Tahapan Pembaharuan Islam
Wednesday, July 22, 2020
Edit
Perkembangan pembaharuan Islam paling sedikit melewati tiga tahap. Ketiganya menyajikan model gerakan yang berbeda. Meski demikian, antara satu dengan lainnya saling berpadu dan berkesinambungan. Hal itu karena, gerakan pembaharuan Islam muncul bersamaan dengan fase-fase modernisasi yang sudah cukup usang menggejala di dunia. Yaitu dari semenjak era ke-18 dan sampai sekarang. Tahap-tahap gerakan pembaharuan Islam itu, sanggup dideskripsikan sebagai berikut:
Pertama, yakni gerakan yang disebut dengan Gerakan Pramodernis. Gerakan ini timbul sebagai reaksi atas merosotnya sopan santun kaum Muslim. Selain itu, kaum Muslim juga diliputi kejumudan berpikir akhir terpenjara dalam tradisi yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.
Ciri gerakan ini yakni upayanya dalam melaksanakan perubahan fundamental guna mengatasi kemunduran sopan santun dan sosial masyarakat Islam. Selanjutnya, perubahan ini menuntut adanya dasar, baik dari segi argumentasi maupun budaya. Dasar yang kemudian menjadi slogan gerakan ini adalah, “Kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw.”
Kedua, dikenal dengan istilah Modernisme Klasik. Pembaharuan Islam pada tahap ini diimplementasikan dalam lembaga-lembaga pendidikan. Karena forum pendidikan yakni sarana paling efektif untuk mensosialisasikan gagasangagasan baru. Lembaga pendidikan juga media untuk “mencetak” generasi gres yang berwawasan luas dan rasional dalam memahami agama, sehingga bisa menghadapi zaman modern.
Model gerakan ini muncul bersamaan dengan penyebaran kolonialisme dan imperialisme barat yang melanda hampir seluruh dunia Islam. Sehingga, kaum pembaharu pada tahap ini seringkali memakai ide-ide barat sebagai ukuran kemajuan.
Ketiga, gerakan pembaharuan Islam pada tahap ini disebut Gerakan Pascamodernis. Pada tahap itu kombinasi-kombinasi tertentu antara Islam dan barat masih diuji. Bahkan, ide-ide barat, terutama di bidang sosial politik, sistem politik, maupun ekonomi, dikemas dengan istilah-istilah Islam.
Gerakan–gerakan sosial dan politik merupakan tema utama dari tahap pembaharuan ini. Universitas dianggap sebagai forum pendidikan modern untuk dibedakan dengan madrasah yang mereka anggap tradisional. Pada tahap ini, kaum cendekia yang mengikuti pendidikan Universitas barat mulai bermunculan. Sehingga, mulai bermunculan pemikiran-pemikiran sekularistik yang merupakan benih bagi munculnya tahap pembaharuan selanjutnya.
Pertama, yakni gerakan yang disebut dengan Gerakan Pramodernis. Gerakan ini timbul sebagai reaksi atas merosotnya sopan santun kaum Muslim. Selain itu, kaum Muslim juga diliputi kejumudan berpikir akhir terpenjara dalam tradisi yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.
Ciri gerakan ini yakni upayanya dalam melaksanakan perubahan fundamental guna mengatasi kemunduran sopan santun dan sosial masyarakat Islam. Selanjutnya, perubahan ini menuntut adanya dasar, baik dari segi argumentasi maupun budaya. Dasar yang kemudian menjadi slogan gerakan ini adalah, “Kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw.”
Kedua, dikenal dengan istilah Modernisme Klasik. Pembaharuan Islam pada tahap ini diimplementasikan dalam lembaga-lembaga pendidikan. Karena forum pendidikan yakni sarana paling efektif untuk mensosialisasikan gagasangagasan baru. Lembaga pendidikan juga media untuk “mencetak” generasi gres yang berwawasan luas dan rasional dalam memahami agama, sehingga bisa menghadapi zaman modern.
Model gerakan ini muncul bersamaan dengan penyebaran kolonialisme dan imperialisme barat yang melanda hampir seluruh dunia Islam. Sehingga, kaum pembaharu pada tahap ini seringkali memakai ide-ide barat sebagai ukuran kemajuan.
Ketiga, gerakan pembaharuan Islam pada tahap ini disebut Gerakan Pascamodernis. Pada tahap itu kombinasi-kombinasi tertentu antara Islam dan barat masih diuji. Bahkan, ide-ide barat, terutama di bidang sosial politik, sistem politik, maupun ekonomi, dikemas dengan istilah-istilah Islam.
Gerakan–gerakan sosial dan politik merupakan tema utama dari tahap pembaharuan ini. Universitas dianggap sebagai forum pendidikan modern untuk dibedakan dengan madrasah yang mereka anggap tradisional. Pada tahap ini, kaum cendekia yang mengikuti pendidikan Universitas barat mulai bermunculan. Sehingga, mulai bermunculan pemikiran-pemikiran sekularistik yang merupakan benih bagi munculnya tahap pembaharuan selanjutnya.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal tahapan pembaharuan Islam. Semoga kita sanggup mengambil pelajaran dari pembahasan tersebut. Aamiin. Sumber Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XII MA, Kementerian Agama Republik Indonesia, Jakarta 2016. Kujnjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.