Hadits Perihal Kompetisi Dalam Kebaikan
Tuesday, July 21, 2020
Edit
Hadits Tentang Kompetisi dalam Kebaikan.
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ قَبْلَ أَنْ تَمُوتُوا وَبَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ قَبْلَ أَنْ تُشْغَلُوا وَصِلُوا الَّذِي بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ رَبِّكُمْ بِكَثْرَةِ ذِكْرِكُمْ لَهُ وَكَثْرَةِ الصَّدَقَةِ فِي السِّرِّ وَالْعَلَانِيَةِ تُرْزَقُوا وَتُنْصَرُوا وَتُجْبَرُوا وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ قَدْ افْتَرَضَ عَلَيْكُمْ الْجُمُعَةَ فِي مَقَامِي هَذَا فِي يَوْمِي هَذَا فِي شَهْرِي هَذَا مِنْ عَامِي هَذَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ فَمَنْ تَرَكَهَا فِي حَيَاتِي أَوْ بَعْدِي وَلَهُ إِمَامٌ عَادِلٌ أَوْ جَائِرٌ اسْتِخْفَافًا بِهَا أَوْ جُحُودًا لَهَا فَلَا جَمَعَ اللَّهُ لَهُ شَمْلَهُ وَلَا بَارَكَ لَهُ فِي أَمْرِهِ أَلَا وَلَا صَلَاةَ لَهُ وَلَا زَكَاةَ لَهُ وَلَا حَجَّ لَهُ وَلَا صَوْمَ لَهُ وَلَا بِرَّ لَهُ حَتَّى يَتُوبَ فَمَنْ تَابَ تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ أَلَا لَا تَؤُمَّنَّ امْرَأَةٌ رَجُلًا وَلَا يَؤُمَّ أَعْرَابِيٌّ مُهَاجِرًا وَلَا يَؤُمَّ فَاجِرٌ مُؤْمِنًا إِلَّا أَنْ يَقْهَرَهُ بِسُلْطَانٍ يَخَافُ سَيْفَهُ وَسَوْطَهُ
Dari Jabir bin ‘Abdullah, ia berkata, “Rasulullah berkhutbah di hadapan kami, ia mengatakan: “Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah sebelum kalian mati, bersegeralah bersedekah shalih sebelum kalian sibuk, dan sambunglah antara kalian dengan Rabb kalian dengan memperbanyak dzikir kepada-Nya, banyak sedekah dengan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Niscaya kalian akan diberi rezeki, ditolong dan dicukupi. Ketahuilah, sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kalian salat Jum’at di kawasan berdiriku ini, di hariku ini, di bulanku ini dan di tahunku ini sampai hari kiamat. Barangsiapa meninggalkannya di waktu hidupku atau setelahku, dan dia mempunyai Imam adil atau bejat, kemudian meremehkan atau menolaknya, maka Allah tidak akan menyatukannya dan urusannya tidak akan diberkahi. Ketahuilah, tidak ada salat, tidak ada zakat, tidak ada haji, tidak ada puasa, dan tidak ada kebaikan baginya sampai ia bertaubat. Maka barangsiapa bertaubat, Allah akan mendapatkan taubatnya. Ketahuilah, tidak boleh seorang wanita mengImami lakilaki, orang badui mengimami seorang muhajir dan tidak boleh orang fajir mengimami seorang mukmin, kecuali kalau ia memaksanya dengan kekuasaan yang ditakuti pedang dan cambuknya" (HR. Ibnu Majah).
Penjelasan Hadits.
Hadits di atas memerintahkan kepada orang-orang Islam supaya segera bertaubat sebelum meninggal. Karena pada hakekatnya yang mengetahui wacana umur insan tidak ada yang lain kecuali Allah Swt. Umur tidak mengenal bau tanah ataupun muda, memang apabila telah tiba maka ia tidak sanggup mengerjakan atau ditunda walau sedetik. Kemudian pada lanjutan hadits, supaya setiap muslim segera berusaha bersedekah saleh sebelum sibuk juga rajin menyambung silaturahmi dan memperbanyak sedekah baik secara terang-terangan maupun sembunyi. Apabila demikian sanggup dilaksanakan oleh setiap muslim niscaya kesepakatan Allah Swt akan tiba yaitu memperoleh rezeki dengan jalan yang gampang dan sanggup pertolongannya serta diperbaiki taraf kehidupannya.
Setiap muslim tentunya tidak akan mau mengerjakan perbuatan yang dihentikan Allah Swt. Namun alasannya sangat kuatnya godaan syaitan mereka sanggup terjerumus ke dalam perbuatan dosa. Sebagai orang yang beriman, tentunya segera menyadari kesalahannya dan meratapi atas perbuatan tersebut. Kemudian segera minta ampun kepada Allah Swt. Seorang muslim yang telah terlanjur mengerjakan dosa besar, tetapi segera insaf dan sadar serta meratapi atas perbuatannya kemudian diikuti dengan taubat, Allah Swt akan mengampuni dosanya. Taubat yang dimaksud ialah Taubatan Naṣuha, yaitu taubat yang sebenarnya.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana hadits wacana kompetisi dalam kebaikan. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.