Prestasi Khalifah Ali Bin Abi Thalib Selama Menjadi Khalifah (35-41 H / 656-661 M)

Ali berjulukan lengkap ali bin Abu Thalib bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf. Ibunya berjulukan Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdul Manaf. Beliau dilahirkan di Makkah pada hari Jum'at 13 Rajab tahun 570 M atau 32 tahun sesudah kelahiran Nabi Muhammad Saw.

Beliau tinggal bersama Nabi Muhammad Saw semenjak kecil. Beliau diasuh sebagaimana anak sendiri lantaran kondisi ayahnya yang miskin. Beliau menerima didikan eksklusif dari Nab Muhammad Saw sehingga menjadi seorang yang berbudi tinggi dan berjiwa luhur.

Ali bin Abi Thalib masuk Islam ketika berusia tujuh tahun. dia ialah anak kecil yang pertama masuk Islam, sebagaimana Khadijah ialah perempuan yang pertama masuk Islam, Zaid bin Haritsah ialah budak yang pertama masuk Islam, Abu Bakar ra ialah lelaki merdeka yang pertama masuk Islam.

Sepeninggal Khalifah Usman bin Affan dalam kondisi yang masih kacau , kaum muslimin meminta Ali bin Abi Thalib untuk menjadi Khalifah  Akan tetapi ada bebarapa tokoh yang menolak anjuran tersebut. Khalifah Ali bin Abi Thalib melaksanakan langkah-langkah yang sanggup dianggap sebagai prestasi yang telah dicapai .

1. Mengganti Pejabat yang Kurang Cakap.
Khalifah Ali bin Abi Thalib menginginkan sebuah pemerintahan yang efektif dan efisien. Oleh lantaran itu, dia kemudian mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap dalam bekerja. Akan tetapi, pejabat-pejabat tersebut ternyata banyak yang berasal dari keluarga Khalifah Usman bin Affan ( Bani Umayah ). Akibatnya, makin banyak kalangan Bani Umayyah yang tidak  menyukai Khalifah Ali bin Abi Thalib.

Adapun gubernur gres yang diangkat Khalifah Ali bin Abi Thalib antara lain:

a. Sahl bin Hanif sebagai gubernur Syiria
b. Usman bin Hanif sebagai gubernur Basrah
c. Qays bin Sa’ad sebagai gubernur Mesir
d. Umrah bin Syihab sebagai gubernur Kufah
e. Ubaidaillah bin Abbas sebagai gubernur Yaman

2. Membenahi Keuangan Negara ( Baitul Mal ).
Pada Masa Khalifah Utsman bin Affan, banyak kerabatnya yang diberi akomodasi negara. Khalifah Ali bin Abi Thalib mempunyai tanggung jawab untuk membereskan permasalahan ftersebut. Beliau menyita harta para pejabat tersebut yang diperoleh secara tidak  benar. Harta tersebut kemudian disimpan di Baitul Mal dan dipakai untuk kesejahteraan rakyat.

Kebijakan tersebut menerima tantangan dan perlawanan dari matan penguasan dan kerabat Utsman bin Affan. Mereka mengasut para shahabat yang lain untuk menentang kebijakan Ali bin Abi Thalib. Dan melaksanakan perlawanan terhadap Khalifah Ali bin Abi Thalib. Akibatnya terjadi peperangan ibarat perang Jamal dan perang Shiffin.

3. Memajukan Bidang Ilmu Bahasa.
Pada ketika Khalifah Ali bin Abi Thalib memegang pemerintahan , Wilayah Islam sudah mencapai India. Pada ketika itu , penulisan abjad hijaiyah belum dilengkapi dengan tanda baca, ibarat kasrah, fathah, dhommah dan syaddah. hal itu menimbulkan banyaknya kesalahan bacaan teks Al-Qur'an dan Hadits di daerah-daerah yang jauh dari Jazirah Arab.

Untuk menghindari kesalahan fatal dalam bacaan Al-Qur'an dan Hadits. Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abu Aswad ad Duali untuk mengembangkan pokok-pokok ilmu nahwu, yaitu ilmu yang mempelajarai tata bahasa Arab. Keberadaan ilmu nahwu diharapkan sanggup membantu orang-orang non  Arab dalam mempelajari sumber utama fatwa islam, yaitu Al-Qur'an dan Hadits.

4. Bidang Pembangunan.
Khalifah Ali bin Abi Thalib membangun Kota Kuffah secara khusus. Pada awalnya kota Kufah disiapkan sebagai sentra pertahanan oleh Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Akan tetapi  Kota Kufah kemudian berkembang  menjadi sentra ilmu tafsir, ilmu hadits,ilmu nahwu dan ilmu pengetahuan lainya.

Setelah mengamati prestasi keempat khalifah mempunyai persamaan prestasi pada penyebaran tempat Islam. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain:

a. Islam mengajarkan semua sendi kehidupan, baik agama, sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
b. Kewajiban dakwah bagi pemeluknya merupakan pendorong utama bagi para shahabat untuk membuatkan Islam
c. Byzantium dan Persia mulai melemah menciptakan Islam sanggup berkembang dengan cepat
d. Kebebasan beragama bagi masyarakat di Byzantium membuka peluang untuk mengajarkan fatwa Islam
e. Penyebaran Islam dilakukan secara simpatik dengan penuh kedamaian. Kekerasan diharapkan dalam kondisi yang tidak ada pilihan.
f. Bangsa Arab lebih erat dengan bangsa-bangsa jazirah
g. Mesir, Syiria, dan Irak merupakan tempat kaya yang ingin membebaskan diri dari penjajahan Romawi dan persia. Sekaligus menjadi penyokong dana dalam membuatkan Islam
Baca Juga :


Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal prestasi Khalifah Khalifah Ali bin Abi Thalib semasa menjadi khalifah. Dari prestasi tersebut sangat besar sumbangsih Khalifah Khalifah Ali bin Abi Thalib untuk perkembagan agama Islam sampai ketika ini kita rasakan. Sumber Buku SKI Kelas VII Kementerian Agama Republik Indonesia. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com biar bermanfaat. Aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel