosa dan salah, kecuali para Nabi dan Rasul. Dosa dan kesalahan tersebut jangan hingga menciptakan kita frustasi dari rahmat Allah Swt.
Setan akan selalu menarik hati orang beriman supaya terjerumus ke dalam dosa. Setelah terjerumus ke dalam dosa, setan akan menanamkan sifat frustasi dalam diri manusia. Orang-orang yang berdosa akan merasa hina di hadapan sesama insan dan di hadapan Allah Swt. Kemudian ia akan larut dalam kesedihan. Setelah larut dalam kesedihan, setan akan membisikkan ke dalam hati insan bahwa Allah Swt. mustahil memberi ampunan, alasannya ialah dosa-dosanya sangat besar. Dan pada balasannya insan akan frustasi dari rahmat Allah Swt.
Rasulullah Saw. dalam sebuah hadisnya juga melarang berputus asa. Perhatikan pesan yang tersirat Rasulullah Saw. kepada dua orang perjaka berikut ini:
Pada suatu hari ada dua orang perjaka menemui Nabi Saw. Saat itu Nabi Muhammad Saw sedang memperbaiki sesuatu atau sedang membangun suatu bangunan. Kedua perjaka itu berkeluh kesah kepada Nabi Saw. Ketika Nabi Saw. selesai dengan pekerjaan tersebut, dia memanggil kedua perjaka itu dan bersabda,
“Janganlah kalian berputus asa dari kebaikan, selama kepala kalian masih sanggup bergerak. Manusia itu dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan merah, tidak mempunyai suatu apa pun, kemudian Allah ‘Azzawajalla memberinya rezeki.” (HR. Ahmad)
Al-Qur’an Surat Az-Zumar Ayat 53.
قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
“Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kau berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar : 53)
Kandungan Al-Qur’an Surat Az-Zumar Ayat 53.
Di dalam ayat ini Allah Swt. menyeru hamba-hamba-Nya yang melampaui batas supaya tidak berputus asa dari rahmat Allah Swt. Perbuatan yang melampaui batas artinya ialah perbuatan dosa, perbuatan yang melanggar hukum-hukum Allah Swt. Hukum dan ketentuan Allah Swt sudah tertulis di dalam Al-Qur’an dan al-Hadis.
Jadi, setiap perbuatan yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan al-Hadis ialah perbuatan melampaui batas atau perbuatan dosa. Dosa kecil ataupun dosa besar yang pernah dilakukan seseorang harus segera dimintakan ampunan (magh!rah) kepada Allah Swt. Allah Swt. mempunyai sifat Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Allah Swt. akan mengampuni semua dosa asalkan hamba-Nya mau bertaubat. Artinya memohon ampunan kepada Allah Swt. Taubat juga mengandung pengertian meratapi perbuatan dosa dan berjanji tidak akan mengulangi lagi, serta mengikutinya dengan kebajikan. Taubat yang demikian disebut taubat nasuha (taubat yang sebenarbenarnya). Allah Swt. telah mengajarkan kepada kita untuk senantiasa beristigfar.
Mengapa demikian? Karena sanggup jadi kita ini melaksanakan dosa yang tidak disengaja, baik kepada sesama insan maupun kepada Allah Swt. Dosa kepada Allah Swt. sanggup diampuni dengan cara membaca kalimat istigfar. Namun, dosa kepada sesama insan tidak cukup hanya dengan membaca istigfar. Di samping istighfar harus ada seruan maaf kepada orang yang bersangkutan.
Berputus asa dari rahmat Allah Swt. termasuk perilaku tercela. Sebagai seorang mukmin kita harus selalu optimis akan menerima rahmat Allah Swt. Rahmat Allah Swt. akan diberikan kepada mereka yang bersungguh-sungguh mendekatkan diri kepada-Nya. Setiap insan niscaya pernah melaksanakan dosa dan salah, kecuali para Nabi dan Rasul. Dosa dan kesalahan tersebut jangan hingga menciptakan kita frustasi dari rahmat Allah Swt.
Setan akan selalu menarik hati orang beriman supaya terjerumus ke dalam dosa. Setelah terjerumus ke dalam dosa, setan akan menanamkan sifat frustasi dalam diri manusia. Orang-orang yang berdosa akan merasa hina di hadapan sesama insan dan di hadapan Allah Swt. Kemudian ia akan larut dalam kesedihan. Setelah larut dalam kesedihan, setan akan membisikkan ke dalam hati insan bahwa Allah Swt. mustahil memberi ampunan, alasannya ialah dosa-dosanya sangat besar. Dan pada balasannya insan akan frustasi dari rahmat Allah Swt.
Rasulullah Saw. dalam sebuah hadisnya juga melarang berputus asa. Perhatikan pesan yang tersirat Rasulullah Saw. kepada dua orang perjaka berikut ini:
Pada suatu hari ada dua orang perjaka menemui Nabi Saw. Saat itu Nabi Muhammad Saw sedang memperbaiki sesuatu atau sedang membangun suatu bangunan. Kedua perjaka itu berkeluh kesah kepada Nabi Saw. Ketika Nabi Saw. selesai dengan pekerjaan tersebut, dia memanggil kedua perjaka itu dan bersabda,
“Janganlah kalian berputus asa dari kebaikan, selama kepala kalian masih sanggup bergerak. Manusia itu dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan merah, tidak mempunyai suatu apa pun, kemudian Allah ‘Azzawajalla memberinya rezeki.” (HR. Ahmad)
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana kandungan Al-Qur’an surat Az-Zumar ayat 53 wacana optimis dan larangan putus asa. Semoga kita selalu optimis dan jauh dari sifat putus asa. Aamiin. Sumber Buku Pendidikan Agama Islam Kelas IX SMP, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. Kunjungilah www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.